webnovel

Musuh di Kehidupan Sebelumnya

Editor: Wave Literature

"Kalian mau percaya atau tidak, terserah saja."

Chen Fan saat ini menginginkan agar kejadian yang pernah terjadi di kehidupan sebelumnya tidak lagi berulang. Dia juga hanya ingin mengingatkan Xu Rongfei, akan tetapi Zhang Yumeng malah memotong pembicaraan. Meski demikian, Chen Fan juga tak mau ada perdebatan di sini.

"Tapi bagaimana caranya Chen Fan tahu bahwa aku mau mendaftarkan diri di Akademi Film Yanjing? 

Padahal, aku baru saja mendiskusikan hal ini dengan keluarga, dan belum seorang pun kuberi tahu."

Hati Xu Rongfei sesungguhnya percaya pada ucapan Chen Fan. Namun, berhubung Xu Rongfei sedang bersama dua sahabatnya, dia tidak banyak bicara, tapi juga penasaran pada Chen Fan. 

Pada saat itu, beberapa teman Jiang Churan lainnya telah datang. 

"Itu adalah Yang Chao. Mereka telah datang," ucap Zhang Yumeng, kemudian berbicara lagi pada kedua sahabatnya: "Ayo, hari ini kita bersenang - senang."

Chen Fan keluar dari Stabucks, sedangkan Zhang Yumeng memeluk Yang Chao.

"Yang Chao!"

Pacar Zhang Yumeng adalah musuh terbesar Chen Fan di kehidupan sebelumnya.

Di kehidupan sebelumnya, tepatnya ketika Chen Fan sedang mengejar cinta Jiang Churan, orang yang paling banyak menghina dirinya adalah Yang Chao. Terlebih lagi, Zhang Yumeng sering sekali membanding-bandingkan Yang Chao dengan Chen Fan, sehingga Chen Fan kehilangan harga dirinya di depan banyak orang. Kelebihan Yang Chao adalah dia bisa mengatakan bahwa dirinya adalah laki-laki terbaik di depan para perempuan, dan hal ini memang sangatlah mudah baginya.

"Mengmeng, ini siapa?" tanya Yang Chao kepada Zhang Yumeng.

Di masa-masa remaja, tidak semua laki-laki itu tampan dan tidak semua perempuan itu cantik, sebab yang mereka tahu hanyalah pakaian yang modis. Nah, kalau Chen Fan saat ini berdiri di tengah-tengah mereka, pastilah itu akan menjadi hinaan bagi dirinya.

"Dia adalah anak dari sahabat ibunya Ranran, yang sedang mengikuti acara kita," balas Zhang Yumeng, dan sedikit mengatakan sesuatu di dekat telinga Yang Chao.

Yang Chao menganggukkan kepala, tanda dia mengerti. Kemudian, dia melihat ke arah Chen Fan dan mengulurkan tangannya seraya berkata: "Aku Yang Chao, pacaranya Mengmeng. Keluargaku pemilik Hotel Tian Sheng. Kudengar, kamu ingin mendekati Jiang Churan, ya? Setahuku laki-laki yang ingin mendekatinya selalu memiliki latar belakang yang bagus. Kalau begitu, boleh aku tahu latar belakangmu?"

Yang Chao memang sedang berupaya untuk mempermalukan Chen Fan, padahal dia sudah tahu siapa Chen Fan sebenarnya dari Mengmeng. Pertanyaan mengenai latar belakang memang bisa membuat orang malu.

Chen Fan hanya melihat sekilas ke arah Yang Chao, dan mengulurkan tangan sambil menjawab dengan tenang: "Chen Fan."

Di kehidupan sebelumnya, Yang Chao paling suka membuat Chen Fan merasa dipermalukan. Maka dari itu, di kehidupan sekarang, Chen Fan juga tak ingin menghargai Yang Chao.

"Masih punya harga diri, ya!" ujar Yang Chao, melihat di sekelilingnya, dan ternyata masih ada orang yang tidak menghargai dirinya.

Yang Chao melihat Chen Fan dan mengangguk kepalanya, "Baik, kita akan berada di satu sekolah yang sama, dan kedepannya kita bisa bermain bersama."

Setelah selesai berbicara, Yang Chao tak lagi melihat Chen Fan, Jiang Churan bersama kawan-kawannya membahas perjalanan berikutnya. Pada saat yang sama, Xu Rongfei memberitahu Chen Fan bahwa Yang Chao tak boleh diganggu karena dia pasti akan membalas dendam.

Sebelumnya ada orang yang mengganggu Yang Chao. Kemudian, Yang Chao membawa teman-teman dari tim basketnya untuk mengeroyok orang yang mengganggunya. Akibatnya, kaki orang itu patah dan terakhir dia tak berani lagi pergi ke sekolah. 

Untungnya, keluarga Yang Chao memiliki banyak uang, sehingga keluarganya memberikan banyak uang pada korban kejahatan Yang Chao serta meminta maaf padanya. Dengan demikian, tak ada murid-murid di sekolah yang berani mengganggunya.

