"Apa yang kau bicarakan?" Ian balas berbisik ke arahnya. "Ada apa? Apa kau menderita penyakit langka atau semacamnya?"
Hope tidak mendengarnya karena dia sedang sibuk menutupi wajahnya dan merengek dengan suara yang pelan.
Setelah beberapa kali berusaha bertanya kepada Hope tentang apa yang sedang dia bicarakan dan tetap tidak mendapat jawaban, Ian pun akhirnya menyerah dan menunggu lima belas menit lagi sebelum bel berbunyi.
Hope tampak lesu ketika dia memasukkan kembali barang-barangnya ke dalam ransel dan mengikuti Ian keluar kelas untuk bertemu dengan dua saudara kandungnya yang lain.
"Hei, apakah kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak sehat. " Komentar Rossie ketika dia melihat ekspresi tak menyenangkan yang terlihat di wajah Hope.
"Aku merasa tidak sehat." Hope mengangguk ke arah saudaranya yang lebih muda selagi mereka berjalan keluar dari gedung sekolah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com