webnovel

77. Tanggungjawab

Semua orang masuk ke dalam ruang rapat tanpa mengatakan apapun, mengingat situasinya yang tidak kondusif dan juga suasana hati Kalan yang sedang kalut. Meskipun saat ini Kalan bersikap tenang, tapi pria itu pasti panik saat mendengar kabar jika calon tunangannya sedang diculik. Apalagi pelaku penculikan adalah orang yang pernah mengancamnya.

Kalan menatap semua anggota tim inti termasuk Galen. "Kalian pasti sudah tahu tentang bom di stadion tadi," ujarnya menatap orang orang yang sebelumnya tinggal di markas.

"Hehm." Semua orang hanya bergumam.

"Misi utama kita adalah melakukan penyelamatan sandera dalam keadaan hidup hidup," ujar Kalan dengan nada seriusnya.

"Baik." Semua orang menjawab dengan serius, komputer portable di hadapan mereka menyala satu persatu.

"Pagi tadi sebelum kejadian ini, aku sempat bertemu dengan Lona. Salah satu korban dari penculikan," ujar Biru kepada semua orang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya