Diano, Chintya dan juga Nafisah berjalan di sepanjang lorong rumah sakit. melihat Reista yang sedang merebahkan kepalanya di pundak Samuel. wajahnya sudah berderai air mata dan sembab.
"Reista". Chintya memanggil Reista dan menghampirinya, Reista yang merasa namanya terpanggil langsung bangun saat melihat Chintya sudah datang, Chintya langsung memeluk Reista dengan erat. tangis Reista semakin pecah saat merasakan kelembutan dari pelukan yang diberikan oleh Chintya. "Kau wanita kuat, kau dan anakmu akan baik baik saja. berdoa saja pada Tuhanmu, dialah pencipta dan mengetahui isi langit dan bumi". ucap Chintya menenangkan Reista.
"Aku takut Chintya". ucap Reista yang sudah tidak bisa berkata apa apa lagi.
"Ketakutan adalah hal yang memang ada di setiap diri manusia, tapi kita harus tetap kuat menjalani ini semua. aku yakin kau kuat".
"Sebenarnya apa yang terjadi?". tanya Diano pada Samuel, mereka berdua sama sama memperhatikan Reista yang sudah berderai air mata tak tertahankan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com