Empat hari yang lalu, Rayyan sudah mencetitakan semua pada Arumi. Setelah dia pulang dari Jakarta. Arumi memikirkan masalah ini. Karena Ayahnya Rayyan sudah banyak perkembangan. Dan jika semakin membaik, maka kemungkinan besar Rayyan akan membawa Yudha pulang. Dan sejak itu, Arumi jadi merasa galau. Bukan dia tidak suka jika Ayah mertuanya tinggal dengannya. Tapi takut jika kenyataan yang sebenarnya harus terungkap.
"Hayo.. ngelamun lagi ya?" tanya Rayyan sampai mengagetkan Arumi.
"Mas, jangan suka ngagetin orang donk." tegur Arumi.
"Sudah wudu belum? ayo wudu terus tidur. Coba lihat anak kita sudah tidur, Rum."
"Iya, Mas." Arumi berdiri, lalu berwudu dulu sebelum tidur sesuai perintah suaminya.
"Tidur sini, Rum." ucap Rayyan sambil menepuk bantal di sebelahnya.
"Mas, aku mau bicara sama kamu."
"Tentang?"
"Ayah Yudha."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com