Vian masuk ke dalam apartemennya dengan langkah gontai. Ia melepas jas dan menaruhnya di sofa, lalu mengendurkan dasi yang melilit lehernya tak lupa melepas kancing lengan kemejanya dan menggulungnya hingga ke siku. Pria itu lalu berjalan menuju dapur guna mengambil air minum.
Tring!
Ponsel Vian yang masih berada di saku jasnya berbunyi nyaring. Pria itu melirik sekilas jasnya yang berada di sofa, lalu berjalan ke arah ruang tamu setelah dahaganya hilang. Vian mengambil ponselnya, menatap layar touch it dan ternyata Briena yang telah menelfonnya.
Vian memutuskan untuk berbaring di sofa, menaruh ponselnya di atas sofa setelah mengaktifkan fitur LED.
"Ada apa?" tanya Vian pada sosok Briena yangterlihat di layar transparan di hadapannya. Layar virtual yang dibentuk oleh touch it di atas meja. Ukuran layarnya sama seperti tv plasma ukuran 40 inch.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com