webnovel

di Dalam Biara Kuil Pu Qi, Kisah-kisah Aneh dari Jalan Kecil Melewati Ban Yue

"Apa yang terjadi?" Tanya Xie Lian, kaget.

San Lang tetap duduk di kursinya dan dengan acuh tak acuh juga bertanya, mengulurkan tangannya, "Apa yang terjadi?"

Fu Yao mengerutkan alisnya dan bertanya dengan nada menuntut, "Siapa kamu?"

"Dia adalah temanku. Apakah kalian saling kenal? "Xie Lian menjawab sebagai gantinya.

San Lang, tampak benar-benar menunjukkan wajah polos yang tidak bersalah, lalu bertanya, "Gege, siapa mereka?"

Mendengar San Lang menyebut Xie Lian dengan panggilan "Gege" membuat bibir Nan Feng bergetar dan alis Fu Yao berkedut setelahnya. Xie Lian mengangkat tangannya dan berkata kepada San Lang, "Bukan apa-apa, jangan khawatir." Tapi di sebelahnya Nan Feng berteriak, "JANGAN %3D BERBICARA DENGANNYA!"

"Apa? Jadi? Apa kalian saling kenal? "Xie Lian bertanya lagi.

"... tidak. Kita tidak. " Fu Yao menggerutu dengan dingin.

"Jika kamu tidak mengenalnya, lalu mengapa kalian berdua begitu." Sebelum Xie Lian menyelesaikan kalimatnya Ia melihat ada kilatan cahaya bersinar di kedua sisinya. Di sebelahnya dua orang lainnya yang baru tiba itu secara bersamaan telah menghasilkan bola energi ilahi bewarna putih di telapak tangan kanan mereka, pada saat yang sama Xie Lian merasakan firasat yang buruk dan buru-buru turun tangan lalu menyambar mereka dengan khawatir, "Berhenti! Berhenti! Jangan terburu-buru!"

Dua bola cahaya putih yang naik dari udara tipis itu menyala dan tampak sangat berbahaya. Bola energi ilahi itu seperti berdenyut-denyut statis siap untuk meledak. Itu jelas bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang normal. San Lang bertepuk tangan beberapa kali dalam apresiasi sekaligus menunjukkan perasaan tidak sopan. "Luar biasa! Luar biasa! Benar-benar ajaib." Itu adalah pujian yang paling sarkastik. Pujian Ini sama sekali tidak memiliki ketulusan.

Dengan susah payah, akhirnya Xie Lian akhirnya menahan kedua lengan mereka. menangkap lengan Nan Feng dan Fu Yao untuk menghentikan mereka meluncurkan bola energi ilahi di masing-masing tangan mereka. Nan Feng menoleh padanya dengan marah dan bertanya, "Di mana Kau bertemu dengannya? Siapa *nama keluarganya? Di mana dia tinggal? Darimana dia berasal? Kenapa dia bersamamu?"

*Mengetahui nama keluarga seseorang biasanya merupakan cara orang tahu siapa dia dan dari keluarga mana dia.

Xie Lian menjawab, "Kami bertemu di jalan, namanya San Lang. Aku tidak tahu sisanya lagi, hanya saja dia tidak punya tempat untuk pergi, jadi Aku membiarkannya tinggal. Bisakah kalian berdua tolong berhenti?"

"Kamu.. !" Nan Feng menahan napas tidak bisa berbicara dan tampak seolah-olah ingin berteriak memarahinya, tetapi kemudian dia secara paksa menekan dirinya sendiri menelan kata-katanya lagi. "Kamu tidak tahu apa-apa tentang dia, tetapi kamu membiarkannya masuk?! Tidakkah kamu takut kalau dia mungkin saja memiliki niat buruk!!"

Xie Lian bertanya-tanya mengapa nada suara Nan Feng terdengar seolah-olah dia adalah ayahnya yang sedang memarahi putrinya. Jika dia telah ditukar dengan pejabat surgawi lainnya atau bahkan orang yang berbeda, jika mereka mendengar seseorang yang lebih muda mengatakan sesuatu sedemikian rupa kepada mereka, mereka mungkin tidak akan senang dan meledak dalam kemarahan. Tapi pertama-tama Xie Lian sudah mencapai titik dimana telah terbiasa dengan semua cara mengejek, mecemooh dan

memarahi yang dilakukan oleh semua orang padanya sehingga dia tidak merasakan apa-apa, dan kedua dia tahu bahwa kedua orang ini bermaksud baik, dan hanya mengatakan semua hal-hal ini karena kekhawatiran mereka padanya, jadi dia tidak keberatan dan tidak mengambil hati. Dia perlahan bertanya, "Apakah kalian berdua benar-benar percaya kalau aku punya sesuatu yang layak untuk menjadi salah seorang korban penipuan?"

Nan Feng dan Fu Yao terpana.

Memang tujuan dari adanya perampokan yang ditujukan kepada seseorang adalah adanya sesuatu yang cukup berharga yang dimiliki oleh orang tersebut, dan tragisnya, jujur mereka berdua tidak bisa memikirkan sesuatu yang berharga! Dari apa yang dimiliki oleh Xie Lian semuanya adalah sampah yang telah di kumpulkannya! Apa ada orang yang masih ingin merampok sampah-sampah ini?"

San Lang menggunakan jeda ini untuk memotong, "Gege, apakah mereka berdua pelayanmu?"

Xie Lian tersenyum dengan hangat menjawab "Bukan 'pelayan'. Istilah itu salah. Mungkin agar lebih akurat, itu bisa disebut akan membantu."

San Lang tersenyum lalu tertawa dan berkata, "Benarkah?"

Dia berdiri. Dan dengan mudah meraih sebuah benda, lalu melemparkannya ke arah Fu Yao. "Lalu, mengapa kamu tidak membantu sedikit?"

Fu Yao tidak melihat dengan jelas apa yang baru saja dilemparkan kepadanya sebelum dia menangkapnya, tetapi begitu benda itu ada di tangannya. Memegangnya di tangannya, dia memiringkan kepalanya ke bawah untuk melihat ketika tiba-tiba, aura gelap meletus darinya., amarahnya meledak seperti gunung berapi.

Bocah gila itu benar-benar melemparkan sebuah sapu ke arahnya!!!

Ekspresi Fu Yao saat itu tampak seperti dia seolah-olah telah siap menghancurkan sapu di tangannya dan remaja itu menjadi debu, melihat itu Xie Lian buru-buru mengambil sapu dari tangan Fu Yao. "Tenanglah. Tenanglah. Aku hanya punya satu sapu disini-" Siapa yang tahu, tepat ketika dia mengatakan ini. Kata-kata Xie Lian terputus oleh ledakan energi putih yang melesat keluar dari telapak tangan Fu Yao saat dia berteriak,"TUNJUKKAN DIRIMU YANG SESUNGGUHNYA!!"

San Lang tidak berusaha menghindar. Dia tetap dalam posisi duduk dengan tangan bersedekap, dan hanya sedikit bersandar ke samping dalam posisi santai, tetapi Ia sedikit memiringkan kepalanya ketika berkas cahaya energi putih mempesona itu meluncur ke arahnya dan menghancurkan salah satu kaki meja altar di belakangnya. Meja itu miring lalu ambruk dengan suara keras dan semua peralaran makan jatuh meluncur berserakan ke lantai. Xie Lian meletakkan tangan didahinya menggosok pelipisnya dan berpikir ini harus dihentikan! Merasa bahwa itu tidak bisa dilanjutkan! Dia melambai, melepaskan Ruoye keluar dan mengikat lengan Nan Feng dan Fu Yao. Keduanya berjuang untuk bebas tetapi tidak berhasil.

Nan Feng berteriak, "Apa yang kamu lakukan?"

Xie Lian memberi isyarat time-out agar mereka berdua menenangkan diri mereka terlebih dahulu, "Ayo kita bicara di luar. Di luar."

Kemudian dengan lambaian tangannya yang lain, Ruoye terbang menyeret kedua orang di belakangnya itu keluar.

Xie Lian memutar kepalanya untuk memberitahu San Lang, "Aku akan segera kembali."

Dia menutup pintu di belakangnya. Berdiri Di depan kuil, Xie Lian memanggil kembali Ruoye, meraih tanda di depan pintu masuk, sebelumnya dan meletakkannya di depan kedua pejabat surgawi kecil. "Jangan katakan apa pun, dan tolong baca apa yang tertulis disini."

Fu Yao mengahadap tanda itu lalu membacanya keras-keras, "Kuil ini bobrok. Mencari orang yang mau berbaik hati untuk menyumbang. Silahkan menyumbang untuk merenovasi kuil ini demi mengumpulkan pahala dan kebajikan." Dia mengangkat kepalanya menatap Xie Lian," Donasi untuk renovasi? Rumah bobrok yang mencari sumbangan? Kamu yang menulis ini ?? Tidak peduli apa pun, kamu masihlah seorang Pejabat Surgawi yang naik. Bagaimana kamu bisa menulis hal semacam ini? Di mana martabatmu!? "

Xie Lian mengangguk, "Ya betul, aku yang menulisnya. Jika kalian terus bertarung di dalam sana maka Aku akan meminta sumbangan untuk rekonstruksi, bukan lagi renovasi. Kemudian, aku benar-benar sudah tidak memiliki martabat lagi yang tersisa."

Nan Feng menunjuk ke arah kuil, "Yang Mulia! Apa Kamu tidak berpikir bocah itu sama sekali tidak terlihat aneh?"

"Tentu saja aku tahu." kata Xie Lian.

"Kamu tahu dia berbahaya tapi kamu malah masih membiarkan dia tetap disisimu?" ucap Nan Feng dengan nada menuntut.

Xie Lian melihat bahwa mereka tidak berniat menyumbangkan dana, jadi dia pergi untuk meletakkan kembali tanda itu dan menjawab, "Nan Feng, di situlah kesalahan mu. Kata-kata mu tadi tidak benar. Ada begitu banyak jenis orang yang berbeda di dunia ini yang tak terhitung jumlahnya 'Aneh' bukan berarti berbahaya. Lihat Aku. Orang akan tahu Aku bahkan tampak aneh di mata semua orang, tetapi apakah kalian pikir Aku ini berbahaya?"

Nan Feng benar-benar tidak bisa menentang logika itu. Ini benar-benar tidak bisa dibantah oke. Orang ini jelas memiliki struktur tulang yang halus dan penampilan abadi dari makhluk abadi, namun, sebaliknya, mengumpulkan sampah sepanjang hari. Itu benar-benar aneh! Jika Xie Lian, seorang dewa yang berpenampilan dan beramal suci tetapi masih mengumpulkan sampah sepanjang hari, tidak terlihat aneh, maka tidak ada yang aneh. Fu Yao berkata, "Kamu tidak takut dia merencanakan sesuatu untuk melawanmu?"

Xie Lian bertanya, "Apakah kamu pikir aku punya sesuatu yang layak untuk direncanakan?" Begitu dia mengatakan itu, Nan Feng dan Fu Yao keduanya terdiam.

Pertanyaan ini sebenarnya sangat masuk akal. Jika seseorang menjadi sasaran dalam suatu skema, itu biasanya karena kekayaan mereka. Tapi yang menyedihkan adalah bahwa, jika seseorang benar-benar memikirkannya, tidak ada sesuatu pun yang berharga yang direncanakan untuk dimiliki oleh Xie Lian saat ini. Jika seseorang menginginkan uang, ia tidak punya uang. Jika seseorang menginginkan harta, ia tidak memiliki harta. Kecuali jika seseorang terpaksa mengingini sampah yang dia kumpulkan setiap hari dari hasil jerih payahnya menjadi pemulung?

Xie Lian melanjutkan, "Selain itu, bukan berarti aku belum mengujinya sama sekali."

Keduanya memusatkan perhatian mereka padanya. Dua pejabat kecil itu menatapnya, "Lalu?? Bagaimana Kamu mengujinya?"

"Apa hasilnya?"

Xie Lian menjelaskan apa yang telah Ia lakukan sebelumnya, "Hasilnya tidak meyakinkan. Aku sudah melakukan banyak hal. Jika dia bukan manusia, maka hanya ada satu kemungkinan lain."

Seseorang dengan kedudukan yang tertinggi. Kelas pada tingkat Bencana/Malapetaka!

Fu Yao mencibir, "Siapa yang tahu. Mungkin saja dia adalah seseorang dengan kedudukan yang tertinggi. Bagaimana kalau dia benar-benar Bencana."

Xie Lian berkata dengan lembut, "Apakah menurutmu raja iblis begitu punya banyak waktu luang seperti kita sehingga mereka iseng datang ke desa kecil seperti ini berkerja membanting tulang untuk mengumpulkan sampah bersamaku?"

"Kami sama sekali tidak menganggur!"

"Ya ya ya..."

