"Aku belum menemukan jawabannya" jawab Chaewon sambil mendorong tubuh Kyuhyun keluar dari kamar mandi.
Chaewon akhirnya keluar dengan gaun tidurnya dan mencoba untuk berbaring di tempat tidur. Kyuhyun yang telah lebih dahulu berada di atas tempat tidur dengan tubuh menyender pada headboard, memperhatikan dirinya seakan ia telah menunggu untuk mengutarakan sesuatu. Ya, jujur saja Kyuhyun masih penasaran akan suatu hal.
"Apa ada seseorang yang kau sukai?"
"kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"jawab saja" protes Kyuhyun
"Aku tak tau hal itu bisa disebut rasa suka atau bukan, tapi coba jelaskan definisi rasa suka yang kau maksud."
"kau bercanda?" Kyuhyun menaikan sebelah alisnya skeptis dengan pernyataan Chaewon.
"aku serius."
"kau ini wanita dewasa, tidak mungkin tidak mengetahui rasa itu" balasnya.
"aku benar-benar awam akan hal ini. Apa rasa suka yang kau maksud sama dengan rasa suka yang ku pikirkan?"
"ya" Kyuhyun menyetujui tanpa tau apa yang Chaewon pikirkan.
"kalau begitu, banyak orang yang aku sukai. Aku menyukai alex, anna, chloe, daisy, blah blah blah"
Kyuhyun mengusap wajahnya frustasi "seriously? Itu sama saja dengan kau bilang 'aku suka kucing' dan lainnya. Itu bukan rasa suka yang ku maksud"
"sebelumnya kau berkata iya."
Kyuhyun menghela nafas "My bad. Tetapi apa kau benar-benar tidak mengetahuinya? Sama sekali?" Kyuhyun masih ragu.
Chaewon hanya menatap Kyuhyun diam.
"apakah tidak ada pria yang pernah menyatakan perasaannya padamu?"
Chaewon menggelengkan kepalanya dan hal itu tentu membuat Kyuhyun membelalak tidak percaya.
"selama ini kau single?" lanjut Kyuhyun. Chaewon hanya mengangkat bahunya tidak peduli.
Kyuhyun menatap lemat Chaewon, meneliti dirinya dari ujung kepala hingga kakinya kemudian mengangguk mengerti. Jujur, ia bisa mengerti hati para pria diluar sana, wanita ini unapproachable—dirinya terlalu dingin.
"Baiklah, rasa suka yang ku maksud adalah di mana kau tertarik pada seseorang baik secara fisik maupun kepribadiannya. Jantungmu berdegup kencang saat melihatnya"
'sungguh, kenapa aku harus menjelaskan ini padanya? Perasaan ini sudah lama ku ingkari' batin Kyuhyun.
"hmmm, sepertinya ada" Chaewon berfikir.
"Siapa?" Kyuhyun terkejut sekaligus tak suka.
"Michael Arata, dia temanku saat masih sekolah menengah. Sekarang ini ia menjadi seniman yang hebat"
"Bagaimana perasaanmu terhadapnya?" Kyuhyun kembali menggali walau membenci fakta yang dilontarkan Chaewon.
"Jatungku berdegup lebih cepat, walau terasa menyesakkan tetapi bibirku tersenyum lebar" jelas Chaewon masih melihat langit-langit kamar.
"Itu namanya suka" tukas Kyuhyun sewot.
"Kupikir itu adalah rasa kagum" balas Chaewon, "Lalu bagaimana dengan cinta? Ku yakin kau pernah merasakannya" lanjut Chaewon.
"Cinta itu tidak ada" jawab Kyuhyun singkat, wajahnya semakin masam.
"Hm..ya, cinta itu sesuatu yang abstrak." Terdapat jeda sebelum kalimatnya berlanjut. "Beberapa orang bilang bahwa cinta itu tak harus memiliki, cinta itu merelakan pasangan bahagia dengan orang lain. Namun di sisi lain cinta juga saat di mana kau tak mau kehilangan seseorang yang kau cintai, kau akan merasa benci jika melihatnya bersama orang lain. Itu yang ku dapat dari teman-temanku saat masih di sekolah" jelas Chaewon.
"Tapi aku lebih menyukai cinta yang merelakan" timpalnya
"Jika kau merelakan, maka cintamu akan sia-sia. Siapa yang akan mencintaimu kalau begitu? Cinta itu give and take." Balas Kyuhyun pedas.
"Maka dari itu aku mengandung anak ini, aku akan memberikannya cinta yang kumiliki maka aku pun akan mendapatkan cintanya" Chaewon tersenyum tulus sambil mengelus perutnya, baru kali ini Kyuhyun melihat Chaewon tersenyum seperti itu padanya, bahkan senyum itu lebih indah dari senyum yang ia lihat beberapa waktu lalu.
"aku suka melihatmu senyum seperti itu" Kyuhyun juga ikut tersenyum.
"Tidurlah" Chaewon sudah menarik selimutnya.
"Tunggu, ada satu lagi pertanyaan yang harus kau jawab" tuntut Kyuhyun. Chaewon melirik tajam dari sudut matanya.
"bagaimana perasaanmu terhadapku?"
Chaewon menatap lekat Kyuhyun "tidak ada"
"Apa? Tidak ada? Bahkan saat aku menciummu kau tidak merasakan apapun?" Kyuhyun membulatkan matanya tak percaya.
"Ya"
"Bagaimana dengan ini?" Kyuhyun memposisikan tubuhnya di atas tubuh Chaewon, kedua tangannya telah berada di kedua sisi kepala wanita itu, mengurungnya dalam kuasanya. "wanita normal lainnya akan merasakan 3 hal, ketakutan, ketegangan, dan kesenangan. Kau yang mana?"
"Apa yang kau inginkan?" tanya Chaewon yang tak suka basa-basi.
"I want to taste you inch by inch. When i said inch by inch, even the forbidden one" bisik Kyuhyun di telinganya.
"Go to hell"