Tangan Leng Sicheng sejenak berhenti bergerak. Ia meminum dua gelas anggur 82 tahun, baru wajahnya yang pucat mulai sedikit memerah. Setelah itu, ia akhirnya mulai menyesap anggur itu perlahan-lahan. Tetapi, ekspresinya masih dingin saat ia balik bertanya pada Mo Dongyang, "Siapa 'dia' yang kamu bicarakan?"
Mo Dongyang memasang satu ekspresi, kemudian wanita yang di sebelahnya berjalan pergi. Setelah pintu ditutup, barulah Mo Dongyang bersandar di sofa dengan malas. Ia mengangkat alisnya ke arah Leng Sicheng, "Apakah itu perlu ditanyakan lagi? Tentu saja Xu Zipei. Aku dengar dia akan segera kembali ke Tiongkok?"
Tidak ada cahaya yang melintas di mata Leng Sicheng sama sekali. Ekspresi wajahnya juga tidak berubah sama sekali. Setelah Mo Dongyang melihat ekspresi Leng Sicheng, ia tersenyum dan berkata, "Salah! Apakah karena perempuan di rumahmu itu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com