Di atas bukit kecil di luar kuil Pu Qi, tiga Pejabat Surgawi itu bisa dengan jelas mendengar suara langkah kaki remaja itu bergerak dengan mudah dan santai tanpa khawatir berjalan disekitar dalam kuil, seolah-olah dia tidak sedikit pun cemas tentang apa pun dan puas akan hal itu. Xie Lian menepuk dua bahu Pejabat Surgawi lainnya dan berkata, "Aku baik-baik saja dan cukup akrab dengan bocah ini. Karena kami memiliki hubungan yang baik, dan Aku tidak cukup layak untuk dijadikan sebagai korban penipuan, jangan terlalu khawatir dan biarkan saja."

"Tidak." Nan Feng berkata dengan suara rendah, "Ini tidak akan berhasil. Kita masih akan memikirkan cara untuk mengetahui, menguji apakah dia sebuah 'Bencana/Malapetaka'."

Xie Lian tahu dia tidak bisa menghentikan mereka dan menggosok pelipisnya, "Kalau begitu silakan dan coba saja dia, tapi jangan berlebihan. Kalian masih berstatus sebagai Pejabat Surgawi. Bagaimana jika dia ternyata hanyalah anak manja seorang bangsawan yang melarikan diri dari rumah? Bersikaplah baik sedikit dan Jangan menggertaknya."

"Jangan menggertaknya" kata-kata itu membuat Nan Feng mengerutkan wajahnya sulit dijelaskan, sementara mata Fu Yao bergulir ke belakang kepalanya. Xie Lian sedikit mengomel dan memperingatkan mereka lagi, sebelum membuka kembali pintu. Menemukan San Lang, kepalanya sedang diturunkan memeriksa kaki meja persembahan yang rusak, dan Xie Lian berdehem untuk mendapatkan perhatiannya, memanggil dengan lembut. "Apa kamu baik baik saja? Kamu tidak terluka, kan?"

San Lang tersenyum lalu tertawa, "Aku baik-baik saja. Hanya memeriksa untuk melihat apakah kita dapat memperbaiki kaki meja ini atau tidak."

Xie Lian dengan hangat berkata, "Apa yang terjadi sebelumnya adalah kesalahpahaman, tolong jangan tersinggung dan jangan pedulikan mereka."

San Lang tersenyum, "Karena kamu sudah berkata begitu, aku tidak akan keberatan apa lagi tersinggung? Mungkin mereka pikir Aku terlihat tidak asing bagi mereka."

Fu Yao menyeringai dengan dingin berkata, "Ya. Cukup akrab. Mungkin itulah mengapa Aku sampai salah mengenalimu dengan seseorang yang lain."

San Lang menyeringai, sebelum tersenyum cerah, "Oh. Suatu kebetulan sekali! Aku pikir kalian berdua terlihat agak tidak asing juga!"

Meskipun tampak waspada, Nan Feng dan Fu Yao tidak lagi bereaksi dengan kasar. Nan Feng dengan muram berkata, "Buatlah ruang, aku akan menggambar sebuah array 'Shrink a Thousand Miles'."

Jika dua Pejabat Surgawi kecil ini bergabung di dalam perjalanan bersamanya, maka mereka tidak perlu lagi berjalan. Sebaliknya mereka dapat melintasi antar ruang dan menuju tempat yang jauh dengan mudah menggunakan 'Array Mempersingkat Jarak', mempersingkat jarak yang jauhnya sampai ribuan mil menjadi hanya satu langkah, sangat nyaman. Namun faktanya teknik ini menggunakan sejumlah besar kekuatan energi spiritual yang tidak sedikit, dan hanya dapat digunakan sekali setiap kalinya.

Xie Lian menggulung tikar yang dijadikan sebagai tempat tidur mereka semalam yang ada di lantai dan berkata, "Ah! Disini. Mengapa kamu tidak menggambarnya di sini?"

Dengan semua keributan sebelumnya, Fu Yao tidak memiliki kesempatan untuk melihat dan memperhatikan perabotan apa yang ada di dalam kuil dengan benar. Sekarang setelah menghabiskan beberapa waktu di gubuk bobrok nan kumuh ini, dia melihat sekeliling. Seolah seluruh tubuhnya, dari kepala hingga kaki, merasa tidak nyaman, dia bertanya, "Kamu tinggal di tempat seperti ini?"

