"Pak Yo… ga?"
Yoga, dan Meta langsung mengambil posisi duduk. Meta yang tampak acak-acakan, dan Yoga yang untungnya masih telanjang dada. Wajah merah padam Pak Cipto tampak menunduk, kemudian dia mundur dengan teratur karena dia tak mau membuat bosnya merasa tak nyaman.
"Maafkan saya, Pak. Saya tidak tahu," kata Pak Cipto.
Yoga langsung berjalan ke arah Pak Cipto, tanpa mengatakan apa pun. Dengan masih telanjang dada dia menampilkan otot-otot kekarnya.
Yoga kemudian menggaruk ujung hidungnya, menyipitkan matanya dan berjalan menjauh dari istrinya. Sesampainya dia dan Pak Cipto di depan pintu kamar. Pak Cipto kembali menundukkan wajahnya, rasa bersalah kembali menyelimuti hatinya.
"Maafkan saya, Pak. Saya benar-benar tidak tahu. Seharusnya saya mengetuk pintu dulu tadi,"
Yoga tak menjawab, dia hanya diam, tatapannya menajam memandang ke arah Pak Cipto sambil menghela napas panjang.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com