Gadis kecil itu terkejut. Ia cepat-cepat melangkah mundur dan menatap Bei Mingyan dengan waspada. Namun bocah lelaki di sebelahnya tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun. Sebaliknya ia menatap gadis itu dengan tatapan keheranan.
Mau tak mau aku berbisik pelan pada telinga Bei Mingyan, "Jangan menakuti anak-anak."
Bei Mingyan hanya tertawa dan tidak lagi mengatakan apapun.
Sedangkan lelaki kecil itu meraih tangan gadis yang mulai berjalan mundur dan bertanya dengan ekspresi tidak mengerti, "Kakak, kamu sedang berbicara dengan siapa?"
"Bicara dengan paman itu."
"Paman? Paman mana? Kakak, kamu bicara omong kosong lagi."
Setelah mengatakannya, anak laki-laki itu langsung meraih tangan gadis itu dan berlari ke desa.
Hanya saja, sambil berlari, gadis kecil itu juga melihat ke arah kami dengan wajah penuh keraguan.
Baru setelah kedua anak itu melarikan diri, aku ingat Bei Mingyan pasti menyembunyikan wujudnya lagi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com