webnovel

KAKAK-ADIK YANG TERTUKAR

"Andres, aku capek," kata Zizi sambil ngos-ngosan.

Zizi berhenti berlari di belakang sofa. Tangannya memegang sandaran sofa. Andres ikut berhenti. Dia berdiri tiga meter di depannya sambil tersenyum. Prianya bernapas normal. Ini tidak adil.

"Belum sepuluh menit berlari sudah capek," cemoohnya sambil berjalan mendekat.

Zizi diam saja melihatnya. Andres melipat kedua tangannya di depan dadanya dan merapat ke sandaran sofa sambil tersenyum sinis. Zizi mengerucutkan bibirnya. Andres tertawa. Tangan prianya kemudian terulur dan mengacak-acak rambutnya. Andres kembali ke tempat tidurnya untuk mengganti seprei. Zizi menumpuk dua bantal di ujung sofa dan berbaring. Betis dan kakinya terasa pegal. Dia tidak ingat kapan terakhir kali dia berlari. Itu sudah bertahun-tahun lewat.

"Andres, aku mau sarapan buah saja!" Teriaknya setelah beberapa lama sambil bergerak duduk.

Andres menjawab dengan teriakan,"yakin?! Kamu bisa kelaparan nanti!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya