"kak, kau melamun". Andine sedikit tersentak karena tepukan di pundaknya, karena melihat kolam ikan membuatnya mengingat hal yang tak perlu diingat.
"maaf, aku sepertinya kelelahan" elak andine, dia tak ingin adiknya tau bahwa dirinya lemah karena melihat masa lalu.
"kau jadi melihat kamar Ramel?". andine mengangguk.
"mungkin sebentar, aku hanya mencari kelemahan bukan mencari yang lain".
"aku tak bertanya kau mencari apa kak". Caca meninggalkan andine sendirian di kamar, andine hanya mengenal nafas pelan. dirinya tidak bisa mengatur keinginannya untuk tidak mengingat lagi Ramelson dan Semua masa lalu.
Masa lalu itu terlalu manis, terkadang andine takut jika semua yang ia lakukan adalah membawa dirinya ke lubang kehancuran. tapi sekali lagi, sekali dendam menyelimuti itu semua.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com