Malam yang begitu sangat melelahkan bagi mereka bertiga, sekarang di sambut dengan pagi hari yang sangat cerah.
Begitu pun juga dengan Vino yang sudah siuman sejak dari pukul lima pagi tadi.
Namun dia bangun sendirian, karena Tristan dan Bryant masih terlelap dalam tidurnya.
Namun yang membuat Vino bingung adalah, kenapa Bryant bisa tidur di sampingnya, dan malah Tristan tidur di kursi.
"Hmmm aku semalam ngapain yah?"
Batin Vino mencoba mengingat tentang apa yang terjadi padanya malam itu.
"Hmmm"
Setelah dia mengingatnya, baru dia menyadari bahwa semalam tangannya berdarah akibat infus yang lepas dari tangannya.
Vino melihat ke arah tangan kanannya, ada bekas plester bulat, yang menandakan bahwa semalam dia baru saja mendapatkan donor darah.
Namun yang membuat Vino masih bertanya-tanya adalah
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com