Kemudian, Lu Yuchen menyerahkan sisanya kepada anak buahnya, sedangkan dia pergi seorang diri. Untuk tidak membuat Shen Jun terbunuh, puluhan cambukan yang diayunkan olehnya ke tubuh Shen Jun sama sekali tidak dilakukannya sekuat tenaganya. Walaupun dia merasa tidak puas, tapi setidaknya hal itu cukup untuk meluapkan sedikit amarah yang sudah dia pendam itu.
Lu Yuchen sedang memperhatikan jalanan di depan dengan sorot mata yang dalam. Saat menghadapi Shen Jun tadi, matanya yang hitam itu terlihat kejam dan tidak berperasaan. Tapi saat dia hanya seorang diri, sorot matanya malah terlihat begitu kesepian. Walaupun dia sendiri sudah berpikir bahwa dirinya sudah kalah, dia tetap tidak rela. Ini pertama kalinya hatinya tergerak seumur hidupnya, ini pertama kalinya dia belajar mencintai seseorang. Walaupun harus dengan cara memaksa, dia ingin meninggalkan jejaknya di dalam hati Yue Xinluo.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com