Kensel berjalan maju mendekati Shino dan Sera yang memegang erat tiang bendera sama-sama. Kensel tidak punya banyak tenaga untuk bisa mengalahkan Shino yang memiliki kekuatan bola pelindung. Sebisa mungkin ia ingin mendapatkan tiang bendera itu tanpa harus mengeluarkan tenaga.
"Giana dan Emili teman sekelompok kalian, kan?"
"Iya, memangnya kenapa?" Shino yang menjawab.
"Mereka berdua sudah jadi ayam."
Mendengar itu, Sera seketika tertawa.
Memang sereceh itu selera humor Sera.
"Kalau tidak percaya, silakan baca pikiranku." Kensel mendudukkan diri di depan Shino yang menatap ragu padanya. Dalam sekejap, pikiran Kensel pun terbaca.
Shino berdecih. Hoshi dan Shuu ternyata lebih licik dari yang ia duga. Ia menyesal sempat meremehkan kelompok yang dianggap paling lemah itu.
"Cepat berikan bendera milik kelompok kalian. Nyawa Giana dan Emili sedang terancam." Kensel menatap Shino pilu saat Shuu dan Hoshi mengeluarkan tawa jahat mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com