5 Tahun Kemudian.
Sebuah tempat rekreasi indoor, Dubai.
"..jadi tempat ini juga sedang kami rencanakan untuk.."
"hmm"
'Bugh'
Langkah kaki pria berjas rapi dengan perawakan yang berbeda dengan sekumpulan pria keturuan Timur Tengah yang sedang bersamanya terhenti seketika saat dirinya merasakan sesuatu memeluk kakinya. Para pria yang mengenakan jas serta Guthrah lainnya juga terhenti. Kyuhyun sedikit tertegun atas sikap gadis yang tiba-tiba memeluk kakinya erat itu.
"Daddy.." sapa seorang gadis kecil yang tersenyum padanya.
Kyuhyun dan anak itu bertatap muka saat kata panggilan itu keluar dari bibir mungilnya. Kyuhyun terdiam bingung, dirinya hendak berlutut untuk menyetarakan pandangannya dengan gadis kecil yang juga tidak memiliki karakter wajah seseorang dari Timur Tengah.
"Are you lost baby girl?"
"Vi!!" dari jarak beberapa meter suara perempuan lain memanggilnya.
Kyuhyun mengangkat wajahnya menuju sumber suara, wanita yang berpakaian hitam dan bercadar menghampiri mereka. Sesaat wanita itu tampak terkejut melihat dirinya hingga langkahnya berhenti secara tiba-tiba beberapa langkah dari mereka.
Ekspresi terkejutnya dengan cepat tergantikan "I apologize for my daughter,sir. Please excuse us"
Wanita bercadar itu meminta maaf seraya memegang tangan anaknya dan pergi dengan langkah yang seakan terburu-buru sampai-sampai Kyuhyun saja belum sempat merespon permintaan maafnya. Samar-samar Kyuhyun dapat mendengar wanita itu berbicara anaknya dalam bahasa yang tidak dimengertinya namun familiar, bahasa yang digunakan oleh masyarakat Dubai.
"Mommy, why are you taking me away? That's Daddy!"
"No"
"But he looks like Daddy."
'I'm sorry honey'
Jujur saja Chaewon sangat kaget ketika Vivian, putrinya menghilang dari sisinya saat dirinya menyelesaikan pembayaran di kasir. Dengan kepanikan tiada tara dia berlari mencari putrinya dan siapa sangka dirinya dibuat lebih terkejut lagi saat putri kecilnya sedang memeluk erat kaki seorang pria yang memakai jas rapi bersama beberapa pria lainnya yang memakai atribut formal serupa.
Langkahnya seketika terhenti saat ia mengenali pria yang berlutut di samping Vivian, tak berselang lama keterkejutan itu langsung terganti dengan rasa lega karena ia tersadar bahwa ia memakai cadar yang membuat Kyuhyun tidak akan mengenalinya.
.
Malam itu di hari yang sama, Chaewon menghubungi Daisy untuk menceritakan apa yang baru saja terjadi padanya. Daisy menyarankan agar mereka bertemu tatap muka di kediamannya. Kebetulan juga ia sedang mengadakan pesta perayaan antar kerabat, Chaewon sempat ragu tetapi Daisy memaksa. Chaewon menitipkan Vivian pada pengasuh dan bersiap-siap untuk pergi ke kediaman Daisy.
Daisy adalah sahabat yang selama ini membantunya bersembunyi dan memiliki kehidupan baru di Dubai. Dia juga mengatahui bagaimana ia harus hidup dengan identitas baru. Selain Daisy dan suaminya, kedua orangtua Chaewon juga tahu tentang kepindahannya ke Dubai.
Chaewon tidak menjelaskannya secara detail karena tidak ingin membuat mereka cemas, ia hanya mengatakan bahwa dirinya bekerja di Dubai dan jika ada orang yang menanyakan keberadaanya atau menginformasikan bahwa dirinya telah meninggal, janganlah mempercayai mereka.
Akhirnya Chaewon sampai di Gedung tertinggi di Dubai yakni Burj Khalifa. Saat sampai di lantai tujuan langkah kakinya yang mantap membawa Chaewon pada sebuah pintu putih dengan gagang emas yang di jaga oleh dua petugas keamanan. Mereka yang telah mengenali Chaewon langsung membukakan pintu, saat pintu terbuka hiruk pesta layaknya di klub malam membuat Chaewon sedikit tercengang.
Chaewon mencari keberadaan Daisy, matanya memincing memperhatikan setiap wajah orang-orang beberapa saat akhinya ia menemukan wajah orang yang dicarinya. Chaewon memegangi dress hitam miliknya menuruni anak tangga dan menghampiri Daisy.
