webnovel

Bangkitnya Bangsa Magyar (Hongaria)

"Hogy van? = How are you? = Apa kabar?

Harcra fel! = Lets fight together! = Mari bertempur bersama!

Gratula = Congratulation = Selamat

Köszönöm szépen = Thank you very much = Terima kasih banyak

Köszi = Thanks = Makasih

Dan untuk cewe-cewe Hungaria: Nagyon szeretlek = I love you so much!"

—Voiceless Screaming, Masila.

[Orang Hungaria memanggil diri mereka sebagai Magyar. Nenek moyang mereka adalah suku bangsa Hun, penggembala padang rumput eropa timur, yang pernah menggetarkan kekaisaran romawi saat pemimpin mereka Attila the Hun memimpin laskar kavaleri mereka merangsek dan merampok kerajaan romawi timur. Hungaria memiliki sejarah yang panjang dan lama di eRopa dan pernah menjadi kerajaan besar di Eropa pada abad pertengahan sampai zaman Napoleon. ]

Tanggal 5 Februari ditandai dengan kemenangan presiden aban dari Partai PReI. Saat itu aku sudah menjadi kader PReI murni dan bahkan menjadi seorang anggota kongres pada tanggal 25 Februari mewakili wilayah Tasmania.

Pada saat aku lahir pertama kali, wilayah eIndonesia membentang meliputi 4 benua yakni: Asia tenggara, Australia, Afrika, dan Amerika Latin. Kita bisa menjuluki diri kita sebagai Penguasa Samudera Hindia. Jajahan kita berupa eAustralia, eAfrika Selatan, dan eArgentina. (Herannya semua negara jajahan kita berawalan huruf A semua!)

Kita adalah negara besar dan kuat. Gairah semangat para pemain membumbung tinggi, terutama ketika modul perang telah diperbaiki mimin. Bahkan, di balik layar, pemimpin bangsa sedang menimang-nimang antara mau melawan musuh kita langsung ke eRumania atau ke eAmerika Serikat! Banyak pemimpin lebih suka membawa kami menuju ke eHawaii dan menyerbu jantung tanah air eAmerika Serikat. Pertimbangan juga saat itu bahwa eRumania adalah negara adidaya terkuat di eRepublik, juga merupakan negara kelahiran mimin atau admin serta pencipta game ini. Konyol jika berani melawan negara yang katanya belum pernah kalah sekalipun di medan perang ini!

Namun tak dinyana, sebuah keajaiban terjadi yang membuat keputusan kami berubah. Demi menolong melahirkan sebuah calon negara adidaya baru yang kelak akan sama digdayanya dengan eIndonesia: Negeri Magyar , atau lazimnya kita kenal dengan nama Hungaria.

Bagi sebagian besar orang Indonesia, Hungaria merupakan sebuah negeri nun jauh di sana. Kita sama sekali tidak kenal atau terbayang bagaimana Hungaria itu. Kita tidak tahu bahasa, budaya, atau pun adat mereka. Sebaliknya juga demikian. Orang Hungaria pun tidak kenal kita. Saat pertama kali menyaksikan fenomena kebangkitan dan mulai dekatnya hubungan bangsa eIndonesia dengan eHungaria, penulis hanya tahu beberapa hal mengenai mengenai Hungaria di RL:

• Hungaria dahulu adalah negerinya Ratu Maria Theresa dari Dinasti Hapsburg (Kerajaan Austria-Hungaria), Ibunda Ratu Marie Antoinette yang terkenal malang itu. Bagi penggemar komik, kalian bisa baca: Rose of Versailles.

• Hungaria setelah perang dunia I, melalui Perjanjian Trianon pada tahun 1920, menyebabkan kerajaan mereka dibubarkan. Dalam perjanjian itu juga, sebagian wilayah mereka diserahkan kepada Rumania, negara musuh bebuyutan mereka.

• Hungaria merupakan negeri kelahiran penemu Rubik Cube atau Kubus Rubik.

Akibat dendam lama ini: permusuhan Rumania dan Hungaria ikut terbawa sampai ke eRepublik.

"Beberapa waktu yang lalu saat Erepublik masih Beta, eIndonesia melakukan hubungan yang luar biasa dengan eHungaria. Saat itu setan-setan eRumania datang ke tanah eHungaria dan ingin membumihanguskan mereka. Perbedaan kekuatan diantara keduanya begitu besar karena eRumania adalah salah satu dari 5 negara besar yang memiliki banyak penduduk ranking atas. eRumania juga datang dengan bantuan eSwedia, eArgentina dan eUSA.

eIndonesia, ePerancis, ePakistan dan beberapa negara lain bertarung berupaya mempertahankan eHungaria. Itu adalah pertarungan yang berat karena banyaknya bugs. Pada akhirnya, Rumania menguasai sebagian besar wilayah eHungaria (walau sebagian adalah milik Slovakia)."

