Kak Ting VS You-you 122

Dia tidak seperti Tang Shaofeng, yang berlutut dan membakar kertas untuk menjaga arwah ayahnya itu. Dia duduk di sana dengan rokok di mulutnya, dan bahkan melihat ke arah foto perhormatan terakhir ayahnya itu dengan sedikit sarkasme. Surat wasiat lelaki tua itu dibacakan oleh pengacara pada sore hari tadi, dan sebagian besar properti dan aset yang sah atas nama ayahnya itu diturunkan kepadanya.

Itu semua adalah hal yang paling tidak dia butuhkan!

"Seorang ayah sepertimu, selain memberikan setengah dari hidup kami, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk menjadi seorang ayah?" Di aula berkabung yang sunyi, suara Tang Shaoting tidak terdengar ringan maupun berat.

Tang Shaofeng, yang tengah membakar kertas, sontak terkejut. Dia lalu duduk di atas futon dan mengangkat tangannya untuk memanggil pengurus rumah tangga.

Setelah beberapa saat, kepala pelayan membawa sebotol wiski dan dua gelas kosong.