Xie Lian memberinya kursi untuk duduk dan menjawab, "Aku selalu tinggal di tempat seperti ini."

Mendengar ini, gerakan Nan Feng goyah selama sepersekian detik sebelum dia melanjutkan menggambar array. Fu Yao tidak duduk, tetapi ekspresinya juga berubah kaku lalu menjadi sedikit rumit, tidak dapat memastikan apakah terkejut atau sombong. Sulit mengatakan seperti apa raut wajahnya. Tampaknya sembilan bagian kejutan kosong dan satu bagian *schadenfreude.

Dia cepat-cepat menutupi wajahnya, tetapi mengerutkan keningnya lagi dan bertanya dengan nada tajam. "Di mana tempat tidurnya?"

"Ini dia." Jawab Xie Lian, memegang tikar jerami lalu memeluknya.

Nan Feng mendongak untuk menatap tikar yang dipegang Xie Lian lalu menundukkan kepalanya lagi. Di sisi lain, Fu Yao menatap San Lang yang berdiri di samping, "Kalian berdua tidur bersama dan bersebelahan satu sama lain? K-kamu tidur bersamanya??"

"apakah ada masalah?" tanya Xie Lian

Akhirnya, Nan Feng dan Fu Yao tidak bisa mengatakan hal lain. Untuk waktu yang lama, tak satu pun dari mereka berbicara sepatah kata pun, jadi Xie Lian berasumsi tidak ada masalah lagi. Xie Lian menoleh ke arah San Lang bertanya untuk melanjutkan percakapan mereka sebelumnya, " San Lang-ah. Kamu sebelumnya hanya setengah terputus menjelaskannya. Apa yang terjadi dengan kultivator Iblis Ban Yue itu? Tolong lanjutkan?"

San Lang tampaknya telah keluar dari menonton mereka sebelumnya, ekspresinya tenggelam dalam pikirannya, matanya tampak gelap. Setelah mendengar Xie Lian memanggilnya, dia tersentak dari linglung dan dengan ringan tersenyum, "Baiklah."

Setelah mengatur pikirannya, dia berkata, "Kultivator iblis Ban Yue sebenarnya adalah salah satu guru besar kerajaan Kuno Ban Yue. Yaitu, salah satu dari dua master jalur iblis. "

"Jika ada dua master jalur iblis, maka itu jelas melibatkan dua orang. Siapa yang satunya?"

San Lang punya jawaban untuk setiap pertanyaan. "Tidak terkait dengan kerajaan Ban Yue. Seorang guru iblis dari wilayah Dataran Tengah, disebut Guru Besar Fang Xin."

Xie Lian membelalakkan matanya, tetapi tidak mengatakan apa-apa dan tetap mendengarkan.

Ternyata, Orang-orang Ban Yue adalah ras pejuang brutal yang sering menikmati melakukan invasi tanah di dekat wilayah mereka. Dilain pihak orang-orang dari Dataran tengah sangat kuat dan tidak menyukai kekerasan dan perang, dan mereka memiliki pengaruh besar. Mereka merebut sebuah pos pemeriksaan penting di Wilayah Barat dari Dataran Tengah, menyebabkan kedua negara sering saling mengganggu dan menyerang perbatasan masing-masing, tanpa henti dalam konflik berkepanjangan. Pertempuran besar dan kecil sering meletus. Pengajar Agung mereka terampil dengan sihir, dan pasukan memiliki iman kepercayaan yang paling tinggi terhadap mereka, bersedia mengikuti mereka bahkan sampai mati.

Namun, dua ratus tahun yang lalu, raja Dataran Tengah akhirnya mengorganisasi pasukan untuk menyerang, benar-benar meratakan kerajaan Ban Yue.

Semuanya bermula dari desas desus mengenai Penyihir Ban Yue adalah seorang anak yatim piatu di Banyue yang ditinggalkan saat lahir di jalanan dan Ia mengembara sepanjang masa kecilnya. Tidak jelas dari mana dia belajar sihirnya ketika dia kembali ke desa. Orang-orang Ban Yue kagum akan kekuatannya, membawanya ke pengadilan dan menjadikannya Kepala Pendeta mereka dengan rasa hormat yang luar biasa. Selama pengepungan Ban Yue, kepala pendeta melakukan upacara besar untuk berdoa ke surga demi kemenangan dan perlindungan. Apa yang Ia lakukan ini meningkatkan moral pasukan secara meluas dan menyeluruh dan membuat prajurit Ban Yue menjadi lebih berani, lebih liar, dan lebih mematikan. Mereka melindungi benteng mereka dengan panah, batu besar, minyak terbakar, angka kematian yang diakibatkan dari peristiwa itu menjadi sesuatu yang penting.

