Mirai terbangun tengah malam dengan bercucuran keringat. Ia merasa sudah tidur dalam waktu yang sangat lama. Namun, setelah melihat jam beker di mejanya, waktu ternyata baru berlalu selama tiga jam.
Mirai meneguk segelas air putih. Ia duduk di kasur untuk mencerna mimpi aneh yang baru saja ia alami.
"Mimpi apa itu? Aku seperti bermimpi selama satu bulan."
Mirai berjalan menuju cermin, membuka poni di pelipisnya untuk melihat lagi tanda Bulan Sabit Merah yang menempel di sana. Mirai sudah berusaha untuk menghapusnya, namun tanda itu tidak bisa hilang.
"Benar yang dikatakan Machiya. Sepertinya, aku memang punya kekuatan aneh."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com