Chapter (144)
...
"Aku takut kalau Ayah nanti akan marah - marah!" Ujar Seno yang memberitahu sebab ketakutan nya.
"Hmm tidak apa - apa, kan paling juga aku yang di marahi, dan bukan kamu. Nanti kalau saja Ayah memarahi ku kamu nggak usah ikut bicara, kamu mending masuk ke kamar mu saja sambil mendengar kan musik!" Tegas Reyhan yang menyuruh adik nya untuk tidak ikut campur jika dia di marahi Ayah nya.
"Hmm.. tapi...." Jawab Seno yang tidak sanggup.
"Sudah.. Kakak waktu kecil sering di marahi Ayah, jadi kamu nggak perlu takut!" Ujar Reyhan yang mencoba menenangkan adik nya.
"Emm.. baik lah kak!" Jawab Seno sedikit sedih, dan hanya bisa menurut.
Setelah mereka berdua berbisik - bisik di depan pintu, sekarang mereka berdua bersamaan masuk ke dalam rumah nya. Seno yang membuka pintu dan berjalan masuk duluan, lalu langsung duduk di sofa.
Reyhan yang di belakang masih melepas kan sepatu nya dulu. "Aku pulang..." Seru Reyhan yang memberi salam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com