Kemudian, di tengah pertempuran terakhir, kepala pendeta tiba-tiba membuka gerbang benteng dan membiarkan pasukan musuh masuk.

Puluhan ribu pasukan musuh mengalir masuk menuju ke kota, dan Ban Yue menjadi tempat yang bermandikan darah. Terendam dalam darah bangsanya melawan langit, kepala pendeta berhasil dalam sihirnya dan menjadi 'Ancaman', satu tingkat lebih rendah dari 'Yang Agung'. Kerajaan Ban Yue runtuh, dan hanya Jalan Kecil Di Dalam Ban Yue yang tersisa.

Meskipun kerajaan Ban Yue berhasil dipadamkan, guru besar dan kebencian dan kemarahan pasukannya tidak bisa bubar. Mereka tetap menghantui tempat itu. Kerajaan Ban Yue dulunya adalah negara yang penuh dengan tanaman hijau, tetapi setelah itu berubah menjadi jalan kecil Melewati Ban Yue, sepertinya energi jahat telah merusak pemandangan yang dulu subur seiring berjalannya waktu tempat itu perlahan-lahan dikonsumsi oleh Gurun Gobi di sekitarnya. Dikatakan bahwa pada malam hari, terkadang orang- orang masih bisa melihat siluet tinggi tentara Ban Yue, bayangan parajurit berpenampilan besar dan menakutkan, memegang tongkat yang kebesaran di tangan mereka tombak dari gigi serigala, berpatroli di apa yang dulunya adalah gerbang dari kota Ban Yue. Atau ketika mereka menjelajahi gurun Gobi untuk mencari mangsa lebih jauh.

Yang aneh adalah, kerajaan Ban Yue dibangun di atas sebuah oasis, tetapi setelah kejatuhannya, seolah-olah aura iblis merembes dan membusuk melalui tanaman hijau, dan segera setalah itu, ditelan oleh Gurun Gobi. Awalnya, tempat itu memiliki puluhan ribu penduduk. Namun, mereka semua secara bertahap menjadi tidak dapat bertahan hidup, sehingga mereka bermigrasi dan pergi. Ribuan warga sipil yang dulu tinggal di sana secara bertahap memutuskan untuk pindah, tidak mampu mencari nafkah di oasis yang sekarat. Saat itulah desas-desus tentang pelancong yang menghilang mulai menyebar.. Pada saat yang sama, legenda, 'setiap kali seseorang melewati jalan kecil ini, lebih dari lima puluh persen atau setengahnya akan hilang' mulai menyebar. Selama mereka adalah orang-orang dari Dataran Tengah yang melewati tempat ini, mereka semua harus wajib meninggalkan setengahnya sebagai 'korban' ilegal mereka yaitu nyawa manusia!

Mereka mengatakan bahwa mereka yang melewati Jalan Kecil Di Dalam Ban Yue harus membayar biaya darah, dan jumlah korban yang timbul adalah separuh dari orang-orang yang tergabung dalam kelompok.

Kultivator Iblis Ban Yue membutuhkan daging untuk memberi makan jiwa-jiwa prajurit Ban Yue yang mati, jangan sampai mereka menjadi gila karena kelaparan, dan mulai saling mencabik-cabik satu sama lain.

Fu Yao memasang senyum palsu tanpa kegembiraan, "Tuan muda ini benar-benar tahu banyak rupanya."

San Lang balas tersenyum, "Tidak sama sekali. Ini bukan apa-apa. Hanya kau yang berpengetahuan sedikit, itu saja."

Xie Lian tidak dapat menahan senyum, berpikir bahwa anak ini memang memiliki lidah yang tajam. Dia kemudian mendengar San Lang dengan malas menambahkan, "Meskipun, ini hanya sejarah tidak resmi dan beberapa kisah di barengi dengan desas-desus kuno yang tidak di ketahui kebenarannya. Siapa yang tahu jika benar-benar ada seorang Guru besar? Atau jika kerajaan Ban Yue ini sebanarnya benar-benar ada?"

Bab berikutnya