Semilir angin malam menerpa wajah seorang pria yang saat ini berdiri di atap sebuah gedung. Dingin seketika menusuk hingga tulang. Membuat pria itu sedikit merapatkan jaket yang dia kenakan.
Rambut hitamnya sedikit tersibak dan terlihat bergoyang diterpa angin tersebut. Meski dingin menusuk, tapi dia terlihat seolah menikmatinya. Raut damai terlihat di wajahnya.
Menikmati keindahan malam dari atap gedung, memang selalu menjadi yang terbaik. Cahaya remang dan sunyi. Kedamaian pun akan mudah dicapai tatkala berada di tempat seperti itu.
Kedua bola mata yang sempat terpejam, perlahan membuka. Menampilkan iris sekelam malam yang tajam. Atensinya terarah ke atas langit. Di mana ribuan bintang memamerkan cahaya indahnya. Pun bulan sabit yang senantiasa menambah keindahan itu.
Cukup lama dia memandangi kelip bintang yang jauh di atas sana. Pandangannya secara perlahan beralih ke hamparan cahaya lampu di bawah sana. Pemandangan yang tidak kalah indah memang. Pun sulit untuk dilewatkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com