webnovel

Si Bungsu Kesayangan

Dengan segera Zio menerima panggilan telepon dari Mommy kesayangannya.

"Halo Mom," seru Zio.

Mereka kini sedang berbicara lewat sambungan telepon.

"Zio Sayang, kenapa semalam tidak pulang, Mom cemas ganteng." Wanita paruh baya itu begitu resah. Semalaman menunggu putranya pulang. Beliau tidak tahu saja bahwa memang Zio itu semalaman begadang dengan Nara, gadis cantik dari fakultas ekonomi.

"Maafin Zio Mommy, semalam Zio menginap di rumah Tito. Tapi siang ini Zio mau pulang ke rumah ko, Zio sudah rindu Mommy," pria itu tersenyum manis seolah di hadapannya ada Mommy kesayangannya. Zio memang tinggal berpisah dari Mommy dan Daddy-nya, sedari kecil Zio tinggal di rumah Omma Nisya. Nenek kesayangannya.

"Iya pulang ya, Nak. Mommy tidak tahan dengan rindu ini, anak bungsu Mommy malah sudah seminggu tidak ada, Zio sepertinya lebih sayang sama oma Nisya dari pada Mommy-nya sendiri," gerutu Mommy Kikis dengan suara yang rendah.

"Tidak begitu juga Mommy, maafin Zio ya, yang pasti Zio sayang banget sama Mommy." Zio meyakinkan ibunya bahwa dia adalah putra yang sangat mencintai ibunya. Dan memang itu adalah kenyataan yang tidak bisa di pungkiri lagi.

"Oke sayang, Mommy tunggu untuk makan siang ya, abangmu Vano juga hari ini akan datang bersama dengan Cerry," kata sang Mommy dengan kebahagiaannya.

"Kak Cerry datang juga? Zio merasa sangat kebingungan jika di hadapkan dengan pasangan itu. Pasalnya dia menyukai Cerry tetapi ketika Cerry membalas rasa suka Zio, Zio malah tidak berani maju.

Plashback.

Tiga tahun lalu.

Di sisi lain. Zio masih berada di dalam hotel bersama Cherrysha.

Tubuh Cherysha masih polos dan membuat Zio bahkan menelan saliva berkali-kali.

Gluk. Suara Zio menelan saliva terdengar begitu kencang. Pria itu terlihat menghela napas dengan berat.

"Kita bersenang-senang saja," suara Cherysha membuat patah khayalan Zio. Pria itu tersadar bahwa kini dia jadi sebuah alat untuk menyenangkan sang kakak ipar.

"Kak, Kakak aku tidak mau bersenang-senang, aku aku mau serius dengan Kakak, aku sayang sama kakak," kata Zio dengan kening yang mengerut, menatap Cherysha dengan tatapan tajam.

"Jadi kamu sayang sama aku Zio, emh ... aku kakak iparmu, jadi jangan terlalu serius." Cherysha tersenyum.

"Kamu Kakak iparku? Tapi ...."

"Karena itulah kita bersenang-senang," kata Cherysha dengan suara yang halus lalu memelul Zio dengan erotiss.

Jantung Zio berdegup begitu kencang. Sebagai seorang pria dia sangat tergoda oleh kemolekan tubuh sang kakak ipar.

"Zio, anak paling Mom sayang, Abang Vano, Kak Kezia, dan Zio, kalian adalah jantung hati Mommy," ucap Kisya dengan lembut.

"Mommy," kata Zio terkejut tatkala dia mendengar bisikan seolah-olah sang Mommy berbicara padanya.

"Zio, apa sih?" Cherysha terkejut karena Zio mendorong tubuh Cerry ketika Cerry bahkan mau melepaskan pakaian Zio.

"Kak Cerry, maafin Zio. Sepertinya perbuatan kita akan membuat Mommy sedih nanti, Mommy sayang banget sama Kakak, Mommy mengatakan bahwa kak Cherry hanya milik Abang," kata Zio dengan tubuh yang bergetar.

Entah kenapa Zio merasa takut berada dalam pelukan Cherry, padahal selama ini Cherry adalah wanita yang sangat Zio cintai.

"Zio, lihat kakak, Mommy tidak akan tahu, karena itulah kita bersenang-senang saja, ini akan menjadi rahasia kita berdua," seru Cherysha menyeringai.

Wanita itu penuh pesona, kini bahkan berhasil membuka kemeja sekolah Zio sampai terlihat roti sobek Zio yang terbentuk sempurna.

Cherry bahkan mencoba melepas celana panjang Zio namun tiba-tiba Zio mendorong Cherysha kembali.

