Alexa Povt
" KYAAA GENDERUWOO " teriak gue nggak peduli pada budek dengan suara emas gue ini.
Gimana gue gak teriak coba, disana ada orang pake baju tuxedo, kacamata dan apalagi perutnya gembul banget. Ini keluarga gue gak salah mau jodohin gue sama om om pedofil kayak gitu?
Banyak orang yang langsung natap gue karena teriakan gue itu, orang yang gue teriakin genderuwo juga sepontan berhenti.
"MOMMY DADDY TEGA MAU JODOHIN ALEXA SAMA OM OM KAYAK DIA?" teriak gue dan jalan pelan-pelan kearah dimana mommy sama daddy gue duduk.
Kaki gue masih sakit, gak bisa sepontan aja gitu lari kearah mereka. Yang ada nambah sakit iya gak sembuh-sembuh.
"Mommy sama daddy tega sama Alexa?" ujar gue dan menampilkan wajah kayak pengen mewek.
Bodoamat gue gak mau dijodohin sama om-om perut gendut kayak gitu. Huwaa gak mau pokoknya. Keluarga Berlin gak mikir apa orang secantik gue Selena Gomez aja kalah cantik sama Alexa Jessie Berlin masa mau dijodohin sama om-om perut gembul kayak gitu.
Gak mau! Seorang Alexa menolak keras dengan itu semua!
"Siapa juga yang mau jodohin kamu sama paman kamu sendiri sayang."
Gue melongo, paman? maksudnya om-om perut gembul itu uncle gue? masa sih? sejak kapan gue punya paman modelan kayak gitu?
Uncle gue itu cakep-cakep mana ada yang burik gembul kayak gitu.
"Paman? Uncle dong? Emang Lexa punya paman kayak gitu?" tanya gue, bodoamat sakit hati aja itu paman. Yang penting kan Alexa jujur.
Pletak
"SAKIT ANJER!!!" teriak gue saat dengan santainya bang Vero nyentil jidat gue. Ntar makin lebar gimana coba?
"Alexa kata-katanya." tegur Daddy yang gue bales dengan cengiran dan dibalas Daddy dengan gelengan kepalanya.
"Itu uncle Fedric, masa kamu lupa?"
"Ya kalo emang lupa mau gimana lagi." ujar gue sengit.
"Udah sana gak usah cari gara gara kamu, balik sana ke panggung!" titah Kelvin membuat gue ingin sekali melakban mulutnya itu.
---------------------Alexa Povt End-----------------
Alexa berjalan kembali ke panggung dengan bersungut-sungut pertanda dirinya kesal. Tidak peduli dengan kehebohan yang tadi ia buat dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin Alexa menatap para tamu tanpa memiliki malu sama sekali.
"Gila si Lexa emang."
"Acara tunangannya sendiri dibuat heboh kayak tadi."
"Kayak gak tau Alexa Jessie Berlin aja, seorang biang kerok." celetuk Vranda kepada teman-temannya itu.
Mereka memang diundang diacara pertunangan temannya itu, sebenernya hanya Vranda karena keluarganya yang cukup dekat dengan keluarga Berlin namun Vranda sengaja mengajak kedua temannya untuk melihat siapa yang akan menjadi pasangan si bar-bar Alexa.
Alexa menatap ketiga teman-temannya dengan wajah meminta pertolongan, namun dengan sablengnya ketiga temannya itu justru memberi semangat dengan cara mengepalkan kedua tangannya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
Alexa kesal dibuatnya.
"Untuk pasangan prianya seperti nya sedikit terlambat, para tamu bisa menikmati hidangan terlebih dahulu." ujar sang MC membuat Alexa melotot kesal.
Apa maksudnya ini? di acara tunangan kayak gini justru pasangan nya telat begitu saja? Tidak memiliki rasa disiplin sama sekali.
Alexa berjalan kearah MC dan mengambil mic itu begitu saja. Dirinya sudah terlanjur kesal bahkan rasa sakit dikakinya tidak ia rasakan sama sekali saking kesalnya.
Vero, Ran dan Kelvin menatap adeknya dengan panik, sekarang apalagi yang akan dilakukan anak bungsu keluarga Berlin itu?
Alexa tersenyum kearah abang-abangnya itu, lalu kearah dimana kedua orang tuanya duduk dan menatap tamu dengan wajah gembiranya.
"Karena pasangan pria saya, yang wujudnya sama sekali saya tidak tahu itu terlambat sepertinya pertunangan ini dibata..."
Ngiiiiiiiing
Kuping Alexa seketika mendengung mendengar suara mic yang memekik, tubuhnya ditarik begitu saja menubruk dada seseorang.
"Maaf saya terlambat."
----------------------------TBC---------------------------