Setelah seharian berkutat dengan pekerjaan, kepala Karin terasa mau pecah, apalagi dengan arahan Nathan yang sama sekali tidak bisa di mengerti oleh Karin.
Sambil memijat keningnya Karin menatap semua berkas-berkas yang berserakan di mejanya.
Nathan yang duduk di hadapan Karin hanya menatapnya dengan sabar.
"Karin, dengar! poin pertama kalau kamu ingin kerja dengan nyaman, meja harus bersih, sekarang bersihkan mejamu dan pilah berkas-berkas yang perlu kamu tanda tangani dan berkas yang harus kamu simpan sebagai arsip." jelas Nathan
Alea yang duduk di meja kerjanya, hanya tersenyum senang melihat Karin jadi obyek bully-an Nathan.
"Sebentar Nat, bukannya untuk membereskan berkas-berkas ini itu tugas sekertaris ya? tugasku kan hanya baca dan tanda tangan saja." protes Karin menatap Nathan yang juga menatapnya.
"Aku tahu Rin, tapi dasar-dasarnya kamu juga harus tahu. Ini juga buat kebaikan kamu." ucap Nathan dengan tangan yang bersendekap.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com