"Jadi bener, kan? Kamu suka dengan ukuran panyudaraku sekarang? Aku bisa memuaskanmu, kamu bisa menikmatinya setiap saat," kata Kinan yang seolah puas dengan jawaban dari suaminya.
"Tentu, hanya saja, aku tidak begitu suka kalau kamu kemana-mana tidak memakai bra. Aku ingin menikmati keindahan ini sendiri, dan aku tidak mau berbagi dengan laki-laki lain."
"Kenapa kamu egois?" ucap Kinan yang berhasil membuat Hardi menarik sebelah alisnya. "Mereka hanya bisa melhat dada dan putingku, tapi mereka nggak bisa menyentuhnya. Sementara kamu, berciuman dengan Meta, meremas dada Meta dan mencumbu leher Meta. Apakah itu adil buat aku?"
Hardi tampak kaget bukan main, saat masalah itu kembali diungkit istrinya. Seperti bom waktu, yang dulu coba ia tahan dan sekarang meledak dan salah sasaran.
"Seharusnya aku ngerayu Pak Yoga juga, aku mencumbu Pak Yoga dan membiarkan Pak Yoga menjamah tubuhku. Agar seenggaknya semua ini impas."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com