"Kakak tahu, berapa gadis yang sudah tidur denganku?" tanya Zio.

"What, kamu sudah pernah berhubungan?"

"Jelas, tetapi hanya dengan orang tertentu, dan hanya untuk bersenang-senang saja, dan sekarang kakak ingin bersenang-senang denganku?"

"Iya jelas saja," jawab Cherysha.

"Tapi tidak mau bersenang-senang, Zio mau serius dengan Kakak, jika Kakak tidak mau serius dengan Zio, maka Kakak tidak berhak menyentuh tubuh Zio," kata Zio sambil merubah posisinya. Dia berdiri dan mengambil kemeja putihnya.

"Zio, mau kemana?" Cherysha lalu langsung memeluk Zio dari belakang.

"Kakak sengaja menggodaku?" Untuk bersenang-senang denganku, tapi aku tidak suka cara kakak seperti ini, karena ini adalah trik seorang wanita penggoda, wanita murahan, dan kakak tidak pantas begini," kata Zio dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa kamu bilang kakak murahan?" Cherysha terlihat tidak senang dengan ucapan Zio.

"Maafin Zio Kak, Zio pergi," kata Zio sambil melepaskan diri dari pelukan Cherry.

Pria itu langsung keluar dari kamar hotel meninggalkan Cherry sendiri.

Plashback end.

"Zio kamu diam saja, Sayang." Suara lembut sang Mommy mematahkan hayalannya tentang masa lalu, dimana dia pernah hendak berselingkuh dengan kakak iparnya sendiri beruntung lah tidak jadi.

"I-iya Mom," seru Zio.

"Kamu tidak senang?" Mommy Kisya mengerutkan dahinya.

"Kata siapa? Jelas saja Zio senang, kita bisa berkumpul bersama, kak Zia ada kan Mom?" tanya Zio.

Kezia adalah kakak perempuannya. Dan Vano adalah kakak pertamanya.

"Sepertinya kakakmu Zio Sangat sibuk di Rumah Sakit, sampai-sampai Mom lihat dia tidur dan makan pun tidak beraturan, tapi sudahlah kita bahas nanti siang ya, Mom mau masak makanan kesukaan Zio dan Abang Vano, ok!"

"Baiklah Mom. Masak yang banyak ya, tunggu Zio pulang," tukas Zio.

Lalu mereka pun memutuskan sambungan telepon mereka.

Zio adalah anak nomer 3 dari tiga bersaudara. Wajar saja Mommy-nya begitu sayang kepada putra terkecilnya. Menurut sang Mommy Zio adalah anak kecil yang lucu dan menggemaskan. Tetapi pada kenyataannya Zio adalah seorang pria yang beranjak dewasa berusia 20 tahun dan kini sudah kuliah dengan jurusan bahasa.

Oke fiks perkiraan sang Mommy salah untuknya. Pada kenyataannya Zio yang imut dan menggemaskan itu adalah seorang Badboy dan berganti-ganti pasangan sudah seperti berganti pakaian untuknya. Tetapi beruntunglah pria nakal badjingan itu selalu menggunakan pengaman saat dia sedang memangsa santapan lezatnya.

Sebagai anak terkecil. Zio juga merupakan anak yang paling bandel. Tetapi dia sangat pintar. Walau dia nakal tetapi sedari SMA Zio selalu menjadi juara kelas. Hobinya saat ini pun masih sama, yaitu balapam liar bersama Tito dan Asya.

Asya adalah gadis cantik yang Zio simpan di sisinya untuk menjadi sahabatnya saja. Karena Zio dulu pernah melakukan kesalahanan kepada Asya dengan membiarkan Asya di nodai oleh bandot tua yang membuat Asya sempat trauma. Dan sampai kini Asya masih menjadi teman baiknya yang tidak dia sentuh sekali pun.

"Zio cepetan kamu mandi, ayo kita sarapan, aku mau bangunkan Helena." Tito melempar Zio dengan handuk kecil, karena sedari tadi Zio malah terdiam. Di pikiran Zio saat ini adalah Cerry, bagaimana bisa nanti dia bertemu dengan mereka?

"Tito, aku harus apa kalau nanti bertemu abang Vano dan kak Cerry? Pria itu terlihat lesu. Dan Tito tidak bisa menjawab pertanyaan dari sahabatnya tersebut.

____________________

Catatan Kecil Author:

Halo kak buka dan folow Instagramku ya.

Evangelin Harvey. Karena sekarang aku akan posting Visual Zio. Dan wanita yang selalu Zio ingat. Siapakah dia... kuy buka Instagram bdan folow. Okay.

Bab berikutnya