"Kita pulang saja, ya," bisik Gina lirih pada Massimo.
Massimo bergeming, dia mengabaikan permintaan Gina untuk kembali ke hotel. Massimo tidak mau menyia-nyikan waktu sepuluh menitnya yang sudah menunggu di depan ruang praktek seorang psikolog terbaik di Madrid sia-sia.
"Sayang..."
"Jangan merayuku, hari ini kau harus bertemu psikolog. Kita harus menuntaskan semua masalahmu hari ini juga." Massimo memotong perkataan Gina dengan ketus, niatnya untuk bertemu psikolog sudah bulat. Massimo punya banyak rencana dengan Gina dan dia tidak mau Gina terus berurusan dengan Bulimia keparat itu.
Gina yang merasa tidak memerlukan seorang psikolog untuk menyembuhkan gangguan makannya hanya bisa pasrah ketika seorang wanita muda memanggil namanya untuk masuk ke ruang praktek, Massimo yang sangat bersemangat pun langsung bangun dari kursinya dan langsung membimbing Gina masuk ke ruang praktek sang psikolog.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com