Setelah Mu Xichen mendengar perkataan Li Beinian, dia kembali melihat ke arah bagian belakang foto itu lagi.
Tulisan itu terlihat tegas, tipis, dan kaku tapi juga terlihat luwes.
Melihat tulisan seperti melihat karakter orang yang menulisnya.
Walaupun Mu Xichen tidak terlalu memahami kaligrafi tapi dia tumbuh besar di samping kakeknya neneknya. Neneknya adalah seorang master kaligrafi jadi sedikit banyak dia bisa melihat beberapa petunjuk.
Dia menduga bahwa ini bukanlah tulisan Li Haoran.
Mu Xichen mengerutkan alisnya kemudian menyentuh bagian belakang foto itu.
Garis tulisan itu terketan begitu dalam hingga dia dapat merasakan cekungan di permukaannya.
Mu Xichen pernah melihat tulisan tangan Li Haoran dan dia yakin tulisannya tidak terlihat seperti ini.
Li Beinian melihat Mu Xichen yang larut dalam pikirannya sendiri sehingga dia menyenggolnya sambil bertanya, "Airnya sudah penuh, kamu mau mandi tidak?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com