webnovel

KEMARAHAN YONGKI

"Tidak seperti apa yang kamu pikirkan Steffan, kita hanya duduk bersandar sambil menikmati pelangi yang indah." ucap Arumi dengan tersenyum lembut mengusap wajah tampan Steffi.

"Hem... baiklah Tuan Putri, seperti katamu saja." ucap Steffi sama sekali tidak marah dengan penolakan Arumi.

"Kamu tidak marah kan?" tanya Arumi sambil duduk di samping Steffi yang sedang bersandar.

"Kenapa harus marah? aku tidak akan pernah marah padamu Arumi. Aku sangat mengerti dengan apa yang kamu pikirkan." ucap Steffi dengan tersenyum kemudian kembali menatap pelangi yang belum hilang dari peraduannya.

"Syukurlah kalau kamu mengerti." ucap Steffi merasa tenang setelah Steffi mengerti dengan apa yang dia pikirkan.

"Arumi." panggil Steffi dengan tiba-tiba saat mengingat kalau hari Minggu ada acara empat bulanan kehamilan Yasmin.

"Hem." sahut Arumi menoleh ke arah Steffi yang terlihat serius.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com

Bab berikutnya