Meski dibantu oleh PEACEgc, namun negeri yang kecil itu tak bisa berbuat banyak. Pun wilayah mereka yang tersisa miskin dan gersang . eHungaria terus tergencet kekuasaan raksasa Rumania. Namun sekuat tenaga berjuang mengusir Rumania, selalu saja upaya mereka bisa dilibas negeri eVampir yang perkasa dan adidaya. Muak melihat penjajahan terus menerus ini, seorang Presiden Perempuan eHungaria bernama Quicksilver melakukan kampanye besar-besaran.

Ia sampai mengeluarkan iklan ke televisi dan surat kabar nasional Hungaria di RL, mengobarkan semangat nasionalisme untuk melawan eRumania yang menjajah sebagian besar wilayah mereka di eRepublik.

Akibat kampanye ini, penduduk Hungaria RL tergugah, dan segera terjadi ledakan populasi sampai Hungaria mendadak memiliki 5500 penduduk dan terus bertambah (karena banyak orang eHungaria yang mendaftar di provinsi favorit mereka yang sedang terkuasai eRumania, mereka menjadi warga eRumania) bahkan menggeser eIndonesia yang memiliki 5400-an warga. Banyak penduduk baby-boomer Hungaria yang hijrah ke eIndonesia menjadi TKeH (Tenaga Kerja eHungaria) pada bulan-bulan awal kehidupan mereka karena situasi ekonomi dalam negeri mereka tidak mendukung.

Maklum, ledakan penduduk luar biasa ini membuat barang-barang dalam negeri menjadi langka, sementara jumlah perusahaan tidak bisa menampung ledakan tenaga kerja, apalagi memenuhi kebutuhan nasional. Akibatnya banyak pengangguran, kelaparan. Pemerintah eHungaria pun memberikan dekrit agar ribuan warga barunya hijrah mencari penghidupan di eIndonesia.

Gelombang TkeH pada puncaknya mencapai 1200 pemain. Mereka sangat menyenangi eIndonesia, karena merupakan tanah yang kaya, banyak lowongan kerja, gaji menarik, banyak barang murah, serta yang paling penting, mereka bisa berlatih perang setiap hari. Persahabatan mulai terjalin erat di antara dua negeri yang terpisah jauh ini. Kami pun sedikit-sedikit mulai belajar bahasa Hungaria dan bersimpati dengan sekutu kita ini. Hubungan dua mulai terjalin mesra.

"Waktu berlalu dan sekarang sesuatu yang berbeda terjadi. eHungaria berkembang menjadi salah satu negara paling ramai di eDunia. Media adalah kepunyaan orang-orang Hungaria, tak ada keraguan di sana. Tetapi bagaimana dengan hubungan antara orang-orang eIndonesia dengan orang-orang eHungaria? Semakin erat, kita layaknya keluarga sekarang. Sekarang orang-orang eIndonesia dan orang-orang eHungaria hidup berdampingan. Apakah ini bagus? Kukatakan ya. Orang-orang eHungaria sangat bersahabat kepada kita. Saya dulu sering datang ke IRCnya orang-orang eHungaria dan ngobrol dengan Quicksilver, Marginaldefeat, Kovacskoko, Weisz Manfred Huba, dan banyak lagi. Orang-orang eHungaria memiliki selera humor yang luar biasa. Saya sering sekali tertawa di sana. Semoga orang-orang eHungaria merasakan yang sama terhadap orang-orang eIndonesia.

Banyak orang eHungaria tinggal di eIndonesia. Apakah kami orang-orang eIndonesia menerima mereka? Tentu saja ya temanku. Perjalanan panjang kita telah membuktikan persahabatan di antara kita. 'Ngomong-ngomong, bendera kita cukup mirip. Kami punya tambahan satu bagian hijau di bawahnya.'" —Teomo, warga eHungaria

Akan sangat baik jika kita mengetahui sebagian bahasa sahabat kita. Tidak perlu sampai berbicara atau membaca, cukup percakapan kecil sudah bagus.

Kata-kata terakhir saya kepada semua teman saya di sini. Jika kalian membuat artikel. buatlah dalam dua bahasa jika kau sanggup (saya menghabiskan banyak waktu untuk membuat yang satu ini^^).

