Terlihat jelas bahwa dia sedang terluka mencoba menahan amarahnya, Membuat wajahnya seputih salju yang begitu cantik merah. Hingga mata yang kecil dan bulat merah karena menangis sejak tadi.
Perlahan Ayunda mendekati wanita itu sambil menyentuh tangannya dan berkata.
"Kamu harus kuat…" sambil tersenyum manis padanya. Hingga Ayunda pun kembali bertanya kepada wanita tersebut.
"Siapa nama Kakak..?"
"Saya Ayumi"
"Nama kita hampir sama, nama saya Ayunda." Kata Ayunda sambil tersenyum kepada Ayumi yang mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Ayunda.
Ayumi pun tersenyum saat mendengar apa yang di ucapkan Ayunda.
"Kamu adalah perempuan yang baik."
Kata Ayunda mengajak Ayumi untuk duduk mengobrol karena Ia berharap wanita itu bisa membantu Ayunda untuk keluar dari tempat ini.
"Kak, maaf kalau aku lancang atau terdengar seperti ikut campur dalam urusan pribadi kamu, tapi kenapa kamu masih bertahan dengan pria seperti itu?!"
Ayumi hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan Ayunda.
Ayunda yang melihat wajah sedih Ayumi terlihat sangat bersalah dengan apa yang di tanyakan Ia kepada Ayumi.
"Maaf, kak."
Ayumi menyentuh tangan Ayunda dan berkata.
"Tidak apa-apa.., semua yang kamu lihat tidak seperti yang kamu pikirkan."
Ayunda bingung dengan apa yang dikatakan Ayumi.
"Apa maksud Kamu, Ayumi??" tanya Ayunda, tampak bingung.
Ayumi pun menjelaskan bahwa apa yang terjadi antara dia dan Jonathan adalah kesalahannya.
Ayunda terdiam sesaat, ketika mendengar apa yang dikatakan Ayumi.
(salahnya apa? hingga ada suami yang memperlakukan istrinya sekejam ini?!) Gumam Ayunda sambil menatap Ayumi.
"Bisakah Ayumi membantu aku keluar dari tempat ini? karena sudah pasti semua Keluarga aku dan juga calon suami aku sangat mengkhawatirkan aku di luar sana."
kata Ayunda yang berusaha membujuk Ayumi untuk membantunya.
Ayumi hanya terdiam mendengar permintaan Ayunda.
"Ada apa, Kak? Tidak bisakah Ayumi membantu aku keluar dari sini?" Ayunda bertanya kembali pada Ayumi.
Ayumi hanya terdiam saat Ayunda menanyakan hal seperti itu padanya.
Ayumi pun merasa bersalah saat melihat wajah sedih Ayunda.
"Maafkan aku, Kak, aku tidak bermaksud membuat kamu sedih."
Kata Ayumi sambil mengangkat kepalanya dan berkata.
"Maaf, untuk saat ini mungkin aku tidak bisa membantu kamu dan semua ini demi kebaikan kamu dan keluarga kamu."
Membuat Ayunda bingung dengan kata-kata Ayumi.
"Apa maksud kamu kakak??"
Ayumi pun menjelaskan konsekuensi jika Ayunda kabur dari tempat ini, pasti Jhonatan akan menemukan Ayunda dengan begitu cepat dan jika Jhonatan menemukan Ayunda kembali, Ayunda pasti akan mendapatkan hukuman yang lebih berat lagi. Hingga keluarga Ayunda pasti akan semakin menderita bahkan terluka dengan tindakan Ayumi.
Ayunda sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Ayumi hingga berkata.
(Apakah orang itu benar-benar monster..?!!). Gumam Ayunda dalam hati Nya.
Malam itu...
Ayunda meminta untuk dapat keluar dari tempat ini, Tetapi penjaga tidak mengizinkan Ayunda untuk keluar.
Ayumi yang melihat sikap para penjaga mereka, membantu Ayunda dan mengatakan bahwa Ayumi akan menjaga Ayunda dengan baik. Maka Ayumi hanya membutuhkan dua pengawal saja untuk mengawasi mereka.
mereka pun keluar bersama dan dijaga oleh dua pengawal.
Saat keluar rumah membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke jalan utama apa bila itu menggunakan mobil tetapi jika berjalan kaki bisa memakan waktu sekitar 30 menit.
