webnovel

BLOODY NIGHT (1)

Dibutuhkan empat puluh lima menit berkendara dari hotel menuju private runaway dimana jet pribadi Torak telah menunggu mereka. Di badan pesawat tertulis 'Donovan Enterprises Holding, Inc.' yang terukir.

Torak membawa Raine, yang masih tertidur, dengan sangat hati- hati menuju jet pribadi tersebut, tapi ketika sekitarnya menjadi begitu berisik, Raine terbangun.

Raine mengusap matanya yang masih mengantuk lalu melihat sekelilingnya dengan bingung, sebelum perhatiannya jatuh pada wajah tersenyum Torak.

Pria itu mencium keningnya dan memberitahukan dirinya dimana mereka berada sekarang sambil membawa Raine ke dalam kamar dan menyelimutinya dengan selimut yang lembut hingga ke batas dagunya.

Kemudian Torak membujuknya untuk tidur kembali.

Butuh beberapa saat bagi Raine untuk tertidur kembali. Setelahnya, Torak berjalan keluar kamar.

"Alpha, semua orang sudah menunggu di luar." Calleb menginformasikannya.

Saat perjalanan ke runaway ini, Torak telah menginstruksikan perintahnya melalui mind- link.

Melihat betapa berharganya Raine bagi Torak, perintah semacam ini sudah dapat diprediksikan, Torak tidak akan melepaskan orang yang telah menyakiti Raine dengan mudah.

"Kamu menunggu di dalam." Torak berkata singkat.

Calleb sedikit terkejut dengan apa yang di perintahkan oleh Torak untuk menunggu di dalam kamar berdua dengan Raine, tapi kemudian sang Gamma mengingat tentang Belphegor.

Makhluk itu telah menyelinap dua kali dari penjagaan ketat Torak dengan mudah. Tidak ada seorang pun yang dapat menjamin kalau dia tidak akan muncul lagi.

Namun, sebelum Calleb menutup pintu dan Torak berjalan menjauh, sang Alpha menambahkan. "Monster di dalam diriku tidak akan senang ketika mendapati aroma lain dari tubuh Raine, jadi tolong dirimu sendiri untuk menjauh dari masalah."

Dengan peringatan yang tenang itu, Calleb menelan salivanya dengan susah payah dan menempelkan punggungnya ke balik pintu, takut untuk mengambil satu langkah mendekat.

Torak telah memperhalus kata- katanya, untuk mengatakan kalau monster di dalam dirinya tidak akan senang tentu saja memiliki arti yang lain. Ini adalah ancaman.

Calleb menggaruk belakang lehernya sambil melihat Raine yang tengah tertidur, berharap tidak ada satupun hal buruk yang terjadi selama dia berada disana.

===

Di runaway, seluruh Beta dan para petarung berdiri membentuk lingkaran di dekat Alpha mereka masing- masing, berkelompok dalam Kawanan mereka sendiri.

Seluruh suara- suara berisik hilang ketika Torak turun dari tangga pesawat. Matanya yang hitam adalah bukti dari kemarahannya.

Seluruh Lycan yang hadir disana menahan nafas mereka ketika mereka merasakan tekanan yang bersumber dari sang Supreme Alpha.

Status Torak sebagai Alpha Supreme tidak dia dapatkan dengan begitu saja. Hanya dengan Raine dia akan menundukkan kepalanya dan berlutut, tapi selain dari itu, Torak adalah Lycan yang paling ditakuti, sama seperti kedua saudaranya.

Kebrutalan mereka sudah di ceritakan dari generasi ke generasi. Tidak heran, sang dewi bulan sendiri yang telah memberikan kutukan pada mereka.

Ini adalah cerita paling terkenal mengenai keluarga Donovan. Oleh karena itu, keberadaan Raine masih dipertanyakan oleh orang luar.

Siapa sebenarnya gadis tersebut bagi sang Alpha Supreme?

Torak berjalan menuju kawanan blue moon, dimana Xavier adalah Alpha- nya.

Pada saat Torak berdiri dihadapannya, Alpha Xavier tidak bisa untuk tidak mengacuhkan aura yang mendominasi dari diri Torak dan rasa permusuhan yang sangat kental.

Sang Alpha dari Kawanan Blue Moon menunjukkan lehernya, sebagai tanda bahwa dia tidak akan melakukan perlawanan. Namun, salah satu petarungnya terlalu takut hingga jatuh berlutut ke tanah.

Mata hitam Torak menangkap pemandangan ini dan membuatnya berjalan menghampiri sang petarung tersebut.

Pria itu gemetar ketakutan dengan gigi yang bergemeletuk.

Tiba- tiba, tanpa peringatan, Torak mencekik dan mengangkatnya dari tanah. "Katakan padaku, siapa yang telah memberi perintah padamu untuk melakukan hal tersebut?" dia bertanya dengan suara yang tidak berbalut emosi apapun, nada suara Torak sangatlah tenang.

Di sisi lain, orang- orang yang menyaksikan ini terkesiap. Sudah sangat lama sejak terakhir kali Torak membunuh seorang Lycan. Namun dari apa yang terlihat saat ini, malam ini akan menjadi malam yang dipenuhi dengan darah.

Sepertinya mereka membutuhkan pengingat betapa kejamnya Torak Donovan.

"Alpha Supreme Torak, tolong tenangkan amarahmu." Alpha Xavier mencoba untuk menenangkan sang monster. Tapi seharusnya dia tahu, di titik ini, Torak tidak akan berhenti pada apapun. "Apa yang anda maksud dengan 'perintah'?"

Torak membanting tubuh lycan itu ke tanah, tubuh Alpha Xavier menghantam runaway dengan suara yang sangat keras seraya dia mengerang kesakitan, hal berikutnya yang Torak lakukan adalah menarik sebuah box putih dari jaketnya.

Torak membaui box tersebut. "Siapa yang telah memberi perintah padamu untuk menyakiti Luna ku?!"

Aroma darah milik Raine dapat tercium dari box putih di tangan Torak. Namun, aroma tersebut begitu samar, jadi tidak ada seorangpun yang dapat membenarkan hal tersebut kalau mereka tidak cukup dekat.

"Patahkan kedua tangan dan kakinya sampai dia mengaku." Mata Torak berkilat dengan kekejian sememtara dua petarung menghampiri Lycan yang berada di tanah.

Detik berikutnya, sang Lycan yang malang telah melolong dalam kesakitan, tubuhnya mengejang dengan rasa sakit yang tidak terbayangkan ketika kedua Lycan menghancurkan tulangnya dengan mudah.

"Aku akan mengaku! AAARRGGGHH!" sang Lycan memekik dengan putus asa. "Ampuni aku Alpha…"

Torak tidak memberikan perintah untuk berhenti sampai satu menit kemudian ketika sang Lycan bahkan tidak bisa mengangkat jarinya.

"Berhenti," ucap Torak dengan dingin.

Bab berikutnya