"Gue ngerasain hal itu semua ke elo, apa berarti gue cinta sama lo?" tanya Galena setengah tak yakin membuat Vano langsung mengembangkan senyumannya.
Vano mengedikan bahunya tapi senyumannya tak memudar juga. "Semua perasaan itu lo sendiri yang ngerasain dan cuma lo yang bisa artiin apa maksudnya dari perasaan yang lo alami,"
Galena menggelengkan kepalanya tak acuh, merasa pemikirannya tak sampai mengenai hal cinta. Otaknya memang pintar dalam hal pelajaran, tapi bodoh dalam urusan hati.
"Bodo amat deh, gue pusing mikirin gituan." balas Galena tak acuh.
Vano menganggukan kepalanya hanya meng-iyakan saja apa yang di ucapkan Galena. Setelah mendapatkan jawaban definisi cinta versi Galena, kini Vano mengerti bagaimana cara pemikiran Galena mengenai cinta kepada lawan jenis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com