Lalu jika kau ingin mengomentari sebuah artikel, tulislah dalam dua bahasa jua sehingga teman-teman kita dapat mempelajari beberapa kosa-kata baru. Jadi inilah untuk kita berdua, semoga kalian semua dapat menikmati persahabatan kita."

Jadi, setelah menilik situasi baik-baik. Para pemimpin eIndonesia menyadari bahwa lebih baik mereka menetapkan sasaran untuk menghancurkan kekuasaan eRumania, sekaligus memerdekakan eHungaria. PEACEgc yang dipimpin eIndonesia akan memulai pertempuran habis-habisan melawan ATLANTIS yang dikepalai eRumania.

Ini adalah momentum yang sangat baik. Dan sejarah pun bergulir kala Perang Dunia II di eRepublik dimulai dengan Operasi Sabrina.

Diari Quicksilver—Dewi Legenda eHungaria

"Hanya baru bermain 3 bulan, setelah menjadi menteri luar negeri (MoFA) selama dua minggu, beberapa orang mungkin berpikir bahwa lancang bagiku langsung mencalonkan diri sebagai presiden. Bahkan, pada saat itu, koran Legendarium milikku sudah menjadi koran Nomor 2 di Hungaria. Aku terkenal dalam negeri maupun manca negara,dan seperti yang ditunjukkan dalam hasil pemilu kongres, aku juga cukup populer dan memiliki banyak dukungan.

Jadi merupakan keputusan yang masuk akal untuk melakukan kampanye meraih kursi presiden. Saat aku memulai kampanye, ledakan penduduk belum lagi pasti, baru sebuah harapan di awang-awang—jadi bukan karena itu aku berhasil memenangkan pemilu. Kalau dipikir kembali, jabatan presidenku semuanya hanya mengurus mengenai ledakan penduduk, yang terjadi 4 hari setelah pemilu… ledakan yang hampir menghancurkan ekonomi kami.

Bayangkan ke dalam negara berpenduduk 1500 orang, mendadak lahir 5000 orang, yang membeli semua roti yang ada di pasar, dan hampir menyebabkan bencana kelaparan sampai perusahaan-perusahaan bisa menghasilkan cukup banyak roti. Lalu mengurus penduduk baru ini dengan memberikan perang sehingga mereka bisa berkembang, tepat di zaman ketika eHungaria tidak memiliki perang apa pun, selain aksi blokir sesekali yang hanya berlangsung 5 menit sebelum musuh kabur. Kami terdesak hebat untuk menemukan sarana latihan perang, dan pada awalnya melalui MPP—latihan perang bersama eSwiss—yang kelak melahirkan Negara Teokrasi Swiss, kemudian latihan perang anyar bersama musuh dan penjajah kami eRumania. Kami memang menandatangani gencatan senjata bersama mereka karena kami tahu kami bisa melakukannya. Sebab eIran, eIndonesia, and ePakistan saat itu melakukan aksi tukar wilayah yang gencar…

Kemudian, seiring generasi baby boom tumbuh, mereka meninggalkan perusahaan pelatihan negara, dan tiba-tiba kami harus membuat ratusan perusahaan betulan supaya mereka bisa bekerja… Banyak yang kami ungsikan untuk menjadi tenaga kerja ke eIndonesia, untuk memberikan sumber daya yang bisa menunjang mereka. Namun dalam negeri, kami betul-betul tidak memiliki dana untuk membuat begitu banyak perusahaan betulan. Pada saat itu kami tidak berdebat untuk membuat perusahaan ini, namun maksimal kemampuan kami hanya satu atau dua lusin.

… sedangkan di bidang militer, kekuatan eHungaria, bahkan pada masa akhir jabatanku belum cukup untuk memenangkan perang betulan. Latihan tempur melawan eRumania jelas menunjukkannya—sekaligus juga merupakan niatan kami menunjukkan perbandingan nyata demi mendinginkan kepala beberapa warga kami yang terlalu ambisius, yang berpikir bahwa 5000 bayi bisa melahap armada tank Rumanian sekali makan.... Namun aku memang membayangkan bahwa masa depan eHungaria di barat jauh—impianku mendapatkan wilayah kaya besi milik eSpanyol di Asturia, namun jika dibandingkan dengan apa yang kita raih dalam Operasi Hellokitty (Heilongjiang, Gudang Iron Hungaria), ini jelas bukan mimpi yang mustahil.

[Tidak memiliki banyak sumber daya alam. Dalam eRepublik ada 5 sumber daya alam yang paling penting: Gandum, Permata, Minyak, Kayu, dan Intan]

Bab berikutnya