Mo Yesi juga sangat jarang menurunkan harga dirinya di hadapan ibu Mo. Jadi setelah mendengar kalimat akhirnya, ibu Mo menjadi sedikit tercengang. Ibu Mo terkejut melihat putranya sendiri menurukan harga dirinya sehingga membuat perasaan ibu Mo sangat campur aduk.
Ibu Mo lebih memahami putranya sendiri dibandingkan siapapun. Jika ini terjadi sebelumnya, apapun yang ingin Mo Yesi lakukan, dia akan langsung melakukannya. Putranya itu hampir tidak pernah peduli pada pendapat orang lain. Termasuk terhadap ibu Mo, ibu kandungnya sendiri.
Saat Mo Yesi masih kecil, karena usianya masih sangat muda, ia belum bisa terlalu mandiri. Sehingga dengan kuasanya, Ibu Mo masih bisa memengaruhinya satu atau dua kali. Tapi kemudian, Mo Yesi perlahan-lahan tumbuh dewasa. Sejak Mo Yesi berusia 13 tahun, setelah ia bisa menghasilkan banyak uang sendiri, ibu Mo kesulitan untuk memengaruhinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com