webnovel

Awal Perjuangan

Sahlan mempersiapkan upacara PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) yang akan di laksanakan besok senin. Sahlan dan teman temannya menyiapkan segala sesuatu untuk kesuksesan upacara esok hari, dan berharap semuanya berjalan dengan lancar. sekarang tidak ada perpeloncoan pada mahasiswa, karena hal itu selain kurang kreatif juga membuang waktu untuk hal yang kurang bermanfaat. di universitas ini menginginkan semua mahasiswanya mencintai almamter mereka, dan kelak akan menjaga dan bisa memberi pengharggan yang mereka persembahkan untuk almamater tercinta.

kegiatan ini memiliki tujuan positif, nantinya MaBa (Mahasiswa Baru) tak hanya mengenal almamter, tapi mereka dari awal masuk sudah di didik disiplin tegas tapi tanpa kekerasan. mencetak calon mahasiswa yang bisa menjadi pribadi disiplin, kreatif, beretika dan cinta tanah air.

setelah keseluruhan persiapan telah di tuntaskan alan kembali mengecek sebelum akhirnya dia pulang untuk beristirahat.

Malam harinya Sahlan mengikuti pengajian yang diadakan yayasan yang menaungi lembaganya mengajar.

namun sebelum dia pergi ke tujuan Alan menjemput Ummi Rabi'ah dan tentu saja Kayla.

Karena saat ini hati Alan telah mendua dari tujuan utananya, walau pun dia tau dan sadar bahwa hal itu dosa tapi Alan masih berusaha untuk banyak beristighfar.

ketika sampai di tempat, Alan segera berkumpul dengan para Asadid yang telah berkumpul lebih dulu, lalu meminta pada seorang santri wati untuk menunjukkan tempat bagi Ummi dan Kayla. Santri wati itu pun memuruti kemauan Alan, dan menyusul Ummi dan Kayla untuk di tunjukkan tempat tamu wanita.

setelah itu dengan Husyuk Alan dan Kayla mengikuti acara pengajian. sampai akhirnya, Alan melihat Kayla dari seberang pentas terlihat sedikit mengantuk.

Alan berinisiatif menghubungi Kayla.

📩Kak Alan : Ngantuk?

📩 Hubby : Iya sedikit. kok malam sekali mulainya kak?

📩 Kak Alan : Sabar, sebentar lagi kita pulang dulu, kita tunggu sampai mauidhoh ini selasai ya? Lagi pula besok adek juga harus ikut kegiatan PKKMB.

📩 Hubby : iya kak.

📩 Kak Alan : pendek sekali jawabnya 😔

📩Hubby : 😑 harus jawab apa dong?

📩 Kak Alan : Kangen nggak?

📩 Hubby : Maksud kak Alan? 🤔🤔

📩 Kak Alan :aku kangen, maaf, aku gak bisa menutupinya, rasa ini sangat berat.

Kayla tak menjawab pesan terakhir Alan, bukan dia tak merasa rindu, tapi dia tak tau apa yang harus di katakan, Kayla bukan anak yang bisa ceplas ceplos tentang Cinta, baginya cinta sakral, dan harus di jaga kesuciannya, karena Allah mempercayakan cinta padanya untuk di jaga.

Alan menatap ke arah Kayla, dia meliahat Kayla juga menatap ke arahnya, tanpa sadar keduanya tersenyum.

Kayla menundukkan pandangannya.

📩Kak Alan: kamu cantik, aku akan mencari cara untuk bisa mendekati kedua orangtuamu. sepertinya aku telah salah mendekati orang.

📩 Hubby : maksud kak Alan?

📩 Kak Alan : Seharusnya aku dekati dulu keluargamu. baru aku menarik perhatianmu. sudah ya? bentar lagi mauidhohnya berakhir, kita akan segera pulang, adek sudah ngomong ke ummi belum?.

setelah mendapat pesan itu Kayla segera menyampaikan ke Ummi. "Ummi kata kak Alan kita akan pulang setelah mauoidhoh ini selasai ummi." Ummi mengangguk meng iyakan.

tak lama kemudian Mauidhoh pun selasai di sampaikan oleh seorang Kiyai kondang dan seoarang Alim.

Kayla dan ummi segera keluar dari tempat tamu, dan menuju mobil yang di parkir agak jauh dari acara.

di sana Alan sudah menunggu mereka. setelah mereka masuk kedalam mobil Alan segera mengemudikan mobilnya mengantar Ummi dan Kayla pulang.

sebelum Alan pulang Alan mengingatkan Kayla untuk istirahat. " Adek besok jangan lupa sebelum jam 6 sudah di kampus ya? apa mau berangkat sama aku dek? " Alan menawari. "Terimakasih Kak biar besok saya berangkat sendiri kak, biar gak nyisahin kakak" jawab Kayla. bukan itubalasan sebenarnya, Kayla malu untuk selalu merepotkan Alan dan juga dia masih merasa canggung pada Alan, walau sebenarnya Kayla sangat ingin. Alan pun sedikit lega walau berat, karena jujur saat mereka berduaan saja Alan sangat ingin menyentuh Kayla walau hanya tangannya. tapi Alan takut, takut dosa, takut menyinggung Alan. akhirnya Alan mengangguk paham, "Aku tunggu besok di parkitrab depan kampus ya dek? hati hati dek? " Alan berpesan.

