webnovel

PARA NAGA (2)

Empat orang penjaga menggertakkan gigi mereka, seraya tubuh mereka bereaksi terhadap rasa permusuhan yang Torak pancarkan, dia siap untuk menyerang.

Naga adalah makhluk yang sombong dengan perilaku yang arogan, mereka tidak menyadari apa yang tengah mereka hadapi.

Kesombongan mereka menutupi mata dan telinga mereka, bersamaan dengan kemampuan mereka untuk menilai situasi saat ini, sementara populasi Lycanthrope dan Werewolf terus meningkat, di lain pihhak, jumlah para naga semakin menurun dengan fakta mereka telah kekurangan para wanitanya.

Kebanyakan dari mereka memiliki pasangan dari makhluk lain tapi itu bukanlah sebuah solusi juga, karena mereka tidak bisa berkembang biak dengan wanita di luar dari ras mereka.

Dengan dua puluh lycanthropes yang Torak telah bawa, ancaman dari empat naga sama sekali bukanlah sebuah ancaman, mereka dapat menghancurkan seluruh manor ini saat ini juga

"Berhenti!" dia menghentikan empat penjaga dibelakangnya yang masih membelalakkan matanya kepada para pengunjung yang tidak diundang. "Pergi sekarang juga." Dia berkata dengan suara yang dalam.

Raine, yang tengah bersembunyi di balik punggung Torak yang lebar, mengamati situasi tegang ini sambil mengintip kan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.

keempat penjaga memiliki ekspresi yang tegang sambil mengencangkan rahang mereka dan mengepalkan tangan menjadi sebuah tinju, tapi mereka menurut kepada apa yang pria itu katakana.

kurang dari 10 detik mereka telah berpencar dan tidak bisa terlihat lagi, meninggalkan pria arogan ini tidak terlindungi.

Walaupun sendirian sebuah senyum yang menantang tetap tersungging di sudut bibirnya yang tipis "Maafkan saya Supreme Alpha untuk perilaku mereka. Silahkan masuk ke dalam."

"Lord Stefan." Torak tidak menyambut sikapnya yang ramah, dia menyentuh kepala Raine sebagai sebuah gesture untuk menenangkannya, kalau segalanya baik-baik saja. "Aku mengingat kakakmu Reynold adalah orang yang akan aku temui." Suaranya yang dalam tidak terdengar kejam, tapi diliputi dengan intonasi yang mengintimidasi

"Aku minta maaf Alpha Torak, tapi Kakakku tidak sedang berada dalam kondisi yang baik, saat ini dia sedang berada di kota Laken." Steven melihat kearah Torak dengan sikap yang segan tidak lagi berani untuk mencuri pandang pada Raine

"Kalau dia berada dua ribu mil jauhnya dari sini, bagaimana mungkin aku bisa mencium aroma tubuhnya dari dalam manor?" Torak menyipitkan matanya dengan berbahaya seraya dia melangkah maju dengan Raine berada dekat dengannya.

Torak dan para Lycanthropes menyambut diri mereka sendiri seraya melangkah ke dalam rumah.

Mereka berdiri di ruangan yang besar dan Torak berjalan menuju sofa agar Raine bisa duduk disana "Temukan dia," Torak berkata dengan suara yang rendah sementara matanya tertuju pada ekspresi Raine yang bingung.

ketika ke dua puluh Lycanthropes akan menggeledah seluruh Manor Stefan tiba-tiba berlutut di lantai.

"Alpha aku minta maaf aku tidak bermaksud untuk berbohong kepadamu. Kakakku lah yang telah memaksaku untuk melakukan ini." Perilaku yang arogan perlahan menghilang seraya dia memohon pengampunan "Dia berada di lantai 2, di dalam kamar ketiga sebelah kiri, kamu dapat menemukan sebuah Ruangan Rahasia di balik rak buku."

Tanpa berpikir panjang ucapan Stephan telah menjual Kakaknya sendiri tanpa ragu-ragu karena dia membutuhkan simpati dari Torak.

"Sungguh naga yang menyedihkan." Calleb mendesis pada Rafael di sebelahnya sambil menatap Stefan dengan penghinaan. "Dia adalah noda untuk ras mereka."

Pengkhianatan Stephan bukanlah hal yang wajar bagi para naga yang sombong. Sepertinya dia sama sekali tidak memiliki harga diri bagi seorang naga.

"Benar," Rafael menjawab, melihat ke arah 10 Lycan yang menuju ke lantai dua.

Tidak banyak naga yang hidup di manor yang luar biasa besar ini, kecuali Stephan dan ke empat penjaga, masih ada 3 manusia naga lainnya.

Reynold memaksa untuk tidak muncul dan kalau tidak dibutuhkan karena Torak akan memiliki keuntungan dari situasi ini.

Tidak lama setelah itu suara keras terdengar dari lantai dua, sepertinya Reynold masih belum menyerah dan memutuskan untuk membuat keributan.

Stephan masih berlutut di lantai dengan kedua tangannya menggenggam erat satu sama lain.

"My love. Apakah tidak apa-apa kalau aku meninggalkan kamu di sini bersama Calleb? Aku harus pergi ke lantai atas dengan Stephan untuk bertemu kakaknya." Torak berdiri di belakang tempat duduk Raine seraya mencondongkan tubuhnya dan berbisik ke telinga Gadis itu.

Nafasnya yang hangat menyapu lehernya dan dari sudut matanya Raine dapat melihat Stefan menggelengkan kepala dengan keras, diam-diam meminta Raine untuk menolak permintaan Torak, membuat sang monster tetap bersamanya.

Raine menatapnya untuk sesaat sebelum dia menelengkan kepalanya dan tersenyum dengan sangat manis pada Torak lalu mengangguk.

Raine setuju untuk Torak meninggalkannya.

Setelah kebohongan Stephan untuk menyembunyikan Reynold, Torak tidak akan begitu baik untuk meninggalkannya begitu saja.

Stephan benar-benar berada dalam bahaya saat ini.

Bab berikutnya