Hari ini Stefan tidak muncul di toko, di telpon tidak di angkat. Dia menghilang tanpa kabar. Tapi semua pegawai di coffee shop tidak ada yang merasa khawatir karna ini bukan pertama kalinya bos mereka menghilang tanpa kabar, dalam setiap tahun dia akan melakukan ini setidaknya dua sampai tiga kali. Dia melakukan ini ketika dia memutuskan hubungan dengan gadis yang tengah di kencani, bukan karena patah hati tapi menghindari para mantannya mencarinya di coffee shop dan biasanya ketika dia menghilang setidaknya akan memberi kabar Willy dan Chloe, tapi kali ini dia tidak mengatakan sepatah kata pun pada mereka.
Chloe baru saja duduk setelah menyelesaikan pesanan saat Ny. Kim masuk ke dalam toko
"Chloe...." panggilnya setelah melihat Chloe
"tante...tumben datang ke toko ?" tanya Chloe heran
"sini ikut tante"
Chloe keluar dari counter dan mengikuti Ny. Kim ke lantai dua.
Setelah mereka masuk ke dalam kantor Stefan dan menutup pintu, Ny. Kim menarik Chloe duduk di sampingnya.
"ada apa tan ?" tanya Chloe penasaran
"kamu tau Stefan ke mana ?" tanya Ny. Kim tampak agak cemas
"hmmm...saya juga tidak tau tan, hari ini dia tidak menampakkan batang hidungnya, ponselnya juga tidak bisa di hubungi" jawab Chloe jujur
Mendengar jawaban Chloe Ny. Kim menghela nafas panjang.
"anak itu benar-benar pembuat onar, apa dia tidak sadar kalau dia sudah berumur tiga puluh bukan lagi anak remaja, tiap kali ada ngambek pasti dia pergi tanpa kabar kelakuannya yang seperti ini bukankah kekanak-kanakan ?...huh tante kadang merasa capek ngurusin dia, kalau saja dia bukan anak laki-laki tante satu-satunya...."
Chloe menatap Ny. Kim dengan tatapan penuh empati "en...sebenarnya apa yang terjadi tan ? saya berteman dengan Stefan cukup lama dan setahu saya Stefan tidak pernah menghilang tanpa alasan"
Ny. Kim menatap Chloe dan tersenyum lalu meraih tangan Chloe dan menepuknya lembut "sepertinya kamu sangat dekat dengan Stefan dan mengenal dia dengan baik.....seandainya kamu menjadi menantu tante, tentu tante tidak perlu mengkhawatirkan berandal itu"
"tan.....jangan coba-coba mencuri istriku" tiba-tiba suara dingin Marco menginterupsi mereka.
Marco berdiri di pintu dengan wajah dingin menusuk tulang, Ny.Kim dan Chloe menggigil.
"ah....Marco tante tidak bermaksud mencuri istrimu....tante cuma curhat sama dia, mengeluarkan semua keluhan tentang sepupumu karna istrimu kenal baik dengannya" jawab Ny.Kim gugup, dia mengelak dari tatapan dingin keponakannya ini. Ny.Kim sudah biasa menerima tatapan seperti itu karna dia adik kandung Pak Surianto dan Marco adalah duplikat dari kakak lelakinya ini.
"hmm....." gumam Marco sambil duduk di sofa
"kamu memang anak papamu, kalian memiliki karakter yang sama" cibir Ny. Kim
"jadi apa yang tante keluhkan ?" tanya Marco setelah dia duduk
"Stefan kabur....tante sudah tunggu dia di apartemennya sejak kemarin tapi dia tidak pulang"
"kemarin dia tidak pulang ?" tanya Chloe penasaran, Ny. Kim mengangguk.
"apa kamu tau dimana dia bermalam ?" tanya Ny. Kim dengan mata memohon, tapi Chloe menggeleng
"maaf tan saya tidak tau"
Mendengar jawaban Chloe, Ny. Kim merasa kecewa.
