webnovel

Arti Dibalik Tindakan Samael

Darimana ini dimulai?

Mungkin itu sejak Atira hamil. Dimana pada saat itu, Samael sekali lagi harus melalui hari-hari tanpa wanita...

Bisa dikatakan pada waktu itu dia sering pergi ke bar untuk meredam masalah bagian bawahnya, tentu saja dia tidak bermain dengan wanita lain, hanya minum saja.

Tapi entah apa yang terjadi, dia sering bertemu dengan Kalika sejak saat itu, dan akhirnya terjadilah perkembangan dimana dia sekali lagi meletus!

Ya, pada waktu itu, alasan Samael kalah dan berakhir pada waktu dimana dia dan Kalika sekali lagi berhubungan.

Itu terjadi selama tiga bulan penuh, dan tanpa dia sadari, Kalika ternyata hamil dengan anaknya...

Mungkin usia kandungannya sekarang sudah berada di usia sekitar satu setengah bulan.

....Tapi seperti yang dikatakan Samael pada Kalika tadi, identitas Kalika terlalu sensitif, dan dengan status dan kekayaannya sekarang, tidak mungkin baginya untuk diterima oleh Keluarga Aura milik Kalika.

Karena itulah dia memutuskannya, Ya...dia memutuskan untuk sekali memasuki tahta masyarakat kelas atas sekali lagi!

Dengan begitu, Keluarga Kalika pasti akan menerimanya. Lagipula, selama ada keuntungan, itu pasti akan berakibat positive pada kedua belah pihak bukan?

Tapi disini, dia tidak memiliki May yang akan membantunya dalam banyak hal.

Dia memang memiliki modal dan banyak pengalaman yang sangat membantunya dalam mendaki tahta lagi, tapi...

"Enam bulan, tidak....mungkin itu adalah empat sampai lima bulan, itu adalah waktu yang paling lama. Karena di titik itu, menggembungnya perutmu tidak akan terlalu ketara, dan paling banyak hanya dikatakan, kau menjadi gemuk."

Mengingat usia kehamilan Kalika, Samael memang dikejar oleh waktu!

Tapi dia masih memastikannya: "Jadi sampai saat itu, tolong tunggu aku sayang. Saat itu, aku pasti akan sampai ke titik melamarmu langsung ke keluargamu, sebagai seorang pria yang menghamilimu!"

Mendengar perkataan Samael, Kalika dengan sedikit air mata menggenang di kedua matanya akhirnya mengangguk dan tersenyum sangat senang.

"Ya, kami berdua pasti akan menunggumu!".

Samael yang melihat ini hanya bisa menghela nafas dan menyeka air mata Kalika.

Dia sekali lagi tahu bahwa sepertinya dia tidak bisa lepas dari tahta kelas atas itu bukan?

– Tapi sekarang, aku dikejar oleh waktu yang sangat singkat. Tanpa May, akan membutuhkan waktu untuk membentuk perusahaan setingkat atau lebih tinggi dari kelas keluarga Kalika.

Meskipun Samael dan Har telah memiliki perusahaan bersama mengenai serum peremajaan, tapi dia hanya memegang 40% saham di perusahaan itu, karena modalnya kebanyakan dari Har.

Karena itulah dia membutuhkan kerja sama dengan keluarga Har sama seperti dia meminjam data dan status Eastern Group sebelumnya.

Lagipula dia harus melampaui Eastern Group, jadi tidak mungkin dia menggunakan perusahaan Kalika untuk menginjaknya nanti sebagai batu loncatan, bukan?

Tapi....kerja sama dengan Keluarga Har butuh chip yang besar. Dan karena itulah dia memutuskannya, untuk membeberkan rahasia terbesarnya disini, yaitu Dunia Paralel itu sendiri.

Meskipun itu sebenarnya hanyalah sebuah kebohongan untuk mengecoh keluarga Har, tapi tidak ada cara lain....Hanya itu yang bisa dia lakukan dengan cara tercepat untuk mendaki tahta kuasa sekali lagi!