Di saat Ayunda telah berhasil keluar dari rumah, Ayumi pun berencana untuk melarikan diri dari para pengawal yang sedang menjaga mereka. Tetapi saat melihat seluruh jalan di penuhi dengan anjing penjaga, Ayunda pun menolak untuk kabur sambil berkata.
(Sial.!!! Siapa sebenarnya orang ini?! Ini benar-benar mengerikan.) Ayunda pun bergumam pada dirinya sendiri.
Ketika mereka telah sampai di tempat belanja maka mereka pun turun dari mobil, tapi sebelum sempat bergerak, penjaga itu kembali memperingatkan Ayumi.
"Maaf nona, semoga anda bisa berpikir dengan bijak. Jika nyonya ingin kabur? Alhasil, Nona Ayumi yang akan menanggung amarah Pak Jhon."
Ayunda sangat terkejut mendengar perkataan para penjaga Ayumi kemudian menatap wajah Ayumi.
Ayumi sendiri tahu apa bila saat itu Ayunda pasti mengkhawatirkan Ayumi. Membuat Ayumi menarik tangan Ayunda dan mengajak pergi tanpa memperhatikan kata-kata penjaga tersebut.
Mereka pun memasuki apa yang mereka inginkan beli ke dalam keranjang belanja yang cukup besar.
"Beli apapun yang kamu mau,"
kata Ayumi.
Ayumi pergi menjauh dari Ayunda, hal itu membuat Ayunda terkejut.
"Apakah Ayumi membiarkan aku pergi?" Gumam Ayunda.
Di saat kesempatan untuk kabur telah di depan mata, Ayunda merasa senang tetapi merasa bersalah jika Ia pergi, sudah pasti pria kejam itu akan menyiksa Ayumi.
Ayunda pergi ke toilet wanita, karena seorang penjaga terus-menerus mengawasinya.
"Aku mau ke toilet, kamu juga mau masuk?!" Ayunda bertanya pada penjaga dengan tatapan tajam.
"Saya hanya melakukan pekerjaan saya nona, tolong jangan mempersulit saya. Saya juga punya keluarga untuk dinafkahi, jika Anda melarikan diri apa yang akan terjadi pada keluarga saya?!"
Ayunda tersentuh dengan apa yang dikatakan penjaga itu.
(Apa yang dia katakan penjaga itu benar. Aku pasti bisa keluar dari rumah itu tanpa menyeret orang lain masuk.)
Gumam Ayunda dalam hati.
Ayunda masuk ke toilet dan kebetulan saat itu ada seorang wanita yang sedang memperbaiki make upnya.
Ayunda memikirkan sebuah ide. Ayunda perlahan mendekat, lalu menyentuh bahu wanita itu dan berkata pelan.
"Nona, bisakah Anda membantu saya, saya mohon."
Wanita itu memandang Ayunda dari ujung rambut hingga ujung kaki dan berkata.
"Saya bukan orang baik, jika saya membantu Anda, apa yang akan Anda berikan kepada saya?"
Ayunda tersenyum mendengar apa yang dikatakan wanita itu.
"Kakak yang cantik, bagaimana aku bisa meminta tanpa memberikan imbalan apa pun kepada kamu."
Wanita itu tersenyum kembali pada Ayunda dan kemudian bertanya pada Ayunda.
" Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda ..??"
Tanya Wanita tersebut kepada Ayunda.
Ayunda pun mengatakan bahwa dia hanya meminjam ponselnya untuk menghubungi seseorang.
Wanita itu mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan memberikannya kepada Ayunda tanpa ragu.
Ayunda mengambil ponsel tapi dia masih diam dengan ponsel.
Wanita itu terlihat bingung dengan sikap Ayunda dan bertanya.
"Ada apa? Kenapa kamu diam saja?"
Ayunda menunduk dan berkata.
"Aku lupa nomor pamanku! hmm..,"
kata Ayunda sambil menundukkan kepalanya.
Wanita itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Kamu adalah gadis cantik dengan otak bodohmu itu.!!"
Ayunda hanya terdiam mendengar wanita itu menghinanya, karena Ia merasa apa yang dikatakan wanita itu benar.
di luar kamar mandi penjaga yang menjaga Ayunda mulai mengetuk pintu.
"Nona, ayo keluar, kamu sudah terlalu lama di sana."
Ayunda kesal mendengarnya dan berkata kepada wanita itu.