"nanti kalau kami menemukannya tante kami kabari" potong Marco, lalu menatap istrinya "ayo makan di luar"
"aku tidak bisa, tidak ada yang menggantikanku"
Mendengar jawaban istrinya raut wajah Marco berubah suram.
"kamu pergi sama tante, nanti bungkuskan buatku, bagaimana ?"
"hmm...." jawab Marco enggan "ayo tan kita pergi" Marco berdiri dan melangkah keluar
"oke, tante pergi dulu" Ny. Kim juga berdiri dan meraih tangan Chloe dan berbisik "kalau Marco menggertakmu tinggalkan saja dia, tante akan menerimamu sebagai menantu dengan senang hati"
"tan....aku masih bisa dengar" Marco berbalik, melotot ke arah Ny. Kim penuh peringatan.
Ny. Kim meringis usil, lalu mengedipkan sebelah matanya dan berjalan melewati Marco yang masih melotot.
😁😁😁😁😁
Marco dan Chloe sampai di rumah om Jerry bersamaan dengan Tuan dan Ny. Suri, Jason ikut di mobil mereka.
Tante Indri, istri om Jerry menyambut mereka di pintu, tak lama kemudian om Jerry ikut bergabung.
"jadi ini anggota keluarga baru kita ?" tanya om Jerry setelah Chloe memperkenalkan diri "bagaimana ceritanya aku percaya kalau kamu sudah menikah kalau tidak ada kabar apa-apa ?" om Jerry berbalik menatap keponakannya dengan penuh tuduhan
"pernikahan mereka mendadak kak, makanya kami tidak membuat resepsi, hanya kami dan keluarga Chloe yang menjadi saksi" jelas Ny. Suri
"tapi setidaknya kalian kan bisa memberitahu kami, apa kalian sudah tidak menganggap kami keluarga lagi ?" tanya om Jerry dengan cemberut tidak puas dengan jawaban adik perempuannya
"bukan begitu, kami berencana membuat acara resepsinya sebulan kemudian tapi ternyata ada hal lain yang terjadi sehingga resepsinya terpaksa di batalkan" jelas Ny. Suri mencoba membujuk kakaknya
Terdengar suara langkah kaki masuk ke ruang tamu dan seorang gadis cantik dan pria tampan melangkah masuk
"papa, mama kami datang" kata gadis itu dengan riang, lalu menghampiri Om Jerry dan istrinya sambil memeberikan pelukan, dan gadia itu berbalik ke Tuan Suro dan istrinya "om, tante lama tidak ketemu, aih...ada kak Marco sama Jason juga.....lalu ini ?" mata gadis itu berhenti di Chloe "kamu pacar Jason ya ?" tanyanya dengan riang.
Jason meringis mendengar pernyataan itu dan dengan canggung menjawab "en....."
"dia istriku" sela Marco dengan masam sambil meraih pundak Chloe
"hah.....? apa....?" gadis itu kaget "kak Marco sudah menikah ? kapan ? aku pikir kakak tidak tertarik pada perempuan" lanjut gadis itu dengan mata mencela
"Hannah.....kamu minta di hajar ya ?" Kata Marco geram
"kik.....kik...untung kakak masih normal" gadis bernama Hannah tidak berhenti menganggu Marco "siapa namamu kakak ipar ?" Hannah beralih memandang Chloe
"Chloe"
"eh...Chloe ?" pria tampan yang datang bersama Hannah tampak kaget.
"ini Hengki suamiku" Hannah menoleh memperkenalkan suaminya pada Chloe
"pak, bu makanan sudah siap" asisten rumah tangga Om Jerry mengumumkan dan akhirnya rombongan beralih ke meja makan.
Selama makan suasana sangat hening tidak ada satu pun yang mengeluarkan suara, ini adalah aturan dalam keluarga Om Jerry, saat makan di larang mengobrol, sebelum mereka sampai tadi Marco sudah memperingatkan istrinya. Chloe yang terbiasa dengan suasana akrab dan ribut di meja makan tampak sedikit canggung.
