webnovel

Jangan pernah berjanji dengan Fernando

Mendengar pertanyaan dari Fernando membuat Frank langsung membeku, ia takut kalau Fernando berhasil menemukan Viona.

"Apa maksudmu kak?"tanya Frank dengan gugup.

"Ha ha ha biasa saja Frank kita bukan anak kecil lagi,"jawab Fernando sambil memakai pakaiannya didepan lemari yang mempunyai kaca besar.

Fernando kemudian keluar dari kamar Frank lalu duduk kembali di sofa dengan membawa segelas wine yang sudah disediakan oleh adiknya, Frank pun menyusul sang kakak duduk di sofa mewah itu.

"Kenapa kau bilang aku bawa perempuan kak?"ucap Frank basa-basi sambil meneguk minuman keras untuk menghangatkan badan itu.

"Aku mencium wangi parfum wanita dikamarmu,"jawab Fernando singkat lalu bangkit dari kursinya kemudian berjalan ke arah pintu depan.

"Aku pulang Frank, thanks,"imbuh Fernando lalu berjalan keluar menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah Frank.

Tak lama kemudian mobil sport warna hitam itu meninggalkan rumah Frank dengan kecepatan tinggi, Frank yang masih berdiri didepan pintu tiba-tiba teringat akan Viona yang masih ada dikamarnya, setelah menutup pintu dengan cepat Frank berjalan dengan cepat menuju kamarnya.

"Vio vio kau dimana?"teriak Frank panik karena tak melihat Viona di manapun dikamarnya.

Ceklek

Pintu lemari tempat Fernando tadi mengambil pakaian terbuka dan keluarlah Viona dengan tumpukan baju yang berantakan.

"Viooo!"teriak Frank kaget saat melihat Viona yang keluar dari lemari.

"Tadi Fernando mengambil baju dilemari itu, kau ada didalamnya juga kah Vio?"tanya Frank mencecar Viona yang nampak duduk lemas dilantai itu.

"Aku kira dia akan menemukanku tadi,"ucap Viona dengan terisak.

Frank langsung memeluk gadis itu dengan erat untuk menghentikan tangisannya, Frank merasa sangat bersalah pada Viona. Setelah Viona tenang Frank mengajak Viona duduk di ruang tamu karena Frank akan mencarikan tempat tinggal sementara untuk Viona.

"Kau yakin mau tinggal disini vio ? bukankah ini terlalu jauh dari rumah sakit?"tanya Frank pada Viona didepan sebuah bangunan apartemen kecil dekat dengan rumah Frank.

"Ini lebih dari cukup Frank, lagipula ini lebih mudah ke rumah sakit karena dekat dengan kereta bawah tanah,"jawab Viona sambil tersenyum.

Frank kemudian mengajak Viona masuk ke dalam apartemen sederhana itu, setelah melakukan pembayaran Viona sudah mulai bisa masuk ke apartemen yang full furnish itu sehingga ia tak perlu membeli peralatan masak yang lainnya.

Hari ini Viona ijin tak masuk kerja karena sudah dimintakan ijin oleh Frank yang rupanya juga sudah mulai bekerja dirumah sakit yang sama dengan Viona. Setelah cukup lama berbincang dengan Viona akhirnya Frank pamit berangkat kerja karena siang ini ia ada seminar, Viona mengantar Frank dari depan pintu apartemen barunya setelah Frank menghilang dari pandangan Viona langsung masuk dan mengunci pintu kamarnya dengan rapat lalu naik ke atas tempat tidur karena seluruh badannya masih terasa sakit.

Selama dikantor Fernando nampak sangat tak tenang karena memikirkan Viona yang pergi dari apartemen nya, Fernando sedikit menghawatirkan luka yang ada dikepala Viona. Karena tak konsen bekerja akhirnya Fernando pergi kesebuah bar dan memesan beberapa wanita yang bisa menemaninya minum.

Saat masuk ke dalam ruang VVIP tak lama kemudian datang tiga orang wanita seksi yang akan menemani Fernando, mereka langsung menjalankan tugasnya masing-masing.

"Tuan apa perlu aku pijit pundakmu?"tanya seorang wanita berwajah bulat pada Fernando dengan nada genit.

"Ok lakukanlah, beri aku pijatan yang enak," jawab Fernando cepat.