Kayla mengangguk dan tersenyum malu malu.

membuat Alan semakin ingin menyentuh pipi Kayla gemas. "jangan mebggoda ku di depan ummi dek" Alan berbisik pada Kayla, Kayla pun membalikkan tubuh dan segera berlari pulang ke tempatnya, ummi yang melihat itu mendekati Alan, karena beliau hawatir jika terjadi sesuatu pada mereka. "Kayla Arapah nak (Kayla kenapa nak)? " ummi bertanya dengan nada Khawatir.

"Tak napah ummi, biasa, nak kanak binik mun e coh kocoh todusen (Gak kenapa kenapa ummi, biasa anak gadis kalok di goda malu)" jawab Alan sambil tersenyum jail.

Ummi yang tak pernah melihat Alan jail sebelumnya geleng geleng kepala menyaksikan kejailan Alan pada Kayla.

"Ummi kuleh nyo'onah pamit, ngereng ummi, (Ummi saya mau pamit pulang ummi, mari) Assalamualaikum" Alan berpamitan. "waalaikum salam ngasteteh Nak (Hati hati Nak)".

Alan masuk kedalam mobil dan segera pergi dari rumah ummi. sampai dirumah Alan segera beristirahat, dan terlelap dalam mimpi indahnya.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Adzan subuh baru saja berkumandang, seseorang bangun dari tidurnya, dan melihat ke samping tempat tidurnya, terlihat sesosok tubuh wanita yang sudah 2 bulan ini menjadi istri sahnya setelah perceraiannya dengan Kayla. Fathoni menghembuskan nafas masygul. Dia menikah dengan wanita ini karena awalnya dia merasa dirinya sangat beruntuntung menurutnya Toni, Anita, sangat dewasa, bisa diajak berdiskusi tentang pekerjaan. nyatanya saat ini Fathoni justru merasa dirinya menikah dengan seorang wanita karir yang super sibuk, bahkan tak ada waktu untuk mengurus dirinya. tapi Fathoni berusaha untuk bertahan, tak ingin menghadirkan rasa menyesal di hatinya...

"Anita, sayang, bangunlah, ini sudah subuh, bukan kah sebaiknya kamu bangun untuk melakukan shalat subuh dan menyiapkan sarapan sayang? " Fathoni mengguncang lembut tubuh istrinya. "Sebentar lagi ya mas? aku masih capek lagi pula hari masih buta, kenapa kita tak tidur lagi saja sebentar? " Anita menarik selimutnya kembali.

"Sayang, kita umat muslim wajib melaksanaka. shalat wajib 5 waktu, subuh salah satunya Anita, kamu istriku, jadi sepatutnya aku mengajakmu sholat. ayo sayang bangunlah, " Fathoni mulai sedikit kehilangan kesabaran, karena selama dia menikah tak pernah melihat istrinya melakukan shalat 5 waktu, jika di tanya, jawabanya, sudah, atau sedang halangan, hingga fatoni merasa ada kejanggalan pada istrinya kenapa halangannya tidak teratur? bahkan lebih sering datang bulannya dari masa sucinya. tapo Fathoni menyingkirkan prasangkanya, mungkin memang hormonnya lagi gak stabil, itulah pikiran Fathoni.

Fathoni mengingat Mikayla, yang saat ini entah di mana keberadaannya. saat doa beristri Mikayla setiap hari ada yang mengurusinya, tapi entah kenapa Fathoni merasa jenuh dengan keberadaan dan perhatian Kayla, hinngga dia berniat cerai saat itu.

menurutnya Kayla sangat membosankan, tubuhnya di tutupi dengan baju yang tak seksi, berhijab, terlalu pemalu, polos dan monoton. berbeda dengan Anita, yang bisa memberinya kesan dia menikah dengan wanita dewasa, seksi dan penuh pengertian tentang dirinya. hingga akhirnya dia melabuhkan hatinya pada sekretarisnya itu.

untuk hal ini dia membayar cukup mahal, Fathoni harus babak belur dulu sebelum menikahi Anita, karena Ayah Kayla dan Ardan kakak Kayla memberinya pelajaran secara fisik. sedangkan orang tuanya tak pernah merestui hubungannya dengan Anita.

Fathoni mengabaikan semuanya demi wanita ini, bahka. Fathoni harus putua hubungan dengan kedua orang tuanya, dan adik adiknya karena pilihannya.

Fathoni segera beranjak dari ranjangnya, dan mandi lalu mengerjakan shalat subuh, selesai shalat Fathoni berdoa agar keluarganya di berikan kelancaran. menjadi keluarga yang sakinah.meminta agar anita di bukakan pikirannya. Lalu entah kenapa Toni sekarang merasa rindu pada Kayla. ya dia merindukan perhatian kecil Kayla yang menyiapkan bajunya di pagi hari, menyiapkan sarapan dan makan siang serta malamnya, namun sering tak dia sentuh. saat bersama Anita dia tak pernah merasakan lagi perhatian itu. hatinya terasa kosong.

sekarang Toni baru sadar bahwa dia telah melepas sesuatu yang bermakna dalam hidupnya.

tapi Toni masih belum tersadar, jika dirinya memang telah salah. Mata Toni menatap kosong pada tembok di depannya, dia mengingat kejadian saat dirinya menceraikan Kayla.

Bab berikutnya