Bukan mimpi, benar Lu Qinghao telah berselingkuh. Dan demi membalas dendam, ternyata aku...
Tang Xinluo menggelengkan kepala, memaksa dirinya untuk berhenti mengingat kejadian tadi malam. Tidak tahu harus menertawakan dirinya yang bodoh atau menyedihkan karena dia mengambil keputusan dengan gegabah. Sisi lain dari ranjang itu telah dingin, dapat diketahui dengan sangat jelas bahwa pria itu telah pergi sejak tadi. Dia berpikir bahwa ini merupakan hal yang tepat, setelah melakukan 'itu', mereka tidak perlu bertemu lagi dengan canggung.
Tang Xinluo menarik napas panjang, dia berdiri dari tempat tidur dengan menahan rasa sakit di tubuhnya. Dia pun langsung mengenakan pakaian dan pergi meninggalkan apartemen mewah yang kosong itu.
***
Tang Xinluo pergi dengan tergesa-gesa, lalu menaiki mobil untuk kembali ke rumah. Untung saja selain pengurus rumah dan pembantu, tidak ada orang lain di rumah, jadi dia tidak perlu menjelaskan apa-apa kepada siapa pun.
Dengan kepala tertunduk, Tang Xinluo bersembunyi di dalam kamarnya. Dia lalu berbaring di atas ranjang, tiba-tiba semua kejadian di masa lalu kembali terbayang di benaknya.
Dulu, dia yang mengejar Lu Qinghao karena ibunya yang sakit parah memiliki keinginan terakhir untuk melihat dirinya menikah. Dan saat itu, kebetulan pria yang sesuai dengan kriteria suami yang dia inginkan tersebut muncul. Dapat dikatakan bahwa saat pertama kali mendekati Lu Qinghao hanya agar ibunya merasa lebih tenang. Tetapi setelah bertemu dua kali, dia mengakui dirinya menyukai pria yang ketika tersenyum sangat tampan itu.
Hanya saja, setelah menikah, penyakit ibunya semakin parah. Lalu, karena alasan pekerjaan Lu Qinghao menghilang. Pria itu menghilang selama setengah tahun, bahkan acara pemakaman ibu Tang Xinluo pun dia tidak dapat hadir karena urusan pekerjaan. Setelah dipikir-pikir, sekarang atau mungkin sejak awal pria itu tidak pernah menyukai dirinya.
Lu Qinghao, ternyata dengan sadis mencampakkan dirinya. Hatinya terasa sakit sekarang, Tang Xinluo lalu memberitahu dirinya bahwa ini adalah terakhir kalinya dia merasakan sakit hati untuk pria itu.
Tiba-tiba, sepasang mata yang hitam dan dalam muncul di dalam benaknya. Pria tadi malam itu… Karena Tang Xinluo terlalu banyak menangis dan pandangan matanya yang kabur, sebenarnya dia tidak dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa pria itu, tetapi sepasang mata hitam selalu muncul di pikirannya. Walaupun tidak dapat memastikan, tetapi dia dapat merasakan bahwa sepasang mata itu adalah milik pria tadi malam.
Tidak boleh memikirkan pria itu lagi, kejadian semalam hanya karena dia ingin membalas dendam, gumam Tang Xinluo dalam hati. Dia akhirnya pergi mandi karena tubuhnya terasa sangat lelah, saat ini dia hanya ingin tidur. Mengenai masalah dirinya dan Lu Qinghao, dia berencana mengurusnya setelah bangun tidur nanti.
***
Di tempat lain…
"Tuan Lu, ini adalah kelalaianku, silahkan berikan hukuman." Seorang pria dengan kacamata berbingkai emas memberi hormat dengan setengah berlutut.
Sementara pria yang duduk di atasnya itu tersenyum dengan ketir. "Bahkan orang saja kalian bisa salah, pemeriksaan yang sebelumnya kalian lakukan hanyalah lelucon!" Mata pria itu dingin dan tajam sehingga membuat orang tidak berani menatapnya.
"Cepat pergi cari wanita yang tadi malam. Soal salah orang, biarkan saja, tetapi kalau sampai wanita tadi malam hilang… Meng Ze, menurutmu apakah kali ini aku akan dengan mudah melepaskan kalian?"
Mendengar hal itu, tubuh asisten yang bernama Meng Ze menjadi gemetar karena ketakutan. Dia lalu berkata, "Baik, Tuan Lu. Anda tenang saja, kali ini kami tidak akan melakukan kesalahan lagi."
Dengan hati-hati Meng Ze keluar dari ruang kerja itu yang merupakan lantai teratas dari perusahaan Xin Gang. Tiba-tiba, ada masalah di Xin Gang yang memerlukan Tuan Lu sendiri yang datang untuk mengatasinya, sehingga pagi ini mereka pergi dengan tergesa-gesa.