Mendapatkan ijin membuat wanita itu langsung bergerak ke samping Fernando dan mulai memberikan pijatan pada bahu dan punggung Fernando dengan sentuhan-sentuhan lembut ala wanita ditempat pijat. Fernando menikmati pijatan wanita itu sampai memejamkan mata, pundaknya yang terasa pegal lumayan menghilang. Melihat temannya sudah bergerak cepat membuat dua wanita yang tersisa langsung menyentuh kaki Fernando dan memijatnya dengan lembut.

Fernando menikmati pijatan wanita-wanita itu sesekali Fernando menyentuh bokong wanita itu hingga membuat ketiganya tertawa cekikikan mendapat sentuhan kecil dari Fernando, dulu kalau Fernando masuk ke sebuah bar ia pasti akan langsung meminta wanita itu melayani nafsunya tapi saat ini bayangan Viona masih berputar di kepalanya hingga ia tak bisa melakukan hal itu dengan wanita lainnya.

Karena merasakan Fernando tak bernafsu akhirnya ketiga wanita itu membuka pakaiannya dan hanya meninggalkan bikini two peace, yang memperhatikan keindahan lekuk tubuh mereka pada Fernando untuk memancing nafsu pria kaya itu tapi lagi-lagi Fernando hanya tersenyum penuh kemenangan melihat ketiga wanita itu meliuk-liuk dihadapannya seperti seekor ular. Fernando meraba saku jasnya dan melempar uang ke arah wanita itu yang langsung membuat mereka berebutan seperti anak kecil hingga membuat Fernando makin terbahak-bahak.

"Wanita harusnya seperti ini, diberikan uang langsung menurut tak seperti dia," ucap Fernando lirih, ia kemudian mematikan rokoknya dan memberikan kode pada ketiga wanita itu untuk mengikuti dirinya.

Ketiga wanita itu langsung memakai pakaian seksi mereka lalu berjalan cepat mengikuti Fernando yang sudah menunggu di dalam mobil mewahnya, setelah ketiga wanita itu masuk mobil mewah itu langsung berjalan menuju ke sebuah hotel bintang lima yang ada di kota itu.

Sesampainya di hotel Fernando langsung menuju ke sebuah kamar besar diantar seorang pegawai hotel, begitu pegawai hotel itu pergi para wanita yang diajak oleh Fernando langsung melepaskan pakaian mereka tanpa tersisa satupun lalu dengan langkah cepat berjalan ke arah Fernando.

Fernando menikmati pelayanan dengan ketiga wanita bar itu, walau sudah mencapai puncak dengan ketiga wanita itu tetap saja membuat Fernando masih belum puas.

"Tuan biarkan saya melayani anda sekali lagi ya," pinta wanita berambut blonde sambil meraba dada bidang Fernando.

"Kau bisa tahan berapa jam?"tanya Fernando balik.

"Untuk tuan saya siap melayani sampai besok tuan .. akhhh...

Wanita itu tak dapat menyelesaikan perkataannya karena Fernando sudah melumat bibir sensualnya dengan kasar, dengan cepat Fernando menjatuhkan wanita itu dan kembali menyalurkan nafsunya pada wanita itu. Berkali-kali Fernando dibuat mencapai puncak oleh wanita itu, dengan tenaga yang masih tersisa Fernando memilih duduk di sofa dengan menikmati segelas Vodka mahal. Matanya menatap nanar ke arah tiga wanita yang masih belum memakai apapun itu diatas ranjang, mereka sudah kelelahan melayani stamina Fernando.

"Harusnya kau Viona yang melayaniku bukan para jalang murahan ini,"ucap Fernando kesal.

"Cepat atau lambat kau akan kembali padaku lagi Viona, aku akan pastikan itu Viona,"imbuh Fernando sambil mematikan rokoknya.

Dengan langkah yang pasti Fernando kembali mendekati wanita berambut blonde tadi yang berjanji akan melayaninya sampai pagi, ia kembali membuat wanita itu kelelahan. Jeritan wanita itu tak Fernando dengarkan, yang ia mau tau hanya ingin menagih omongan wanita berambut blonde ini melayaninya sampai besok .

"Heh jalang jangan pernah ucapkan janji kalau kau tak bisa menepatinya, kini aku ingin menagih ucapanmu tadi,"teriak Fernando dengan penuh amarah, ia terus memacu kegiatannya dengan wanita yang sudah meminta ampun itu.

Bersambung

Bab berikutnya