Jessika sangat senang Selo mengajaknya jalan-jalan. Disana Jessi berjalan-jalan tidak harus mengenakan masker dan topi lagi. Karena memang di Australia tidak ada yang mengenal Jessi seperti pada saat di tanah air. Dengan erat Jessi menggenggam tangan Selo. Jessi menonton beberapa pergunjukan musik. Dan juga menonton teater.
Hari itu Jessi merasa hidup di dunia yang berbeda. Karena tidak perlu di kejar-kejar wartawan lagi. Bermain bersama dengan Selo merupakan kebahagiaan Jessi. Mereka bersahabat semenjak kecil dan bahkan sekarang mereka sudah resmi bertunangan. Jessi dan Selo tak terpisahkan. Mereka memang contoh pasangan yang sangat cocok di mata publik.
Jessi yang cantik dan Selo yang tampan. Mereka akhinya sampai di sebuah rumah hantu. Jessi merasa ragu untuk masuk ke dalam rumah hantu tersebut. Karena memang pasa dasarnya Jessi itu seorang gadis yang sangat penakut. Tetapi akhirnya jessi memberanikan diri untuk masuk ke dalam bersama dengan Selo.
Jessi menggengam erat tangan Selo. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Jantungnya berdegup begitu kencang. Selo hanya terkekeh melihat betapa Jessi amat ketakutan. Jessi tidak tahan berada di tempat gelap. Apalagi di sana banyak replika hantu. Hantu yang tentunya sangat menyeramkan.
"Aahhhhhhhhkk." Jessi menjerit dengan sangat kencang, ketika ada setan yang datang dengan menjining kepalanya sendiri. Dengan darah yang mengalir dari lehernya.
"Gak papa sayang gak papa , ayo cepat kita jalan lagi!" Ucap Selo memeluk Jessi dengan erat.
"Gak mau , gak mau gak mau Sel, aku takut." Jessi masih menangis dengan sangat nyaring.
"Ayo, cepat jalan Sika, nanti mereka mengejar!" Ucap Selo masih terkekeh.
"Aahhhh, akuu takut!" Jerit Jessi sambil mencoba berlari menjauhi Selo.
"Sel kamu dimana Sel?" Tangis Jessi dengan ketakutanya.
Suasana memang agak gelap. Dan memang sangat menyeramkan. Jessi terus mencari keberadaan Selo.
"Selo tolong aku, aku takut Selo, kamu dimana?" Jessi menjerit ketakutan ketika ada setan datang bernyanyi sambil membawa bayi setannya.
"Aku mohon Selo tolong aku!" Jessi histeris dan diapun menjatuhkan tubuhnya karena merasa takut dan lemas. Jessi terduduk di lantai dengan terus menangis memanggil Selo. Selo akhinya datang dan langsung memeluk sang kekasih.
"Sayang, kamu tadi ngapain malah lari menjauh dari aku segala?" Ucap Selo cemas.
"Huhuhu, aku takut Sel, ayo kita keluar!" Jessi masih menangis dengan sesegukan. Selo membantu Jessi bangun dan akhirnya Jessi berjalan dengan perlahan dengan memeluk selo begitu erat.
"Sabar ya masih sedikit lagi!" Ucap Selo.
"Kenapa lama sekali, aku sudah hanpir pipis di celana saking takutnya!" Jessi masih menangis. Dan datang lagi setan lain yang tak kalah menyeramkan membuat jessi benar-benar ketakutan. Jessi kembali berteriak dan memeluk selo dengan mata yang tertutup.
Selo memeluk Jessi dengan sangat erat. Dan butuh waktu 10 menit akhirnya Selo dan Jessi bisa keluar dari rumah hantu tersebut. Jessi merakan kakinya lemas. Dan dia seolah tak bertenaga lagi. Ketakutanya membuat tubuh Jessi bergetar. Selo lalu pergi membeli minuman dingin untuk Jessi sedang Jessi hanya duduk di pinggir kursi taman. Dia merasa sangat lelah dan masih syok. Dia berjanji tidak mau lagi masuk ke dalam rumah hantu lagi.
