webnovel

41 - Ja-jangan lepaskan celana renangku! Part 3

Takeru : Ya, ya terserah! Kau belum menjawabku, kan, Ayagi-kun? Katakan, jadi kenapa kau ada disini?

Chihiro menyadari tatapan Takeru yang tajam dan menusuk itu, akan tetapi dia tidak merasa takut melainkan dalam hatinya dia merasa berdebar-debar.

Chihiro memang tahu kalau Takeru ada pekerjaan di Hawaii, tapi dia tidak menyangka bisa bertemu secara kebetulan begini dengan Takeru.

Chihiro merasa sangat senang, akan tetapi seketika kesenangannya hilang dikarenakan dia harus mencari alasan yang tepat supaya tidak membuat Takeru maupun Shunta mencurigainya.

Chihiro menjawab dengan gugup dan wajahnya sedikit memerah. Dia berusaha tidak melihat ke arah Takeru. Dia mengalihkan pandangannya melihat ke arah lain, karena saat Takeru sedang menatapnya begitu, itu membuatnya sedikit gugup dan malu.

Chihiro : Ah, itu... Y-ya kerja. Hm, dan juga menemani seseorang juga. Atau memperbaiki kelakuanku...

Takeru : Haa?

Chihiro tidak berbohong, saat mengatakan sedang menemani seseorang. Dia langsung menerima tawaran Reiko dengan senang hati, saat Reiko mengajaknya berlibur ke Hawaii karena dia tahu jadwal Reiko yang ingin berlibur ke Hawaii sama dengan jadwal pekerjaan Takeru yang ada di Hawaii juga.

Sulit baginya untuk bisa menemui Takeru di Jepang, karena Shunta terus berada disekitarnya. Jadi, Chihiro berharap supaya dia bisa bertemu dan berduaan saja dengan Takeru secara kebetulan. Meskipun harapannya terkabul, akan tetapi dia tidak menyangka Shunta juga berada disini.

Shunta merasa curiga, meskipun Takeru tidak peka, akan tetapi dia bisa tahu kalau Chihiro merasa gugup dan terlihat dengan jelas kalau wajahnya pun berseri-seri. Shunta merasa ada sesuatu yang direncanakan oleh Chihiro. Dia mencoba memancing Chihiro.

Shunta : Ah? Apa kau masih melanjutkannya? Meniduri--

Chihiro langsung memotong perkataan Shunta dengan berteriak keras dan cepat untuk membungkam mulut Shunta.

Chihiro : AAAAAAAA!! TIDAK!! Aku bilang aku memperbaiki kelakuanku kan, dasar malaikat jahat!!

Chihiro mendekatkan dirinya ke arah Takeru lalu mencoba merayu dan membujuk Takeru seperti om-om genit.

Chihiro : Dasar. Hm, Saitama-san, daripada bersama orang berbahaya ini, mendingan bareng aku, yuk? Sekarang aku tidak labil dan sudah tulus loh.

Takeru yang masih merasa kesal langsung menjitak dahinya Chihiro dengan keras.

Takeru : Ayagi!

Chihiro : Aduh!

Chihiro memegangi dan mengelus-elus dengan pelan jidatnya yang sakit itu.

Takeru : Daripada candaan jorokmu terus, mending buatlah 100 teman, dasar penyendiri! Sana pergi! Hush! Hush!

Takeru memberikan gaya mengusir ke arah Chihiro dengan soknya. Ryo yang tidak tahu apa-apa menanggapinya dengan polos.

Ryo : Eh? Kau penyendiri, ya, Ayagi-san? Mau berteman denganku?

Chihiro mengabaikan Ryo. Dia merasa suram karena diusir oleh Takeru. Shunta yang melihatnya langsung merasa senang dan sekitarnya langsung berkilauan. Chihiro yang tidak ingin diremehkan oleh Shunta pun langsung menjawabnya dengan tenang.

Chihiro : Kan sudah.

Takeru : Haa?

Chihiro : Kau temanku, kan? (tersipu malu)

Takeru : Begitu?

Shunta yang merasa cemburu dan memanas saat melihat kedekatan Takeru dan Chihiro langsung merangkul pundak Chihiro.

Shunta : Baiklah, aku juga akan menjadi temanmu, Ayagi-kun!

Chihiro : Aku tidak memerlukan dirimu sebagai temanku!! Dan lepaskan rangkulanmu itu! Dan brengsek, ini semua salahmu, dasar malaikat palsu!

Shunta : Hm? (pura-pura polos)

Ryo yang tidak mau kalah itu, dengan semangat langsung melompat-lompat sambil mengangkat tangannya dengan tinggi.

Ryo : Aye, aye aku juga!! Aku juga!! Jangan lupakan aku!!

Chihiro langsung memiting leher Ryo dengan kedua tangannya itu.

Chihiro : Kau diam saja lah! Sebelum itu, tanggung jawab dulu dengan bajuku yang kotor ini, bocah!

Ryo : Uweeee sakit! Lepaskan akuuu!!

Tiba-tiba ada sebuah bola voli pantai yang berwarna kuning sedang bergelinding ke arah Ryo.

Ryo : Ah, bola!

Chihiro : Bola?

Chihiro melepaskan Ryo. Dia melihat ada sebuah bola voli sedang bergelinding lalu menyentuh kakinya Ryo. Ryo memunggut bola tersebut.

Ryo : Aku menemukan bola voli!

Takeru : Ah, di sebelah sana memang ada lapangan sih.

Ryo tersenyum lebar, karena Ryo sangat suka bermain bola voli. Di sekolahnya, dia termasuk leader dalam timnya. Dengan semangat 45, dia langsung mengajak Takeru, dkk untuk bermain bola voli.

Ryo : Lapangan?! Beneran?! Aku ingin main voli! Ayo kita main bola bersama?!

Takeru tersenyum kaku. Bukan karena dia tidak bisa bermain Voli. Akan tetapi, Takeru tidak terlalu menyukai olahraga dan juga berkeringat. Dia langsung menolak dengan halus.

Takeru : Hehe.. Aku tidak mau kulitku menjadi kecokelatan...

Chihiro sengaja tertawa meremehkan, dia sedang mencoba memancing Takeru tepatnya menarik perhatiannya Takeru.

Chihiro : Pfft. Sudah ngaku saja, palingan kau cuma tidak bisa olahraga, kan?

Takeru menahan emosi, tubuhnya gemetaran karena menahan amarah. Dia paling benci jika diremehkan oleh orang lain. Chihiro yang penasaran dengan reaksinya Takeru langsung memerhatikannya.

Takeru : Beraninya orang payah sepertimu bilang begitu padaku?! (bergumam)

Chihiro merasa senang. Meskipun Takeru bergumam, dia bisa mendengarnya dengan cukup jelas. Dia bersiul dan dia pura-pura bego dan tidak tahu.

Takeru yang terpancing langsung terbawa emosi. Dia marah dan langsung menantang Chihiro. Di sekitar tubuhnya Takeru seolah-olah terlihat seperti dikelilingi api besar yang membara.

Takeru : Baiklah! Aku akan hilangkan senyuman licik dan busukmu itu dari wajahmu!

Chihiro terkekeh. Dia senang dan merasa lucu melihat reaksi Takeru yang seperti dugaannya. Tangan kanannya langsung menunjukkan tanda peace sebagai tanda perdamaian, sedangkan tangan kirinya lagi langsung menutupi telinganya dengan satu jari telunjuknya.

Chihiro : Pfft. Iya, kita lihat saja nanti! (Wah, dia kepancing juga. Hehe...) *sengaja tersenyum meremehkan*

Shunta yang sangat mengenal sifat Takeru yang tidak mau kalah dan tidak suka diremehkan oleh oleh orang lain itu langsung merasa khawatir. Dia juga kebingungan.

Shunta : Eh? Sayang, bagaimana jadinya kencan kita nih?

Takeru mengabaikan Shunta. Dia merasa geram dan memanas langsung berteriak dengan semangat.

Takeru : Baiklah sini! Kalian semua juga bersiaplah! (merasa tertantang)

Ryo dan Chihiro langsung melompat kesenangan. Sedangkan Shunta hanya bisa pasrah dan merengek sedih.

Ryo dan Chihiro : (serentak) Yaaay!! Horeee!!

Shunta : Sayang! T_T

************************************

Sepuluh menit pun sudah berlalu. Takeru yang masih merasa kesal menyerang tiada ampun ke arah Chihiro. Ya, setiap bola datang ke arahnya, dia pasti selalu mengarahkannya ke Chihiro dengan kesal. Chihiro dengan panik dan selalu terjatuh saat menangkis bola dari Takeru.

Takeru : Ada apa, hah?! Segitu saja kah kekuatanmu itu, nyet?!

Takeru masih membara, aura sekitarnya berubah hitam karena marah dan tatapan matanya tajam bagaikan mata elang yang sedang mengintai mangsanya.

Ryo dan Shunta yang ada di tempat masing-masing hanya sesekali mengoper bolanya ke arah teman setimnya dan hanya melongo kebingungan karena sejak tadi yang bermain hanya Chihiro dan Takeru. Baik Shunta maupun Ryo senang melihat Takeru yang sedang menyiksa Chihiro.

Chihiro : Kau terlalu serius, oi!!

Takeru : Diam! Jangan banyak bacooottt!!!

Takeru melempar bolanya lagi dengan sekuat tenaga ke arah Chihiro. Chihiro yang melihat bola datang pun merasa takut tapi masih menangkis bolanya hingga dia terjatuh.

Chihiro : Gyaaa!!

Takeru melompat tinggi lalu hendak melakukan smash kuat ke arah Chihiro sambil berteriak mengatakan sesuatu.

Takeru : AKU AKAN MEMBUNUHMU!!

Chihiro : Eh?! (kaget) Kau mau membunuhku?! (merasa takut)

-Bersambung-

Jadi, readers bagaimana dengan episode kali ini nih? 😁 Semoga readers suka dan tidak bosan dengan ceritanya ya. Readers boleh dong minta komentarnya dan tulis di kolom komentar ya! Dan semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...

Bab berikutnya