Dengan langkah yang tergesa-gesa Kyuhyun menghubungi seseorang, "John! Berikan aku seluruh data yang bersangkutan dengan orang yang bernama Kim Heechul" semprotnya sesaat telepon itu terjawab.
"dia seorang model untuk perusahaanku, saat ini dia sedang berada di New York, tolong kau awasi dia untuk dua hari kedepan"
~
Chaewon bertemu dengan Heechul sesuai apa yang dijanjikan kemarin, pukul sebelas siang di hotel. Heechul turun menemuinya di lobi hotel dengan rambut pirangnya yang dikuncir, kaos putih dan setelan jas berwarna gelap. Senyumnya sudah terkembang lebar sesaat ia melihat Chaewon.
"sepertinya kau tidak berusaha untuk kencan ini" Chaewon tahu bahwa Heechul mengomentari penampilannya tetapi ia tidak membalas.
Ya, memang dia tidak terlalu menaruh effort dalam penampilannya hari ini, dia hanya memakai dress abu-abu selutut dan mantel berwarna hitam, rambutnya juga dia ikat.
"I'll be in your care" ucap Heechul dengan senyum menggodanya.
Tujuan kencan pertama mereka adalah museum sejarah alam Amerika, Chaewon menjelaskan cukup banyak detail yang dia ketahui tentang museum itu. Awalnya Heechul mendengarkan dengan riang namun lama-kelamaan ia merasa bosan. Setelah selesai, Chaewon mengajak Heechul untuk berkeliling Central Park yang tak jauh dari museum itu.
"Kau seperti tour guide, bukannya berkencan. Apa ini definisi kencanmu?" ujar Heechul jengkel.
"Maaf kalau tidak sesuai keinginan anda. Ini pertama kalinya aku berkencan"
"Kau serius?" suara Heechul sedikit meninggi akibat keterkejutannya.
"Ya"
"Apa kau tidak punya kekasih?" kini Heechul mulai tertarik, seribu kali lebih tertarik daripada saat ia mendengarkan penjelasan Chaewon mengenai hal-hal di museum tadi. Heechul melangkahkan kakinya di depan Chaewon, tubuhnya menghadap Chaewon dan kakinya berjalan mundur perlahan.
"Ada masalah?" Chaewon membalas tatapan Heechul
"Itu tidak mungkin, wanita sepertimu..pasti sudah banyak pria yang mengantri"
Chaewon mengedikkan bahu, lalu berjalan mendahului Heechul. Langkah Heechul terhenti dan memperhatikan punggung Chaewon yang sedikit demi sedikit mulai menjauh.
"Ada mitos kalau kau mengambil daun berguguran sebelum jatuh ke tanah maka kau akan bersama orang itu selamanya. Apa itu benar?" ujar Heechul menyusul langkah Chaewon
"Aku tidak tahu, itu hanya mitos" ucapnya sambil melangkah menjauh.
"Bagaimana kalau kita coba" Heechul mengangkat tangannya untuk menggapai daun-daun yang berguguran.
Chaewon hanya melihatnya tanpa ekspresi, Heechul mendapatkannya dan mengeluarkan senyumnya yang memikat. Heechul berjalan mendekat "aku mendapatkannya. Bagaimana kalau kita buktikan?"
"ini untukmu" Heechul memberikan daun itu pada Chaewon, dan tanpa aba-aba ia telah mendaratkan kecupan di pipi Chaewon.
Chaewon mematung, entah mengapa tiba-tiba dirinya merasa bersalah. Sebenarnya sebidang kecil di otaknya masih memikirkan pertengkarannya dengan Kyuhyun namun dia memilih untuk tidak ambil pusing.
"sekarang aku akan mengajarimu bagaimana berkencan yang benar" Heechul telah menggenggam tangan Chaewon ketika dirinya masih sibuk dengan pikirannya.