🍓🍓🍓🍓🍓
Setelah makan mereka masih tetap duduk di meja makan, asisten rumah tangga membereskan piring dan semua makanan yang sisa lalu menggantinya dengan buah dan dessert.
Hengki suami Hannah tampak beberapa kali berbisik pada istrinya sambil melirik Chloe, tiba-tiba Hannah berseru dengan semangat
"ah....aku ingat, kamu Chloe sepupunya Felicia kan"
Chloe mengangguk "kamu kenal Felicia ?"
"kami satu sekolah di SMU, dan kami juga kenal...en.....Andrew" Hannah agak ragu saat menyebut nama Andrew
Chloe hanya tersenyum simpul saat Hannah menyebut nama Andrew. Yang lain bisa merasakan ada sesuatu di balik nama itu.
"siapa itu Felicia ?" tanya om Jerry.
Karna latar belakangnya om Jerry agak membatasi pergaulan anak-anaknya terlebih lagi Hannah anak perempuan satu-satunya jadi semasa sekolah siapa saja yang menjadi temannya orang tuanya akan memintanya untuk melapor pada mereka.
"anak dari Pak Budi Margono" jawab Hannah "papa masih ingat keluarga Margono ?"
"ehmm.....ya, jadi kamu anaknya siapa ?" Om Jerry menatap Chloe "Anton Margono atau Budi Margono ?" lanjutnya
"saya anak keduanya Anton Margono" jelas Chloe
"oya ?" kata-kata Om Jerry tampak terkejut "aku dulu berteman cukup akrab dengan Anton saat kami SMP, bagaimana kabar papamu ?...aku sampai sekarang masih penasaran kenapa sekarang yang menjadi penerus perusahaan Margono adalah pamanmu, padahal ayahmu orang yang pandai dan sangat berdedikasi untuk memimpin sebuah perusahaan tapi akhirnya dia menghilang tanpa kabar dan adiknya yang akhirnya menggantikannya, dimana papamu sekarang ?" Om Jerry tampak sangat bersemangat ketika mengenang teman masa SMP nya, tidak menyadari perubahan ekspresi adik perempuan dan ponakannya
"en...ayah saya.....sudah meninggal" jawab Chloe sedikit tersendat.
Marco mengambil tangan istrinya di atas pangkuan dan meremasnya, seakan menyampaikan kata-kata 'aku di sini bersamamu, jangan sedih'
Mendengar jawaban Chloe, Om Jerry tampak kaget "oh.....maaf om tidak tau...om tidak menyangka dia akan meninggal secepat itu, apa yang terjadi padanya ?"
"en...ayah mengalami gagal ginjal" tampak ada kabut di mata Chloe, tapi dia berusaha menahannya, dia tidak mau menangis setiap kali mengingat ayahnya, dia harus tegar.
"en.....om ada yang mau saya bicarakan dengan om secara pribadi" tiba-tiba Marco mengubah topik "bisa kita bicara di ruang kerja om ?"
"baik" lalu Om Jerry mengelap mulutnya, berdiri dan pergi meninggalkan ruang makan di ikuti oleh Marco.
🍓🍓🍓🍓🍓
"kamu oke ?" tanya Marco sambil menoleh melihat istrinya, ketika mereka ada di mobil dalam perjalanan pulang.
"ya" jawab Chloe singkat
Lalu mereka diam sepanjang perjalanan.
Ketika mereka sampai di rumah dan keluar dari mobil ada sosok pria menghampiri mereka
"kalian dari mana saja, kenapa lama sekali ?" protesnya
Marco dan istrinya menatap pria itu dengan tatapan takjub
"apa yang kamu lakukan di sini ?" tanya mereka hampir bersamaan
Pria itu menjawab dengan santai "aku akan tinggal di sini untuk sementara waktu"
"apa ?"
Marco dan Chloe saling pandang.