Sekarang paham, kalian semua?

"Sekarang sayang, bisakah kau kembali kesana terlebih dahulu? Tidak baik jika kita dicurigai sepagi ini." Samael mengelus pipi Kalika dan berkata.

Kalika mengangguk, dan setelah berbalik, Samael hanya bisa tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalanya

Setelah itu dia membawa beberapa bir dan kembali ke ruang tamu dimana berkumpul wanita-wanita cantik disana.

Dia melihat bahwa Kalika masih tidak ditemukan oleh yang lain masalah kejanggalannya atau bahkan kehamilannya, dan disana dia malah mendekat ke arah Laelia dan Atira.

Samael meletakkan bir di atas meja dan satu diantaranya dia buka: "Ngomong-ngomong selagi kita disini, bagaimana kalau kita merencanakan liburan bersama?"

"Liburan?" Semuanya terkejut dan menatap Samael dengan penasaran.

Samael yang telah meminum beberapa teguk bir disana mengangguk, "Kebetulan ada hari libur Nasional dua hari lagi kan? Perusahaan juga harus memberikan liburan, jadi kalian bisa bersantai bersama~ Kita sempatkan saja waktu ini untuk berlibur."

"Yah, hitung saja aku ingin memberikan udara baru bagi Lia dan Atira. Ada yang setuju?"

Lucy menjadi yang pertama setuju: "Itu tidak ada masalah sih, lagipula perusahaan sangat stabil bulan ini. Ini juga waktu liburan Nasional, tidak ada salahnya."

"Ya! Terima kasih, Ketua~~" Agnes senang dengan ini.

Bahkan Chelsea tersenyum tipis disana, jelas dia sangat menantikan liburan ini.

Nirenga disana juga mengangguk, "Kurasa begitu, aku juga akan ikut. Lagipula aku menganggur semenjak pindah kerja disini."

"Lalu Kalika, Alisha, kalian berdua?"

Pertanyaan Samael membuat keduanya saling menatap. Sampai akhirnya Alisha berkata lebih dulu: "Apakah kita punya waktu? Sejauh ini, perusahaan jarang libur bahkan di hari Nasional kan?"

"Mm, kau benar. Karena jika kita lengah sedikit, ada kabar buruk kerjaan menumpuk." Kalika mengatakannya dengan pahit, dan diam-diam dia menatap Samael.

Samael membuka mulutnya dan terkejut. Apakah ini mengisyaratkan bahwa Kalika sebenarnya kelelahan ?!

Wanita yang sedang hamil tidak boleh terlalu lelah dan stres, karena itu akan berefek pada si bayi di dalam kandungan!

Mengerti ini, Samael segera menjawab dengan serius: "Liburkan saja, ini akan meningkatkan produktivitas perusahaan setelahnya. Bekerja harus disertai dengan istirahat, paham?"

"Tapi..."

"Kalau begitu serahkan saja kerjaan itu padaku, biarkan aku menyelesaikannya. Bukan berarti aku tidak pernah memegang perusahaanmu kan?"

Mendengar kekeraskepalaan Samael, semua orang terkejut, dan hanya Kalika yang terasa manis di dalam.

Tapi di luar dia masih menghela nafas lelah: "Kalau begitu kuserahkan padamu lagi. Maaf merepotkan, kurasa aku juga perlu liburan."

"Nah, bagus jika kau mengerti."

Samael melipat kedua tangannya dan mengangguk puas.

Kemudian Agnes tiba-tiba bertanya, "Tapi, jika kita liburan ke pantai pada Hari Nasional, itu akan ramai...kan? Itu agak..."

"Ah, kalau begitu serahkan padaku." Kalika tiba-tiba menepukkan tangannya dan tersenyum: "Aku punya pulau pribadi, kita pergi kesana?"

"....."

Agnes, Chelsea, Lucy, Nirenga, dan bahkan Atira menatap Kalika dengan mata mati.

Dalam hati mereka mengeluh seperti ""Dasar wanita kaya !!!""

Bab berikutnya