Zizi segera melepaskan pelukannya dan menarik dirinya dari pelukan Andres ketika merasakan sesuatu keluar di bawah sana. Zizi teringat ini sudah waktunya dia datang bulan. Tadi siang dia sempat ingin keluar membeli pembalut lalu memutuskan untuk membelinya ketika Andres menjemputnya, namun dia lupa.
"Aku mau ke toilet," kata Zizi.
Andres mengangguk. Zizi berjalan cepat dan berharap Andres tidak memandangnya karena kemungkinan saja dia tembus. Zizi menutup tirai kamar mandi dan segera mengeceknya. Benar saja ada sedikit bercak darah di celana dalamnya. Zizi mencuci tangannya di wastafel. Dia kemudian mengambil handuk dan menyampirkannya di pinggangnya.
"Cepat sekali dan mengapa kamu memakai handuk?" tanya Andres.
"Andres, apa ada mini market atau toko swalayan di bawah yang buka jam segini?" tanya Zizi.
"Ada," jawab prianya.
"Aku ke bawah sebentar," katanya.
"Dengan pakaian seperti itu?" tanya Andres yang mengikutinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com