Sudah tiga hari tidak masuk. Ursulla mengambil cuti cepat, menjaga sang ayah yang masih kritis pasca operasi. Dia sudah meminta ijin pada Gunia, teman sekaligus managernya. Lewat Gunia, wanita itu pasti akan menyampaikan alasan ia tidak bekerja.
Mendesah parau. Ursulla menatap selang-selang rumah sakit yang bagai ranting pohon. Sangat banyak melilit tubuh ayahnya. Gadis bermata lentik itu masih dirundung rasa bersalah. Saat ayahnya kritis, membutuhkan bantuan, dirinya malah berasyik ria dengan keberuntungan sesaatnya. Ursulla memijit pangkal hidung, teramat pusing dengan semua yang terjadi. Ditambah kemarin, rentenir tambun yang berstatus sebagai calon suaminya dengan senyum menjijikkan datang menemui di rumah sakit. Pura-pura memasang wajah peduli tapi matanya menatap lapar melihat Ursulla secara nyata. Tentu saja, karena Ursulla jauh lebih cantik dibanding hanya sekedar foto.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com