Chen Fan tak bicara, melainkan membalas ucapan Xu Rongfei melalui tatapan mata: 'kamu tenang saja'. Sedangkan, Xu Rongfei berkata dalam hati: aku masih mau mengingatkanmu, tapi kamu malah menyuruhku untuk tenang.

Orang Jahat!

"Ayo kita pergi bernyanyi dulu, mumpung masih ada waktu. Setelah itu, aku akan mengajak kalian makan di hotel keluargaku, aku juga telah memberi sebuah kejutan besar untuk Mengmeng di hari ulang tahunnya. Kita semua akan main, kawan-kawan, tak seorang pun yang aku izinkan pulang malam ini!"

Teman-temannya sangat senang dan bertepuk tangan.

"Di daerah Xincheng ada KTV baru, namanya Royal Entertainment dan dekorasinya cukup bagus. Kita akan pergi ke sana," Yang Chao berkata-kata dengan penuh semangat. Tangannya yang terlihat memakai jam branded langsung memeluk Mengmeng. 

"Baik, kita pergi ke Royal Entertainment!" Yang Chao memutuskan.

"Mampus! Pantas saja Bibi Tang merasa khawatir, ternyata anak-anak ini kalau sudah bermain, bisa satu malam penuh dan pulang di keesokan harinya." 

Chen Fan menunggu berdiri di luar kedai kopi dan hatinya juga merasa gelisah karena dia ingin sekali mengobati Weifu. 

"Tak ada banyak waktu lagi."

Jarak dari pusat kota ke Xincheng tidak begitu jauh. 

Di kelompok ini kurang lebih ada 16 s/d 17 orang, dengan membawa 6 s/d 7 mobil.

Audi A4, BMW 330, dua mobil yang sudah tidak terlihat mewah lagi, tapi, pada tahun 2007, dua jenis mobil itu merupakan mobil yang mewah. Anak-anak itu masih cukup muda untuk mengendarai mobil seharga ratusan ribu, dan tentu saja itu sebagai penanda bahwa latar belakang mereka sangatlah tinggi.

Mobil yang terbaik adalah Porsche Cayenne milik Yang Chao, versi 4.8 T, yang harganya lebih dari dua juta. Kedua sahabat Zhang Yumeng sudah jelas naik mobil tersebut. 

Sebagai pemimpin di kelompok, Yang Chao memerintah, dan setelah memberikan perintah dia langsung naik ke mobilnya. Hanya Chen Fan yang tersisa.

Kemudian Yang Chao memperhatikan Chen Fan, lalu dia memukul pelan kepalanya dan berkata: "Maaf kawan, aku telah melupakanmu. Aku salah… aku salah!"

Dalam hal ini, Yang Chao memang sengaja ingin membuat Chen Fan kesusahan. Dia berkata lagi dengan penuh kepura-puraan: "Kamu lihat, kan, kalau semua mobil sudah penuh. Bagaimana kalau kamu naik taksi saja, dan langsung pergi sendiri ke Royal Entertainment? Supir taksi pasti sudah tahu tempatnya."

Setelah Yang Chao selesai bicara, teman-temannya yang berada di mobil semuanya tertawa.

Teman-teman Yang Chao yang lainnya juga tidak senang akan kehadiran Chen Fan. Beberapa orang memasukkan tangan ke saku celananya, dan sungguh mereka terlihat sok pandai. Mereka juga mendapatkan rumor bahwa Chen Fan sedang mendekati Jiang Churan. Karena rumor itulah mereka sangat senang ketika melihat Chen Fan dipermalukan.

Pada kenyataannya, tempat duduk di mobil masih banyak, hanya saja mereka tidak mau memberi tumpangan pada Chen Fan. Hal itu bukan karena apapun, melainkan mereka tunduk pada perintah Yang Chao.

Chen Fan hanya tersenyum sambil memandangi mata Yang Chao, dan dia juga bergumam: baru saja bertemu dia sudah berusaha membuatku malu. Apa dia pikir, aku tak berani memukulnya?

Namun demikian, Jiang Churan yang sudah berada di mobil tidak merasa senang, ini karena keberadaan Chen Fan di antara dirinya dan teman-temannya lantaran perintah ibunya. Tapi pada kenyataannya, Chen Fan malah diganggu oleh teman-temannya dan akhirnya Jiang Churan sendiri juga merasa malu. 

Jiang Churan ingin berbicara untuk menyuruh Yang Chao memberi Chen Fan tempat duduk, dan ketika dia mau berbicara, Xu Rongfei terlebih dahulu membuka jendela mobil dan langsung bersuara: "Kamu duduk di sebelahku saja."

Beberapa orang di sana, termasuk Jiang Churan, merasa bingung atas apa yang telah dilakukan oleh Xu Rongfei.

Yang Chao sendiri bertanya-tanya dalam hati: ada apa dengan Xu Rongfei? Apa jangan-jangan dia suka pada Chen Fan?

Jangan terlalu berharap, sebab semua temannya di Qing Teng tahu bahwa standar laki-laki idaman Xu Rongfei sangat tinggi. Sudah banyak murid yang mendekatinya. Begitu pula dengan Chu Minghui yang telah mendekati Xu Rongfei dalam waktu yang lama, tapi tak pernah mendapatkan satu balasan pun dari Xu Rongfei.

Zhang Yumeng mengucapkan satu hal: "Temanku sedang berbaik hati… Oh ya, kamu siapa…. Oh ya, Chen Fan, kamu duduk di depan, dan aku duduk di kursi belakang saja."

Zhan Yumeng keluar dari mobil, lalu duduk di kursi belakang. Mobil Cayenne ini adalah SUV dengan ruang yang cukup, dan ketiganya tidak merasa kesempitan duduk di belakang. 

Chen Fan kemudian memandang sebentar ke arah Xu Rongfei dan merasa bahwa perempuan ini masih begitu baik seperti di kehidupan sebelumnya, di mana Chen Fan masih sering dipermalukan di depan umum oleh Yang Chao, sedangkan Xu Rongfei-lah yang sering membantunya.

Chen Fan tidak membalas ucapan apapun dan langsung masuk ke mobil.

"Baik, kita berangkat sekarang," kata Yang Chao.

Serangkaian kendaraan menderu lewat.

.....

Kota Xincheng merupakan sebuah pusat kota yang akan dibangun dan dikembangkan di Kota C, kotanya makmur, dan banyak hotel, restoran, serta KTV dan yang paling terkenal adalah Royal Entertainment. 

Di depan KTV ada barisan staf berseragam yang sedang berdiri di Lobby. Mereka semua adalah staf yang jabatannya bermacam-macam, dari staf yang jabatannya rendah sampai staf yang jabatannya tinggi. Ketika anak-anak itu datang, para staf itu membungkukkan sedikit badan mereka dan menyapa tamu yang datang. 

Manager Royal Entertainment berjalan ke arah para pemuda itu dan bejabat tangan dengan anak generasi kedua kaya raya yang bernama Jun Shao.

"Salah satu temanku ada yang berulang tahun, apakah Ruang King masih tersisa?"

"Maaf sekali Jun Shao, hari ini bosku sedang ada tamu, dan Ruang King sudah dipesan. Bagaimana kalau aku pesankan Ruang Queen saja?"

Jun Shao melirik pada Yang Chao, dan Yang Chao tidak memiliki pilihan lain, akhirnya Jun Shao mengiyakan perkataan Manajer KTV tersebut.

Semua biaya untuk merayakan ulang tahun Mengmeng malam ini dibayar oleh pacarnya, Yang Chao.

Mereka kemudian memesan anggur, bir dan satu piring buah-buahan. Sang Manajer juga merasa senang sekali ketika dia tahu bahwa Yang Chao juga memesan dua botol Louis XIII, yang harga per satu botolnya adalah dua hingga tiga puluh ribu.

Chen Fan sendiri tidak merasa nyaman, karena orang-orang yang berkumpul di sana adalah teman-teman satu sekolah yang sering sekali bertemu satu sama lain, sedangkan Chen Fan hanya duduk seorang diri. 

Seandainya Chen Fan mau mengobrol dengan mereka, pasti ada topik yang berbeda dan ini menyebabkan topik obrolan antara Chen Fan dengan mereka tidak terkait. Lagipula, Chen Fan juga tidak tertarik berbicara dengan mereka.

Chen Fan akhirnya pergi ke tempat duduk bagian sudut ruangan, lalu menuangkan Hennessy XO ke dalam gelasnya. Dia meminumnya sambil berpikir, haruskah dirinya menyuruh Jiang Churan untuk pulang lebih awal.

Chen Fan gelisah karena dia sudah berjanji untuk mengobati Weifu malam ini, namun dia tadinya juga berpikir bahwa acara ulang tahun ini hanya makan malam saja dan setelah itu langsung pulang. Tapi kenyataannya berbeda: anak-anak ini pergi ke KTV, bernyanyi-nyanyi, pesta pora, dan minum bir. Padahal, Chen Fan sendiri tidak punya waktu untuk bersama dengan mereka.

Anak-anak itu bernyanyi bergiliran, akan tetapi mikrofon tidak pernah sampai ke tangan Chen Fan. 

Di perkumpulan itu, penyanyi yang terbaik adalah Xu Rongfei. Teman-temannya telah menyuruhnya untuk bernyanyi, dan dia mau. Lagu yang Xu Rongfei nyanyikan adalah "Liunian". Ketika Xu Rongfei bernyanyi, ada kesan yang tampak, bahwa dirinya mirip sekali dengan Faye Wong.

Chen Fan teringat kembali pada masa-masa kehidupan sebelumnya, "Xu Rongfei benar-benar berbakat untuk menjadi aktris."

Dan benar saja, Xu Rongfei pernah mewakili Sekolah Qing Teng untuk memenangkan perlombaan yang diselenggarakan oleh negara, dan sekolah berhasil menjadi juara pertama. Xu Rongfei akhirnya juga menjadi murid terpenting tiap kali sekolah mengadakan sebuah acara.

Bab berikutnya