webnovel

Rayuan Tata!

" Aku tidak pernah tidur dengan siapapun, sayang! Hanya sekali denganmu dulu!" jawab Valen memeluk Tata dari belakang.

" Kamu bahkan satu-satunya wanita yang pernah masuk ke sini!" ucap Valen lagi. Dipeluknya Tata dengan erat, dia tidak mau Tata pergi lagi.

" Tempat ini adalah tempat rahasiaku, sayang! Tidak ada yang boleh kesini selain aku dan Ben!' tutur Valen.

" Terserah! Lepaskan!" ucap Tata.

" Sayang! Aku ingin memelukmu!" ucap Valen manja.

" Aku capek! Mengantuk!" ucap Tata menggoda Valen.

" Kalo kamu mengantuk ngapain kamu kesini sayang?" tanya Valen kecewa lalu membalikkan tubuhnya.

" Ooo, jadi aku tidak boleh tidur disini? Baiklah! Aku akan memakai lagi mantel ini!" ucap Tata, lalu memakai lagi mantel yang tadi sempat dibukanya. Valen memutar tubuhnya, matanya terbelalak, dia menelan salivanya. Dilihatnya Tata yang memakai lingerie warna hitam yang sangat transparan dengan renda yang hanya menutupi daerah-daerah tertentu saja. Tata akan menutup mantelnya saat Valen segera menyusupkan kedua tangannya ke pinggang Tata.

" Kamu sengaja menggodaku, sayang!" bisik Valen.

" Aku akan pulang!" kata Tata menggoda valen.

" Ini rumahmu sayang! Kamu adalah istriku!" kata Valen sebel.

" Istri? Kita saja belum pernah mengucap janji!" kata Tata.

" Tapi aku sudah mendaftarkan pernikahan kita sayang!" kata Valen.

" Apa?" teriak Tata tepat di telinga valen.

" Pelankan suaramu sayang! Aku tidak tuli!" jawab Valen. Llu dai pergi ke bawah dan kembali lagi dengan dua buah buku nikah.

" Taraaaaa! Kamu tinggal tanda tangan disini!" ucap Valen.

" Tapi..."

" Ini sah, sayang! Aku minta tolong temanku! Agar kita bisa bersama! Tanda tanganilah" kata valen. Tata menanda tangani surat nikah tersebut.

" lalu bagaimana janji kita?" tanya Tata.

" Bulan depan kita akan melakukannya!" jawab Valen lalu dia tidak sabar mencumbu Tata dengan lembut, Tata yang semula masih terkejut dengan apa yang dilakukan Valen akhirnya tidak kuasa menahan hasratnya akibat serangan demi serangan yang Valen lakukan padanya, hingga tidak lama kemudian lingerienya telah lepas entah kemana. Valen semakin bernafsu melihat tubuh toples Tata.

" Kamu membuatku on sayang!" ucap Valen menatap wajah Tata yang tersipu malu karena telah dibuat polos oleh suaminya itu. Disentuhnya setiap jengkal tubuh yang membuat hasrat kelaki-lakiannya muncul itu dan membuat pemiliknya menggeliat bahkan bergetar seluruh tubuhnya. Setelah puas mengeksplore tubuh Tata dan memberikan pelepasan yang membuat istrinya

lemas, Valen dengan lembut memulai proses peleburannya bersama Tata. Dibuatnya Tata kembali mendapatkan pelepasan hingga tubuh valen berpacu dengan cepat dan membuat tubuh Tata ikut bergetar.

" Akhhhhh!" teriak valen setelah menyemprotkan cairan benihnya ke rahim Tata.

" Aku mencintaimu!" bisik Valen.

" Aku lebih mencintaimu!" balas Tata. Valen terkulai disamping Tata dan memeluk Tata dengan mesra hingga merekapun tertidur.

Sementara diluar gedung, ada sebuah mobil yang sedang mengawasi keadaan di dalam gedung.

" Mau apa kamu di dalam situ, Ta?" ucap seorang pria di dalam mobilnya.

" Kita sudah disini hampir 2 jam, Bos!" ucap temannya.

" Tunggu sebentar Lex!" ucap pria itu.

" Kenapa Bos nggak masuk saja dan mengikuti dia tadi?" tanya Alex.

" Aku tidak berpikir sampai kesitu, Lex!" jawab Fero menyesal.

" Halo!"

- " Ada yang sedang memata-matai, Bro!" -

" Berapa orang?"

- " Hanya dua orang!" -

" Ok!"

Ben mematikan panggilannya dan menghubungi seseorang.

" Capt!"

- " Ben? Ada apa?" -

" Ada penguntit disini!"

- " Ok! Aku kirim orang kesana!" -

" Thanks, Capt!"

