Selain pipinya yang masih bengkak dan tangannya yang diperban, Qin Yishen terlihat seperti sesorang yang seolah tidak terluka atau sedih.
Qin Muchen melihat orang yang ada di dalam kamar rawat inap itu yang sedang memegang memegang tablet dan meka buah dengan santai, bahkan suara game terdengar begitu keras.
Sejak masuk ke dalam, Qin Muche sama sekali tidak mengatakan apapun dan hanya melihat ke arah Qin Yishen.
Qin Yishen berdeham lalu karena ia tidak tahan lagi dengan sorot mata Qin Muchen itu, dia mematikan tabletnya lalu meletakkannya ke atas kursi.
"Katakan, jangan terus melihatiku seperti itu, kamu membuatku panik."
Qin Muchen melihat ke arah Qin Yishen dengan wajah dingin dan sorot mata muram, "Jing Yu yang memukulmu?"
"Wah, kamu memang bertanya selalu begitu terus terang." Qin Yishen mengerutkan alisnya lalu malah bertaya kembali, "Menurutmu dia itu siapa? Dia memangnya mampu memukulku?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com