Tanpa sengaja dan merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Kyuhyun yang terduduk di balik meja bar memandangi sebuah siluet yang terasa familiar baginya dengan lemat. Chaewon sampai di meja Daisy berada, Daisy menyambutnya dengan hangat seperti biasa dan langsung membawa Chaewon ke ruangan yang lebih hening.
Kyuhyun secara diam-diam mengikuti mereka sampai ke lantai 2 yang terdapat beberapa kamar. Mereka memasuki salah satunya, Kyuhyun menunggu di ruang bersantai yang berada di lantai yang sama. Memastikan bahwa area pandangannya meliputi pintu putih yang dimasuki oleh kedua wanita tersebut.
Chaewon dan Daisy duduk berhadapan.
"Jadi apa yang terjadi?"
Chaewon menghela nafasnya sebelum memulai keresahan hatinya "Aku bertemu dengan Kyuhyun hari ini"
"Apa?! Terus?"
"Vivi yang pertama kali menemuinya. Untung saja pada saat itu aku memakai cadar jadi dia tidak mengenaliku, kami langsung pergi."
"Anak itu.." Daisy menggelengkan kepalanya takjub.
"Aku tidak tahu tujuannya ke sini untuk bisnis atau apa, tetapi aku tidak bisa menyingkirkan rasa takut dan prasangka mungkin saja ia mengetahui kebenaran atas tragedi 5 tahun lalu dan menemukan keberadaanku"
Daisy menggenggam tangan Chaewon dan menepuknya lembut "Sepandai-pandainya kita menutupi kebenaran pasti akan terkuak juga. Sekarang yang harus dipikirkan adalah kalau prasangka mu itu benar, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan mengatakan yang sejujurnya? Apa kamu akan kembali padanya?"
Chaewon terdiam merenung.
"Aku berharap prasangka ku salah, tetapi jika yang terburuk terjadi aku akan mengatakan yang sejujurnya."
"Tenang saja, aku akan selalu ada untukmu dan Vivi" Daisy mengelus lengan Chaewon, menyemangati.
Sekitar sepuluh menit berlalu Chaewon dan Daisy akhirnya keluar dari kamar, Kyuhyun yang sudah mengekor dari kejauhan melangkahkan kakinya menghadang mereka. Tentu saja Chaewon dan Daisy terkejut dan menghentikan langkah mereka bersamaan. Kedua bolamata mereka membulat saat orang yang tidak ingin mereka temui kini hadir di hadapan mereka.
Kyuhyun merasakan emosi yang campur aduk sedih, bahagia, kecewa, marah, semua itu terpancar dari tatapannya yang melekat pada Chaewon. Chaewon secara spontan bersembunyi di balik tubuh Daisy dan Daisy yang cekatan langsung mengambil alih keadaan.
"Nampaknya teman saya sedang tidak enak badan. Jika ada hal yang ingin anda sampaikan pada saya silahkan tunggu di ruang tunggu, saya akan menemui anda kembali. Jadi bisakah anda menyingkir dari jalan kami?"
"Ada hal yang ingin saya sampaikan pada teman anda" tatapan Kyuhyun tak lepas dari Chaewon.
"Sepertinya anda tidak mendengar-" Chaewon menarik gaun Daisy dan membuat ucapannya terpotong.
Chaewon kembali berdiri di sisi Daisy dan membalas tatapan Kyuhyun dengan tatapan determinasi.
"Aku pinjam kamar tamu-mu."
"Apa kau yakin?"
Chaewon tersenyum meyakinkan pada Daisy "Aku akan baik-baik saja"
"Tuan mari ikuti saya"
Alis Kyuhyun berkerut mendengarnya. Mereka berdua memasuki ruangan yang sebelumnya dipakai oleh Daisy dan Chaewon. Setelah pintu tertutup rapat, Kyuhyun langsung memeluk Chaewon dengan erat yang tentunya membuat Chaewon lengah.
"You're alive" suara Kyuhyun tercekat seperti menahan tangis.
Chaewon yang tadinya sudah bertekad tidak akan goyah, kini ikut terbawa emosi dan membalas pelukan Kyuhyun dengan sama eratnya. Ternyata selama ini dirinya juga merindukan Kyuhyun, keangkuhannya yang membuat dirinya selalu dalam penyangkalan akan perasaannya sendiri.
Sebulir airmata menyelinap keluar begitu saja dari kelopak mata Chaewon bersamaan dengan kalimat yang tidak disangka-sangka akan keluar dari bibirnya
"I miss you"
THE END
ditunggu epilognya dlm waktu dekat hohooo.