Ben mematikan ponselnya lalu masuk ke dalam lift dan turun. Saat kedua pria di dalam mobil itu mengamati gedung, lewatlah sebuah mobil patroli dan berhenti di depan mobil mereka.

" Bos! Kenapa polisi itu berhenti di depan mobil ini?" tanya Alex.

" Tenanglah!" jawab pria itu. Mereka melihat dua orang polisi berjalan ke arah samping-samping mobil mereka.

" Selamat malam, Pak!" ucap seorang pria berpakaian polisi.

" Selamat malam, Pak!" jawab pria itu.

" Bisa minta tolong anda berdua keluar sebentar?" pinta polisi itu. pria itu dan Alex keluar dari dalam mobil.

" Ada apa ya, pak?" tanya pria itu.

" Kami ada laporan penculikan di sekitar sini, Pak!"

" Tapi kami orang baik-baik, Pak!" jawab Alex.

" Kenapa mobil bapak berhenti disini?" tanya polisi.

" Kami sedang menunggu teman, Pak!" jawab pria itu.

" Tolong keluarkan SIM dan KTP anda! Anda KTP saja!" pinta polisi itu. Alex mengeluarkan SIM dan KTP dari dalam dompetnya sedangkan pria itu hanya KTP saja. Lalu polisi tersebut membawanya ke dalam mobil patrolinya lalu menghubungi seseorang. Beberapa saat kemudian polisi itu keluar dan mengembalikan pada kedua orang itu.

" Maaf atas kejadian ini, saya harap setelah bertemu teman anda, segera tinggalkan tempat ini!" kata polisi itu dan pergi setelah pria itu menganggukkan kepalanya.

" Halo! Capt?"

- " Dia bernama Alfero Pratama dan Alex Gunawan! Apa mereka menyulitkan kalian?" -

" Tidak, Capt! Hanya masalah pribadi! Trima kasih!"

- " Ok, Ben!" -

Ben menutup panggilan dari teman kepolisiannya.

" Dia pasti telah mengikuti Nyonya dari apartementnya!" ucap Ben sambil melihat mobil mereka dari balkon kamar yang ada di lantai 3. Dia menghubungi Valen yang saat itu sedang tidur setelah acara malam pertamanya selesai. Ponsel valen yang berada di dalam saku jasnya berdering, tapi valen terlelap dalam tidurnya. Perlahan mata Tata bergerak, dia menatap ke depan dan mengingat kejadian semalam, wajahnya merona dengan sendirinya. Diputarnya tubuhnya kebelakang, dilihatnya valen yang tertidur terlentang, Tata menatap wajah suaminya itu dengan tersenyum. Ah! Kenapa dia bertambah tampan dan terlihat sangat innocent saat tertidur seperti ini! batin Tata. Tata mendekati tubuh Valen yang bagian dada dan perutnya tidak tertutup selimut. Dihirupnya bau tubuh suaminya itu, hmmm! Bau keringat bercampur aroma maskulin valen membuat bulunya berdiri, apalagi saat dia menatap sesuatu dibawah sana yang berdiri tegak. Hampir Tata berteriak kaget, tapi dia segera menutup mulutnya dan menelan salivanya. Perlahan dia bangun walau merasakan sakit di bagian bawahnya jika bergerak, tapi rasa penasarannya mengalahkan rasa perihnya. Dia meraih ujung selimut yang menutupi tubuh valen, diangkatnya selimut itu dan matanya membulat sempurna saat dilihatnya barang milik Valen yang sedang tegak. Tata menatapnya tanpa berkedip, dadanya berdetak sangat kencang, bibirnya bergetar dan mulutnya menganga. Sialan! Kenapa mulut gue rasanya pengen makan itu benda? Tataaaaa! Dasar mesummmm! Hentikan! batin Tata, lalu menutup kembali selimut itu dan pura-pura tidur saat dia menyadari valen bergerak. Valen membuka matanya dan melihat Tata yang sedang tertidur di sampingnya.

" Cantik sekali istriku!" ucap Valen mengecup kening Tata. Tata hanya terdiam tanpa berani bergerak.

" Astaga! Kenapa dia sangat tegang begini? Apa aku harus membangunkan dia?" ucap Valen saat melihat miliknya. Tata hampir saja tertawa mendengar ucapan Valen.

" Kasihan dia! Pasti sangat lelah setelah aku menghajarnya semalaman!" ucap Valen lagi.

" Arghhhh!" teriak Valen lalu berlari ke kamar mandi. Tata yang melirik dan melihat valen tidak ada, segera bangun.

" So sweet! Dia tidak ingin aku merasa sakit!!" ucap Tata lalu dia melanjutkan tidurnya. Sedangkan Valen melakukannya di dalam kamar mandi. Kasihan Valen! Sudah punya istri tapi masih mainan sabun! Hihihihi!

Bab berikutnya