webnovel

Efektivitas 24 Jam (5)

Editor: Wave Literature

Terdengar suara air mengalir di toilet.

Chen Wenjie menatap bayangannya sendiri di cermin, seperti tidak puas dengan penampilannya. Ia mengeluarkan tas rias, mengambil spons rias, dan kembali membenahi riasan wajahnya. Ia selalu sangat percaya diri terhadap penampilannya. Wajah lengkung, pinggang ramping, dan kaki jenjang. Tanpa perlu dicatok, rambutnya sudah terlihat sedikit bervolume. 

Satu-satunya fitur wajah yang pernah disentuh pisau bedah adalah matanya. Mata aslinya kecil dengan kelopak mata tunggal dan setelah operasi, matanya menjadi besar dan cantik. Namun, dalam Huang Ting Entertainment, mengandalkan paras cantik dan tubuh indah saja tak akan cukup untuk bisa sukses. Melihat artis wanita di sekitarnya, satu persatu mendekati bosnya untuk turut mengejar sukses, mana bisa Chen Wenjie rela?

Di era ini, seorang Leng Sicheng lahir. Ia adalah putra selebriti paling terkenal di Yancheng sekaligus pewaris Grup Leng dengan nilai pasar puluhan miliar. Jika ada yang mengira ia hanyalah generasi kedua pewaris kekayaan yang akan kalah, orang itu pasti diremehkan. Leng Sicheng belajar komputer dan ketika masih kuliah, ia membuat web video untuk TV Entertainment. Ia turut meraih warisan ayahnya untuk membangun bisnis web hiburan. Huang Ting Entertainment dan TV Entertainment saling bekerja sama hingga menghasilkan bintang dan selebriti dalam jumlah tak terhitung.

Kebetulan lagi, Leng Sicheng tampan. Berdiri di tengah kerumunan membuat mata semua orang di sekitar otomatis tertuju ke arahnya. Tidak ada yang bisa mengabaikannya. Pria seperti Leng Sicheng, bahkan meski memiliki istri legal, tidak akan mempengaruhi pamornya di pasar. Meski telah menikah selama tiga tahun, gosip skandal tentangnya terus-menerus bergulir satu demi satu. Namun, tidak ada satu wanita pun yang bertahan dengannya. Chen Wenjie harus mendapatkan pria seperti ini. Tak hanya untuk uangnya dan untuk ketampanannya, tapi juga untuk posisinya sebagai presiden Huang Ting Entertainment!

Suasana malam ini bagus. Pastikan aku bekerja keras hingga memanjat ranjangnya! pikir Chen Wenjie.

Tepat di saat itu, Gu Qingqing masuk ke toilet yang sama. Begitu ia menatap cermin besar di toilet itu, matanya menangkap bayang Chen Wenjie.

Istri asli berhadapan langsung selingkuhan baru. Hanya mereka berdua!

Meski baru bertemu di aula, Gu Qingqing baru saja mengerahkan seluruh energinya untuk Leng Sicheng. Ia tidak terlalu memperhatikan sosok dan penampilan Chen Wenjie. Mungkin, setelah melihat dan mendengar begitu banyak gosip skandal Leng Sicheng, Gu Qingqing menjadi kebal. Ia tidak terburu-buru maju untuk merobek si selingkuhan untuk pertama kalinya. Ia malah bersandar tenang di ambang pintu dan sedikit mengangkat dagunya, memandang cermin untuk menilai penampilannya. Chen Wenjie memang cantik. Bagaimanapun, ia adalah seorang selebriti. Jelas tak heran jika riasan, wajah, dan penampilannya sangat sempurna.

Tak banyak membandingkan kecantikan Chen Wenjie, Gu Qingqing justru lebih tertarik memperhatikan rambut panjangnya yang sedikit keriting beserta pinggang ramping dan kaki jenjang wanita itu. Ah… Bisa ku bilang bahwa selera wanita Leng Sicheng masih sama seperti biasa, begitu pikirnya.

Ketika Gu Qingqing menatap Chen Wenjie, Chen Wenjie menatapnya balik. Penampilan wanita di depannya itu sangat cantik. Meskipun pakaiannya terlihat sedikit biasa, namun sulit untuk menyembunyikan sosoknya yang sempurna. Terutama kedua mata itu, tanpa terekspos di industri hiburan.

Tetap saja, Chen Wenjie adalah seorang bintang. Ia tak lagi merasa aneh jika orang-orang lain lebih sering melirik, melihat, hingga terang-terangan memandangnya. Selain itu, Leng Sicheng mengatakan bahwa ia tak mengenal wanita itu dan Chen Wenjie tidak perlu terlalu memperhatikannya. Seusai membenahi riasan, Chen Wenjie menyingkirkan tas riasnya dan kembali mengenakan sepatu hak tinggi lalu berjalan ke pintu.

Saat Chen Wenjie berpapasan dengannya, Gu Qingqing memiringkan kepala untuk meliriknya. Anehnya, ia menemukan hal yang tak terduga. Mata Chen Wenjie agak mirip dengan matanya sendiri.

Bab berikutnya