Rayyan sudah bersiap untuk berangkat ke Jakarta pagi ini. Dia akan bertemu dengan pengacaranya karena akan membicarakan masalah siapa yang ada dibalik pembakaran pondok pesantren Siti Khadijah. Karena menurut hasil penyelidikan, ini bukan karena korsleting tapi karena disengaja oleh seseorang.
"Mama, sementara di rumah saja ya. Jagain Alisha. Biar Papa dan Axel yang menyelesaikan masalah di Jakarta. Doakan agar semua bisa cepat selesai ya, Ma." ucap Rayyan.
"Ya Pah. Tapi Papa nginep ga di sana?" tanya Arumi.
"Kenapa? ga kuat ya ditinggal lama-lama? takut kangen sama Papa?" ucap Rayyan menggoda Arumi.
"Ya gitu deh. Jangan nginep ya. Aku takut bukan Axel saja yang dijebak. Tapi Papa juga. Apalagi Ina sekarang profesinya begitu. Mama takut aja." Arumi menunduk.
"Istriku sedang cemburu ya rupanya?" Rayyan mengangkat dagu Arumi lalu melumat bibirnya dengan lembut.
"emmmhhh... Pah." Arumi melepaskan ciuman Rayyan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com