Dengan spontan Chaewon menarik tangannya tetapi Heechul tidak melepaskan. Dia malah menarik Chaewon untuk mengikutinya.
~
Setelah pertengkaran mereka, Kyuhyun kembali lagi ke kehidupannya sebelum Chaewon masuk ke dalamnya. Apalagi setelah dia melihat foto-foto kencan Chaewon dan Heechul, Kyuhyun memutuskan untuk benar-benar melupakan Chaewon. Wanita-wanita yang selama ini ia tinggalkan demi seorang Yoon Chaewon kembali ia gunakan untuk kesenangannya. Saat ini dirinya berada di sebuah outlet brand ternama dengan seorang wanita bertubuh bak model dengan rambut golden rose-nya.
Dengan cekatan ia memilih tas-tas yang harganya tidak bisa dibeli oleh orang biasa, sesekali dirinya berkata manja kepada Kyuhyun, membujuknya agar mau menuruti kemauannya untuk membeli tas-tas tersebut. Kyuhyun dengan senyum palsunya menuruti bujukkan manja wanita itu.
Dalam diri dia berfikir, kenapa Chaewon tidak seperti wanita ini? Hanya dengan barang-barang mewah Kyuhyun bisa mendapatkan hati dan tubuh mereka.
'Sialan! Kenapa aku harus memikirkan dia lagi' kutuknya dalam hati.
"honey, aku sudah selesai memilih" rajuk wanita itu manja.
"oh, baiklah" Kyuhyun bangkit dari duduknya menuju kasir.
Saat ia mengeluarkan dompet dari saku dalam jasnya, sebuah benda putih jatuh ke lantai. Kyuhyun memungutnya dan melihat apa benda tersebut. Ternyata benda itu adalah foto hasil USG Chaewon, keningnya berkerut, ia tidak mengingat menaruh benda itu ke dalam jasnya.
"apa itu?" ujar Gisselle, sosok wanita yang menemaninya hari ini.
Buru-buru Kyuhyun kembali memasukan benda itu ke dalam saku jas dan menyelesaikan pembayaran, "tidak, bukan apa-apa"
Sedikit dari mereka yang tahu bahwa sesungguhnya kedua orang ini sangat dekat. Kyuhyun yang pikirannya melayang kepada sosok Yoon Chaewon, tidak akan pernah menyangka bahwa sosok yang ia pikirkan itu akan berada sangat dekat dengan dirinya. Yoon Chaewon sedang bersama teman-temannya di kafe yang tepat berada di samping outlet tempat Kyuhyun memanjakan wanita lain.
Apa yang Chaewon lakukan di sana? Siang itu Chaewon bertemu dengan teman-teman semasa kuliahnya, Daisy, Patricia, Láticha, dan Wendy, mereka ingin membicarakan tentang rencana pernikahan Láticha. Seperti pertemuan-pertemuan sahabat yang jarang bertemu selayaknya, percakapan mereka dibuka dengan menanyakan kabar masing-masing. Chaewon senang mengetahui bahwa Láticha sebentar lagi akan menikah, di antara mereka hanya tinggal Chaewon yang belum menikah.
Daisy menikah lebih dulu dari mereka berlima dengan seorang pengusaha Dubai dan sekarang ia tengah mengandung anak kedua. Wendy juga telah menikah dengan seorang chef sekaligus pemilik restoran turki yang terkenal dan telah memiliki anak yang berusia 2 tahun yang kini sedang duduk di pangkuannya. Kemudian Patricia seorang konsultan yang akhirnya menikah dengan kekasihnya dari saat SMA yang kini menjadi seorang pengacara kelas atas.
Terakhir Láticha ia adalah seorang penulis novel dan Chaewon sangat menyukai karya-karyanya. Ia akan mengadakan pernikahannya bulan tiga tahun depan tepat di hari ulang tahunnya. Mempelainya adalah seorang produser yang diperkenalkan saat menghadiri after-party sebuah film karya produser tersebut.