Mo Yesi awalnya juga hanya melirik dengan santai. Tapi begitu ia menoleh, dan setelah melihat pesan yang muncul di layar. Wajahnya tiba-tiba berubah, dan postur tubuhnya tiba-tiba menjadi kaku. Segera setelah itu, ekspresi wajahnya juga berubah menjadi kaku.
Tatapannya tajam ke layar ponsel, Mo Yesi dengan hati-hati kemudian membaca kalimat terakhir lagi, 'Bukankah kau mengatakan bahwa dewa priamu tidak cukup lama? Mungkin itu bisa ditingkatkan setelah makan ini.'
Setelah Mo Yesi selesai membaca kalimat ini kata demi kata, seketika emosi yang tak terlukiskan melonjak di dalam hatinya. Ternyata Qiao Mianmian benar-benar meremehkannya. Selain itu juga masih menceritakan masalah ini dengan sahabatnya. Bagi Mo Yesi, ini hal yang benar-benar tidak tertahankan. Jika bukan karena ia tidak sengaja melihat pesan ini, ia pasti masih tidak akan tahu tentang masalah ini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com