Therius menghela napas panjang. Ia tidak terlihat terkejut mendengar kata-kata Emma. Sebenarnya, tadi saat neneknya berkali-kali menyebut tentang eksekusi Kaoshin dan memancing kemarahan Emma, ia pun memiliki dugaan serupa.
"Maksudmu.. Nenekku?" tanya pemuda itu dengan suara lelah. "Aku pikir juga begitu."
Emma terkejut mendengar kata-kata Therius. Ternyata pemuda itu juga punya dugaan yang sama dengannya...
"Kau pikir memang dia pelakunya?" tanya Emma. Ia mencengkram bahu Therius dengan emosional. "Penyihir tua brengsek!"
Air matanya mengalir karena rasa marah yang luar biasa. Ia masih belum mau melihat berita apa pun tentang eksekusi ayahnya. Ia tidak sanggup. Tetapi dari Kira, ia telah mendengar bahwa ayahnya digantung di alun-alun seperti pada zaman barbar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com