Jessi masih menstabilkan nafas dan degupan jantungnya. Dia masih bergetar karena ketakutanya membuat tenaganya seolah terkuras habis. Selo datang membawakan sebotol minuman dingin. Dengan segera Jessi mengambil botol itu dan mebuka tutup botol tersebut, di teguknya semua isi minuman dalam botol itu. Jessi seperti orang yang baru pulang bepergian dari gurun pasir.
Dia menghabiskan semua minumannya. Dia begitu lelah. Selo lalu duduk di samping Jessi. Dia menyandarkan kepalanya di bahu Selo yang bidang. Jessi mencoba menarik nafas dalam-dalam. Rasanya tubuhnya bergetar dan masih tidak mau menghilang. Dia masih merasakan aura ketakutan dalan jiwanya.
Selo merasa bersalah telah mengajak Jessi masuk ke dalam sebuah rumah hantu. Sungguh sangat menyeramkan untuk Jessi. Namun Selo menganggap itu biasa saja. Selo pikir Jessi tidak akan ketakutan sepertu itu. Selo mengelus rambut Jessi yang pirang dan mengecup lembut kening gadis itu dengan penuh rasa sayang.
"Maafkan aku ya sayang!"
Ucap Selo dengan wajah penuh rasa bersalah. Jessi mengangguk dan tak bisa menjawab. Seolah suaranya sudah habis dia pakai untuk teriak dan menangis di dalam rumah hantu tadi.
"Lain kali kita tidak usah masuk ke tempat itu lagi." Ucap Sean pelan.
"Lain kali aku pasti mati kalau masuk kesana lagi!" Jessi mengisak dengan pilu. Dia masih merasakan aura ketakutan.
"Iya tidak ada lain kali ok, ini yang pertama dan terakhir, yang penting kamu sudah tahu, seperti apa rumah hantu itu." Selo berkata Dengan lembut. Dia kembali mengecup sang kekasih Dengan penuh kasih sayang. Iya selo memang sangat menyayangi Jessi melebihi apapun. Namun sayang rasa cinta belum tumbuh diantara keduanya.
"Apa kamu lapar?" Tanya Selo.
"Aku lapar tetapi kali belum bisa berjalan, masih bergetar dan sangat lemas!" Ucap Jessi manja.
"Baiklah tidak apa apa biar aku gendong." Selo lalu membiarkan Jessi naik ke punggungnya. Jessi lalu memeluk punggung Selo dengan sangat erat. Selo menggendong Jessi di punggungnya. Jessi merasa nyaman dan akhirnya Jessi ketiduran di punggung Selo.
Sampailah mereka di sebuah resto yang mewah. Selo masuk dan lalu memesan tempat duduk. Selo memesan Tepat yang ada sofanya. Di ruang vip. Dan akhirnya dapat. Selo masuk ke dalam ruangan vip tersebut lalu dengan perlahan merebahkan tubuh gadis yang sudah tertidur dengan pulas itu.
Pelayan datang dan memberikan sebuah buku menu. Lalu Selo memilih makanan. Selo melihat ada beberapa makanan kesukaan Jessi lalu selo memesannya dengan segera. Setelah itu lalu Selo menatap wajah jessi yang terlihat begitu manis dan imut ketika gadis itu sedang tertidur. Selo memfoto Jessi yang imut. Lalu selo langsung memposting foto tersebut di akun Instagram miliknya.
Selo begitu senang bisa mendapatkan foto sebagus itu. Selo lalu memposting beberapa foto yang tak kalah imutnya. Dan itu membuat banyak fans Jessi menjadi sangat senang.
"Imut sekali." Ucap Selo sambil mengelus lembut rambut Jessi. Sedangkan Jessi masih asik di buai oleh mimpi indahnya.
Bersambung.
Hai maaf ya aku baru up lagi, saya sangat sibuk jadi kayanya untuk up berikutnya tunggu 3 hari lagi ya sayang. Terimakasih sudah membaca. salam sayang.
Lee Evangelin_Harvey